Fantaser • Padam
Bedah Buku
"Padam"
Oleh
mamassome
●●●
• [ Sinopsis ] •
Kebebasan, cinta, kebersamaan.
Tiga hal yang tidak bisa dirasakan oleh Daniel.
Sosok manusia super yang tak dapat mati, tak dapat di sihir, dan tak dapat terkena penyakit.
Manusia dengan fisik sempurna yang amat diinginkan oleh semua orang hanya saja ia tak mempunyai emosi, tak punya rasa cinta dan hanya seorang mesin pembunuh berdarah dingin.
Hingga suatu hari, dia bertemu dengan orang orang yang menganggap dirinya sebagai manusia yang selama ini ia pertanyakan.
Sebuah keluarga kecil yang bahagia namun.
Sebuah niat jahat mulai menguji dirinya dengan kematian yang terus datang.
Akankah Daniel bisa menghukum kejahatan itu dengan kekuatannya?.
• [ Resensi ] •
1. Serenade
Kesan pertama saya adalah ini akan menjadi kisah fantasi berlatar Nusantara atau melokal(?). Mulai dari penamaan karakter, latar, dan istilah lain yang rasanya begitu dekat. Namun, ternyata ketika masuk ke bab selanjutnya terdapat sebuah map yang menunjukkan dengan jelas kalau 'Padam' memiliki latar yang berbeda dari dunia nyata. Akan tetapi hal ini tidak mengurangi keunikannya. Saya yang terbiasa membaca fantasi barat dengan istilah dan penamaan ala barat juga, 'Padam' menjadi angin segar tersendiri.
Setiap akhir chapter terdapat hook yang sukses membuat saya jadi penasaran untuk terus melanjutkan. Ide cerita yang disuguhkan cukup menarik dan membuat saya penasaran apa yang terjadi pada Daniel, kegelapan seperti apa yang akan ia hadapi, dan sebagainya.
Hanya saja, ide yang menarik akan terasa kurang jika cara menyampaikannya masih belum maksimal. Ada banyak typo. Penulisan yang tidak sesuai KBBI dan PUEBI; kalimat yang tidak efektif, tanda baca yang masih belum sesuai, dan dialog tag yang juga harus diperhatikan lagi. (beberapa sudah saya ungkapkan langsung di tekape, ehe)
Untuk tokoh, saya merasa Daniel memiliki potensi yang besar untuk disukai pembaca (terutama saya), hanya saja untuk saat ini tokoh Daniel kurang digali sehingga belum bisa membuat pembaca lebih bersimpati padanya. Ini cukup disayangkan.
Oh, ada satu yg menjadi sorot utama saya. Chapter 7!
'Prince Some POV'
'Prince Some end'
Sebaiknya hindari penulisan yang seperti itu, apalagi terdapat di dalam satu bab utuh. Jika ingin mengubahnya ke POV 1, mungkin bisa dilakukan di bab tersendiri dan tidak tercampur dgn POV 3 yang menjadi POV utama di cerita.
Secara keseluruhan, Padam karya Mamassome memiliki potensi untuk menjadi bacaan yang menarik dan unik. Terus semangat dalam menulis dan melanjutkannya!
2. Peachy
Dari saya sendiri, konsep cerita sudah bagus, diksinya juga bagus. Namun ada beberapa hal yang harus diperbaiki.
Deskripsi cerita kurang lengkap, seperti bagian Sebuah keluarga kecil yang bahagia namun. "namun" apa yang dimaksudkan di sini?
Penggunaan titik (.) setelah tanda tanya (?) itu tidak diperlukan. Seperti pada kalimat 'namun apa jelasnya dari dalil Daniel ini?.' Itu bisa diganti menjadi 'namun, apa jelasnya dari dalil Daniel ini?' Dan juga, tanda petik (" ") jika diakhiri titik (.) itu titik nya berada di dalam, misal dalam kata "Desa Brambang Jahe." Bukan, " Desa brambang jahe".
Kemudian pada kesalahan bab 2, "Lalu, siapa yang membakar desaku?, Apa semua orang meninggal disana!" Itu dirubah menjadi "Lalu, siapa yang membakar desaku?! Apa semua orang meninggal di sana?" Yang ketiga, baris yang terpisah-pisah sebaiknya bisa disatukan menjadi paragaraf di atasnya.
Kelebihan dari buku ini yaitu diksinya bagus. Ada banyak potensi di cerita ini. Hanya saja sebaiknya ceritanya diperiksa dulu, daripada memakai sistem ketik-publish seperti itu. Ceritanya seperti ditulis dengan terburu-buru, sehingga tidak sempat diteliti lagi tata bahasa yang baik dan benar seperti apa.
Itu saja, semangat untuk authornya :D
3. Khai
Tentang Padam karya @mamassome ini terkesan menarik dengan penyusunan kata demi kata, kalimat demi kalimat terkesan ringan dan sangat mudah dipahami oleh pembaca. Tentunya, sebuah cerita yang menarik akan lebih menarik lagi jika lebih diperhatikan lagi penulisannya. Di sini aku masih menemukan typo, meskipun ini adalah masalah yang lumrah dan hampir dialami oleh semua penulis tapi tetap harus diperhatikan. Kemudian aku juga menemukan kata yang tidak sesuai kbbi (ex : 'coklat' yang seharusnya ditulis dengan kata 'cokelat') lalu ada kata yang diawali dengan huruf kapital tetapi tidak sesuai penggunaanya dan aku menemukannya cukup banyak, contoh :
'tangannya mulai sibuk mengibaskan Surai panjangnya'
di sini seharusnya kata 'surai' tidak diawali dengan huruf kapital karena bukan kata yang mengawali kalimat (ada tanda titik di depannya). Lalu pada dialog:
"Hei nak!". Panggil orang bermantel itu.
di sini ada yang harus diteliti lagi. Pada sebuah dialog yang menggunakan sapaan, maka diberikan tanda koma sebelum kata sapaan tersebut dan kata sapaan tersebut harus diawali dengan huruf kapital. Kemudian tanda baca setelah petik tidak diperlukan dan apabila ingin menggunakan tanda baca bisa dituliskan sebelum tanda petik. Jadi diganti seperti ini:
"Hei, Nak!" panggil orang bermantel itu.
Mungkin untuk penulisan pada dialog sudah dijelaskan oleh teman-teman yang lain, jadi aku menambahkan sedikit saja. Terakhir mengenai penggunaan angka, di sini seharusnya tetap dituliskan dengan kata-kata, (sebelas sampai dua belas tahun). Yap, mungkin itu saja yang bisa aku sampaikan. Untuk keseluruhan cerita, Padam oleh @mamassome ini keren dan menarik. Semoga yang saya sampaikan dapat diterima dan semangat terus untuk penulis
4. Rhea
Baiklah, untuk review berikut ada Padam karya mamassome. Bagian Prolog sudah menarik perhatian, berasa jadi ikan terus liat umpan langsung 'HAP'! Cuma aku agak heran kenapa Prolog digabung sama bab 1, tapi mungkin ini masalah selera saja.
Mungkin rekan-rekan lain sudah menyoroti beberapa hal yang perlu dijadikan perhatian serius seperti:
penulisan yang kurang rapi (mungkin karena habis ketik, tidak dicek lagi dan langsung publish), penempatan tanda baca yang perlu diperbaiki, terutama dalam dialog tag/aksi, penempatan dan penggunaan kapital yang keliru, penggunaan akhiran -nya yang terlalu banyak dalam satu paragraf, kata 'namun' jangan dipakai di tengah kalimat.
Bergulir ke bab 2 dan seterusnya, ada yang cukup mengganjal karena penulis menggunakan POV3 dalam cerita, tapi sempat terpeleset jadi POV1 (menggunakan 'kami', bukan 'mereka'). Saran saja untuk penulisan istilah asing, sebaiknya diberitahu cara membacanya (bisa diletakkan di catatan kaki), apalagi kalau tulisannya tidak lazim.
Overall aku suka dengan cara penulis mendeskripsikan adegan per adegan dalam cerita Padam ini, idenya sudah bagus dan liar (yes, itulah fantasi! Berimajinasilah seliar mungkin dalam world building-nya). Namun, eksekusinya masih perlu dipoles lagi biar lebih epic. Sekiranya ini dulu yang bisa aku sampaikan, karena sisanya sudah diborong rekan-rekan lainnya.
Semangat nulisnya mamassome!
5. Oisha
Padam menurut saya dari segi world building sudah bagus, malah saya tadi liat author buat petanya juga. Di awal-awal perkenalan dunia itu sudah dideskripsikan dengan baik, tetapi menurut saya alangkah lebih baik kalau tidak perlu di center, cukup dijadikan satu part yang membahas tentang latar belakang dunia di cerita Padam itu seperti apa.
Lalu untuk penulisan sudah bagus, hanya saja beberapa paragraf seharusnya di enter supaya tidak nempel, sehingga ketika dibaca lebih nyaman. Untuk dialog sama seperti Kak Seren, harus ada perbaikan, titik itu jangan ada setelah tanda kutip. Contoh yang benarnya begini:
"Aku mau makan." Bukan begini: "Aku mau makan".
Saya juga lihat penggunaan dialog tag yang belum benar. Contohnya: " Tapi, tunggu dulu. Anda siapa dan darimana?". Tanya Daniel. Penggunaan dialog tag yang benar begini: "Tapi, tunggu dulu. Anda siapa dan dari mana?" tanya Daniel.
Jadi setiap dialog tag hurufnya kecil, ya.
Lalu saya juga ingin untuk memberikan highlight bahwa untuk penggunaan koma yang seperti ini: " Vampire?, Regenerator?, Apa maksud dari semua ucapan gilamu itu Abruka?" Tanya Fikih. Nah ini kurang tepat, sebaiknya begini: "Vampire? Regenerator? Apa maksud dari semua ucapan gilamu itu, Abruka?" tanya Fikih.
Terlihat jelas perbedaannya, kan?
Nah selain itu tidak ada kritikan. Penggunaan kata-kata sudah bagus, dialog antar karakter juga sudah luwes. Hanya perlu ada pengembangan di dialog tag dan penggunaan tanda baca serta kapital.
Salam Manis,
Tim Fantaser
●●●
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro