Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Fantaser • Jeff, The Black Bunny

Bedah Buku
"Jeff, The Black Bunny"
Karya: Andy Wylan andywylan


BLURB

Karles Jefferton menyukai pesta, terutama sajian ikan paus, gosip-gosip yang bisa dijual kepada para gadis, dan dansa bersama sang putri mahkota yang elok, alias sepupunya.
"Selamat atas pernikahanmu sebentar lagi, Lady."
Sang putri tersenyum tipis. "Aku harap aku menikahimu saja, Karles. Kau jauh lebih tampan meski mulutmu perlu disekolahkan lagi."
Karles mengernyit, dan jelas-jelas mengabaikan ejekan yang kedua. "Aku harap telinga-telinga di sekeliling kita tuli." Dan yakinlah, Karles tidak akan buru-buru menjual gosip yang satu ini.
--------------------------
Karles Jefferton adalah satu-satunya bangsawan Jefferton yang bertahan hidup dari wabah Kelinci Emas. Ia kini menjadi pesuruh Pangeran Martin Kenelway, mantan gubernur renta yang sangat suka bersaing dengan keempat pangeran lainnya. Ketika Pangeran Kenelway mendadak diumumkan telah meninggal dunia dan surat wasiatnya hilang, Karles yakin ini bermula dari persaingan bodoh yang merepotkan.
Sayang, padahal seluruh kekayaan Pangeran Martin Kenelway telah diwasiatkan padanya. Karles harus bertindak, atau dia akan jatuh pada kemelaratan untuk kedua kalinya.


SISTEM PENDAPAT

1. A/Z.
Aku tahu aku bisa mengandalkan Kak Andy untuk menulis karya yang pasti berakhir menjadi salah satu favoritku, tetapi biar kusuratkan saja; cerita ini luar biasa. Aku mengagumi pilar tema cerita yang terasa sudah dibangun rapi sedari awal, seperti, "Selamat datang di cerita ini dan kamu pasti sudah mengerti kau akan kami bawa ke mana, bukan?"
Detail narasi membawaku pergi begitu saja. Keunikan khas dari world building yang ada juga menghiasi dengan indah. Tokoh-tokoh diperkenalkan dengan apik, dan tentu saja, aku menyukai sang tokoh utama; Karles. Karakternya kompleks, dan menyenangkan mengikuti setiap emosinya yang dilatih harus selalu tertata rapi-dan setelah bendera konflik dikibarkan sejak kematian Pangeran Kenelway, hal itu menjadi lebih menarik lagi. Alurnya tidak cepat, tidak pula pantas dilabeli lambat; menurutku yang cocok adalah 'cermat'. Kak Andy terkesan tahu dengan baik kapan dan di mana tepatnya detail atau ringkasan harus diberikan-dan itulah yang kupikir perlu kupelajari, haha.
Beberapa kesalahan kecil seperti penggunaan di- yang masih kutemui segelintir, serta sedikit kalimat yang rasanya masih bisa ditulis lebih efektif lagi, tentunya ada seumumnya penulis yang tak sempurna. Oh, awalnya aku tidak menyangka sudut pandang Karles agak jenaka juga, meski aku jadi merasa berdosa karena tertawa di bagian kesialannya-sori, Karles, peace ((^,^))v
Jadi ... ganbatte, Kak Andy! Selagi mengatur jadwal untuk membaca-baca lagi karya Kak Andy yang seri ANTIROM untuk jadi referensi pribadiku, aku juga akan menantikan akhir petualangan Karles dengan senang hati~

2. Biyu

Jeff, The Black Bunny. Karya Kak Andy yang satu ini memang epik! Penjabaran detail setiap adegan membuatku terkagum-kagum, sejenak itu mengingatkanku pada salah satu penulis favoritku, Aw. Tidak perlu ditanya, sejak petualangan ini dimulai, aku sudah jatuh hati pada tokoh Karles, Kak Andy mampu mengemasnya menjadi seorang pemuda yang terasa nyata! Ah, terlebih lagi ketika ia melebur menjadi sosok yang lain. Sedikit, mungkin aku hanya harus menghafal setiap nama monster dan jabatan yang melekat padanya karena aku mulai kebingungan di tengah cerita. Kiranya sama dengan Karles, aku juga ingin mengulik rahasia besar di balik kematian Pangeran Kanelway yang serba tiba-tiba. Aku rasa Kak Andy mampu menyematkan teka-teki beserta petunjuknya dengan baik di sini, terutama ketika tiba di bagian paling akhir yang tertulis di sana, aku mulai penasaran dengan apa yang akan dibuat oleh Karles bersama partner barunya. Tidak sabar untuk kembali berlayar bersamanya, xoxo~

3. Aqsha

Sebagai bagian dari sebuah universe yang sudah matang, suatu cerita akan mudah terbangun dengan matang pula. Hal ini seperti membangun sebuah kios di tengah kawasan perbelanjaan yang tidak pernah kekurangan pengunjung. Kemudahan dalam menentukan arah cerita dan mengontrol plot seperti sudah terjamin. Kendati menggunakan sudut pandang orang ketiga mahatahu, worldbuilding dan deskripsi skeniknya sama sekali tidak gagal. Pemilihan katanya sangat ... berkelas. Wanginya tidak menyengat, dan juga tidak monoton. Betul, gw kayak bisa mencium aroma kata-katanya, seperti wewangian bangsawan zaman revolusi industri kedua. Ide fantasinya, veiler dan topengnya, memang dark dan fresh. Tapi sayang sekali gw juga bukan tipe yang suka sama kegelapan. Di samping semua poin plus, gw kesulitan buat tertarik pada waktu awal membaca. Mungkin memang bukan tipe gw, cerita yang "action"nya cukup jauh dari paragraf pembuka. Karena novel ini belum selesai, kekurangannya buat gw cuma satu, dan adalah sangat personal: boi everything's soo gothic. Dan, oh iyaa, gw lihat ada tag steampunk, tapi kelihatannya ceritanya belum sampai ke sana ya. Gw sangaat merindukan fusion apik dari sihir gelap dan sains revolusioner *chefkiss.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro