Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Fantaser • Crescent Moon

Bedah Buku
"Crescent Moon"
Karya Khrnnisak_

BLURB

Berawal dari ketidaksengajaannya membuka sebuah portal menuju dimensi lainnya, Anna Jefferson dan Beatrix Addison harus bertahan hidup dari ancaman besar dari seorang raja berhati bengis dan kejam. Hari-hari mereka lalui dengan kegelisahan di dalam hati, khawatir akan keselamatan dirinya. Hingga rahasia besar perihal jati diri keduanya yang semakin membawa mereka ke bahaya besar.

Akankah keduanya berhasil bertahan hidup dan kembali ke dunia mereka yang semestinya? Ataukah mereka akan terjebak di dunia itu untuk selamanya? Hanya waktu yang dapat menjawabnya.


Krisar

1. Andy
Blurb Crescent Moon oleh Khai menawarkan bakal cerita yang menjanjikan dan keren, apalagi kalau dieksplor dengan berbagai cara yang belum dicoba oleh para penulis lain, dengan berbagai ide plot yang 'distinctive' sehingga muncul keunikan Crescent Moon oleh Khai. Anyway, aku punya sebuah saran selama membaca Crescent Moon ini tentang detail. Karena bagiku, ruh fantasi terletak pada detailnya.
Ketika aku baca beberapa bab awal, rasanya seperti membaca teenfiction. Which is a pretty good start kalau memang pasar pembacanya adalah remaja dan suka bacaan ringan, tetapi aku merasa sedikit sentuhan misterius dan lebih banyak detail akan membuat jalan cerita lebih menarik untuk kalangan yang lebih dewasa. (Dan kayaknya kalau ada bahasan sedikit mesumnya kayaknya targetnya lebih ke arah young adult, ya? ^^;)
Semisal, ketika Anna tertarik dengan keberadaan buku usang di perpustakaan, detailkan kesan yang lebih mencekam/misterius hingga alasan Anna untuk tertarik kepada buku itu lebih besar. Dari ribuan buku, pasti buku usang bukan hanya satu-dua saja. Pasti lebih banyak yang ditumpuk hingga sampulnya robek di pojokan dan berselimut debu. Tapi, hanya ada satu buku yang seolah-olah berbisik kepadanya; menguarkan aura mencekam yang membuat rak tempat buku itu menjadi satu-satunya rak yang paling sepi pengunjung, dan beraroma tanah basah dan vanila aneh yang seolah-olah tidak 'belong' di perpustakaan itu, seakan buku tersebut merupakan milik penyihir yang salah alamat hingga berakhir di perpustakaan sekolah... yah, ini salah satu saranku saja untuk mencoba penggambaran sesuatu yang misterius dan lebih detail agar lebih meresap kepada para pembaca. How? ^^
Dan oh, menyoal detail, sepertinya akan lebih baik kalau benda-benda umum yang mayoritas orang tahu semacam 'earphone' tidak perlu didetailkan rupanya seperti apa. Kecuali benda-benda yang tidak semua orang tahu karena hanya eksis di cerita Crescent Moon, semisal buku misterius tadi.
Last but not least, aku ingin menyemangati Khai agar mencoba mengeksplor ide-ide unik yang terlintas di benak. Jangan khawatir kalau ide tersebut terdengar begitu asing atau belum pernah ditulis oleh orang lain—justru itu adalah kesempatanmu untuk menjadi penulis pertama yang merealisasikannya! Keseruan dari menulis novel fantasi adalah menjawab berbagai "what-ifs" yang belum dicoba oleh penulis lain. Because your book is your own adventure, maka bukalah pintu-pintu menuju dunia fantasi yang belum pernah dilewati siapa pun.
p.s: Bab 6 udah mulai seru nih, semangat untuk menulis bab 8 dan seterusnya! ^^

2. Izaz
Sebenarnya konsep dimensi fantasi sudah cukup common untuk genre seperti ini. Tapi pembawaan di awal mengenai misteri buku atau serigala itu cukup baru dan aku dapat merasakan misterinya. Aku setuju dengan Kak Andy, ada beberapa bagian yang rasanya manis seperti teenfic dan detail misteri yang justru kurang.
Tapi seperti kata Khai sendiri, kalau ini adalah cerita fantasi pertama, ya. Jadi ini seperti awal yang bagus, dengan kosep umum tapi pembawaan baru. Satu lagi, untuk KBBI sendiri aku masih menemukan beberapa typo dan kesalahan tulis yang rasanya masih bisa dimaklumi, tapi tetep harus diperhatikan.
Sebenarnya ini bisa menjadi cerita yang memikat dengan pembawaan memumpuni. Mungkin bisa coba baca-baca buku fantasi lainnya untuk pemanasan. Oh ya, jangan takut mengambil langkah untuk ceritamu sendiri. Jadikan ceritamu uncommon kedepannya dan berikan kesan pada karyamu. Semangat Khai XD

3. A/Z:
Aku lupa aku membaca sampai sekitar mana, tetapi kuharap kesimpulanku bisa diterima. Pertama-tama, premis dari blurb yang disajikan sebenarnya punya poin yang menarik—tetapi sayangnya, kurang dibumbui pancingan rahasia untuk menarik calon pembaca bertanya-tanya sehingga menjadi pembaca. Typo penulisan kudapati masih bertebaran—yah, meski ini adalah masalah umum, tetap saja—mempelajari PUEBI akan jauh lebih menguntungkan, lho. Lalu, soal tema werewolf yang diangkat, kupikir sudah beraroma anti-mainstream, nih.
Berhubung ini pengalaman pertama Kak Khai menulis fantasi, eksplorlah sebanyak-banyaknya! Bayangkan dan andaikan berbagai cabang jalan dalam kepala dengan bebas—fantasi akan menjadi menyenangkan dengan tak takut menjadi berbeda.
Jujur saja, poin tentang misteri yang melibatkan sosok serigala adalah hal terbaik yang kutemukan–itu berhasil membuatku merinding. Ada baiknya jika poin selain misteri si serigala juga dapat berkembang mendetail. Semangat Kak Khai~!

4. Aqsha:
Well, another potent author. Mengapa gw bilang demikian? Karena Khai benar-benar memikirkan dengan mantap perasaan pembacanya, seperti tidak membiarkan pembacanya kecewa atas kurangnya informasi mengenai scene yang sedang berlangsung. Mungkin ini efek dari penggunaan POV orang ketiga mahatahu yang bisa dengan mudah memberikan penjelasan. Penggunaan POV ini memang terbilang praktis sehingga penulis dapat dengan mudah menuangkan ide pada tulisan. Alhasil, cerita bisa jalan mulus dan tidak bikin bosan, cocok untuk sebagian besar pembaca yang tidak muluk-muluk. Kekurangannya, jalanan yang terlalu mulus bisa berbahaya, makanya di jalan tol biasa dibuat semacam polisi tidur kecil-kecil yang berbaris, mungkin berfungsi supaya sopir tidak tertidur. Ya, penulisannya jadi agak terlalu jelas.
Kembali lagi ke tips umum yang  biasa didengar: show, don't tell. Ini sederhana, tapi sangat krusial. Tidak ada salahnya kalau Khai mau mencoba POV orang ketiganya dikurangi sedikit 'kemahatahuannya'. Seperti lebih memperinci lagi apa yang dirasakan oleh para karakter di scene dan mencoba membuat pembaca menerka-nerka sebelum membuat kesimpulan.
Contohnya di bagian-bagian terbaru ini, sudah mulai terasa berarti, tapi momen yang penting itu malah cepat-cepat dijelaskan oleh narator. Anna dan Beatrix—yang sementara dalam keadaan gusar dan gelisah—tersesat di dunia lain dan maag kambuh adalah situasi yang benar-benar panik dan bisa jadi kesempatan emas untuk membuat pembaca lebih berempati kepada tokoh utama, tapi gw masih belum dapat feel-nya. Selain itu, scene makan bersama si pemuda asing itu menurut gw agak mengecewakan, hal ini bisa diatasi, setidaknya kalau penulis menjelaskan sebelumnya bahwa si pemuda itu ... terlihat tampankah, lucu, atau ngademin sehingga kedua gadis yang sedang panik ini bisa tenang sekali mengikuti sejarah-agak-panjang tentang daerah itu. Menurut gw, sebaiknya penjelasan kayak gitu dijelaskan nanti aja deh seiring dengan jalannya cerita. Mungkin saat Anna jalan-jalan ke sana, mungkin saat ada seorang pria berzirah tiba-tiba lewat, dll sbg.
Di samping itu, tidak kalah penting juga yaitu teknis penulisan. Gw temuin banyak banget kata Bahasa Inggris yang tidak ditulis miring, yang mana menurut gw lebih bagus ditulis dalam Bahasa Indonesia saja. Oh iya, semahatahunya POV orang ketiga, rasanya agak tidak adil deh saat pembaca lebih duluan dikasi tahu daripada para karakternya sendiri: waktu narator bilang "Andrew tidak setega itu meninggalkan keduanya di Hutan Schadlich..." padahal seingatku, Andrew belum bilang apa-apa tentang itu, dan belum ada petunjuk apapun yang menjurus ke nama hutan itu, selain judul hehe.
Typo dan kata baku, penggunaan tanda kutip, dan cara menulis suara tawa, mungkin? 🤣 itu juga perlu diperhatiin.
Sorry ya kalau banyak banget kritiknya😅tapi ini serius gw tertarik sama konsep immortal dan tag horror, magic, monster, dan nightmare-nya 🤯. Semoga kedepannya bisa tetap menjaga dan mewujudkan potensinya.

5. Biyu:
Menyoal Crescent Moon karya Khai, penyuguhan genre fantasi yang tidak terlalu berat, namun keren, menurutku menjadi poin plus bagi cerita ini. Blurb yang disajikan juga langsung menjurus ke inti permasalahan, sehingga membuat pembaca bertanya-tanya bagaimana kelanjutan ceritanya.
Namun sangat disayangkan, karena sejauh aku membaca ternyata tokoh lain, seperti Blake yang aku pikir akan menjadi salah satu tokoh kunci tidak terlibat dalam permasalahan yang dihadapi tokoh utama. Satu lagi mungkin tentang serigala. Alangkah baiknya jika binatang ini dijelaskan lebih rinci atau mungkin dibuat lebih aktif, seperti melakukan sesuatu yang membuat tokoh utama benar-benar merasa dihantui (dicakar hingga meninggalkan bekas cakaran) karena serigala ini yang menuntun tokoh utama menemukan portal, bukan?
Sama dengan kakak-kakak yang lain, aku pikir terdapat kata yang perlu dibenahi juga tentang penulisan kata depan. Selebihnya, cerita ini cukup menjanjikan bagi pembaca untuk terhanyut dalam petualangan Anna dan Beatrix.
Semangat terus, ditunggu next chapternya!

Kesimpulan
Kami dari Tim Fantaser sepakat bahwa Crescent Moon oleh Khai ini punya potensi yang sangat menjanjikan! Pembawaan cerita yang ringan membuat Crescent Moon mudah diterima oleh banyak orang, selain itu ketegangan mulai terasa seiring dengan berjalannya cerita. Meski masih ada typo dan penulisan yang perlu disesuaikan dengan PUEBI dan KBBI, tetap saja tidak mengurangi serunya petualangan Anna dan Beatrix. Karena ini adalah karya fantasi pertama Khai, maka kami bakal selalu menantikan dan menyemangati Khai agar menyelesaikan Crescent Moon dengan fantastis. Semangat, Khai!

Salam manis,
Tim Fantaser

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro