Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Fantaser • Chaos Wind

Bedah Buku
"Chaos Wind "
Karya

Samm_san

●●●

[ Blurb ] •

Clothes of Chaos adalah sebuah pakaian yang dapat memberikan Spirit Ability pada orang yang memakainya. Pakaian ini berwujud sebuah jaket dan kini tersebar di seluruh wilayah di dunia. Beberapa orang ingin memilikinya namun hanya yang terpilihlah yang bisa memilikinya.Academy of Super Ability adalah sebuah akademi yang mengumpulkan dan mendidik remaja yang memiliki Clothes of Chaos. Dengan tenaga pendidik berpengalaman, remaja - remaja ini dididik dengan cara yang tak biasa demi menggali bakat terpendam yang mereka miliki.Akademi ini memiliki keamanan yang tak tertembus, dibangun di bekas komplek militer, dijaga oleh pemilik Clothes of Chaos terhebat, bahkan lokasinya pun dirahasiakan. Tujuannya adalah untuk melindungi penghuninya dan menyembunyikan keberadaan Clothes of Chaos.Namun, tetap ada sekelompok orang yang nekat menerobos masuk akademi ini. Berbagai cara mereka lakukan. Terlebih, remaja yang menghuni akademi ini dulunya pernah menjadi korban percobaan pembunuhan dan tindakan kriminal lainnya.

[ Pendapat ] •

1. Andy

Aku suka bagaimana CHAOS_WIND bisa menonjolkan daya tarik ceritanya dengan baik. Yup, Clothes of Chaos--Pakaian Kekacauan! Maksudku, selama ini kita mengenakan pakaian untuk melindungi fisik--sesuatu yang berkonotasi positif dan defensif. Sementara itu, Samm dengan kerennya menyuguhkan kita sebuah gagasan yang sangat menarik: Pakaian Kekacauan. Itulah yang kusebut cerita dengan point of attraction yang unik.

Kemudian, pertama-tama, mari kita bicarakan cara Samm menulis sudut pandang pertama. Sebagai penikmat sudut pandang ketiga, aku menyukai cara Samm bertutur dalam sudut pandang pertama. Begitu ekspresif. Di bab pertama saja, aku bisa merasakan antusiasme--atau kalau bukan, maka debaran--sang tokoh utama, Clone. Ada begitu pertanyaan, dan aku juga mempertanyakan hal yang sama.

Namun, ah, ada sedikit yang mengganjal! Menyoal tanya jawab dengan sosok makhluk hitam itu, kukira akan lebih seru jika informasi tanya jawab itu melebur pada plot. Semisal saat Clone mengenakan jaket pertama kali, kemudian dia menyadari ada kemampuan ini atau itu. Aku khawatir jika tanya jawab Clone dan si sosok di awal bakal rentan disebut info dump.

Di samping itu, jika Samm berniat untuk revisi kembali (karena itulah yang biasa kita lakukan--revisi terus menerus tanpa henti haha) maka kusarankan untuk merapikan narasi dengan kalimat efektif. Kuberi satu contoh, seperti 'masuk ke dalam' yang cukup disebut salah satunya--'masuk' atau 'ke dalam' saja. Selain itu aku melihat cukup banyak serangan kata 'itu', mungkin bisa dicari alternatif kata ganti yang lain, ya~ Dan, yang terakhir, gunakan sinonim yang tepat untuk mencari padanan kata tertentu. 'Penari menari' memang dua kata yang singkat dan jelas, tetapi itu tidak efektif. Pembaca semestinya bisa membayangkan dengan lebih detail apa yang dilakukan penari, dan sesuaikan permainan keindahan kata-kata dengan adegan yang ditulis. 'Penari menari' akan lebih menarik jika semisal diganti menjadi 'Penari mengayunkan tangan dengan gemulai', misalnya, yang menunjukkan bahwa itu tarian lembut dan bukan tarian penuh hentakan.

Di atas itu semua, Samm menyampaikan CHAOS_WIND dengan gaya bahasa yang mudah dipahami. Aku tidak perlu menetap terlalu lama pada sebuah paragraf untuk memikirkan apa maksudnya itu, dan ini adalah poin plus yang besar. Aku juga menyadari bahwa Samm mampu memancing rasa penasaran pada akhir beberapa bab. Penempatan hook yang baik dan bisa terus diasah untuk digunakan pada bab-bab yang lain. Kemudian, tokoh Clone yang masih remaja dan lingkungan Akademi Kemampuan Hebat yang seru membuatku merindukan masa-masa sekolah dulu. Oh, aku pun berandai jika aku bisa menjadi kawan Clone. Pasti menyenangkan dan penuh petualangan, haha. Semangat, Samm!

2. Biyu

Chaos Wind karya Samm San merupakan salah satu cerita fantasi yang mengagumkan! Kurasa penulis lihai dalam menuangkan misteri di setiap episode. Hanya saja bagiku, entah plot hole atau memang dirancang begitu, terdapat satu bagian yang membuatku sedikit kebingungan. Ditulis pada awal cerita bahwa Clone bermimpi dan sama sekali tidak mengetahui perkara spirit, tetapi ketika terbangun dari mimpi, Clone sendiri sesungguhnya merupakan salah seorang murid yang bersekolah di tempat para pemilik Clothes of Chaos, di mana mereka kenal baik dengan spirit mereka.

Samm begitu pandai meramu detail hingga setiap bagian mampu dituangkan dengan baik dan tidak tergesa-gesa. Namun, alangkah baik jika Samm bisa melewati beberapa kebiasaan sehari-hari yang tidak terlalu berhubungan dengan konflik agar bisa segera menuju bagian menegangkan dari cerita. Berbeda dari cerita superpower kebanyakan, Samm dapat memberikan kesan berbeda dengan menjadikan jaket sebagai sumber kekuatan! Waw, kurasa ini menarik dan menjadi keunikan tersendiri bagi Chaos Wind.

Berbicara tentang ejaan dan tanda baca, kesalahan yang ada kupikir tidak terlalu menggangguku dalam membaca, hanya saja Samm perlu memperbaiki penulisan tanda baca serta huruf kapital di bagian sebelum dan sesudah dialog, seperti penulisan koma atau pun titik. Juga penulisan kata depan 'di' pada beberapa adegan. Oh, ya! Aku juga menemukan kata-kata pengulangan yang tidak menggunakan tanda hubung (-). Selebihnya, aku cukup nyaman ketika membaca karya Samm.

Aku menyukai bagaimana Samm bisa menuliskan banyak sudut pandang dari masing-masing tokoh yang akan berperan dalam ceritanya. Juga alur maju mundur yang membuat cerita semakin menarik. Oh, yeah, Chaos Wind bisa menjadi salah satu referensi bacaan jika sedang ingin menjelajah cerita bernuansa dark academia!

3. Makena

Kalau kataku, CHAOS WIND adalah cerita yang potensial. Tema akademinya menarik perhatianku, dan ada konsep yang menurutku unik (itu loh, bajunya. Keren banget bisa kepikiran bikin baju yang ngasih 'kekuatan' gitu sama penggunanya). Lalu, pertama kali membaca blurb-nya, udah bisa bikin aku nebak-nebak apa yang kira-kira bakalan terjadi.

Namun, aku masih menemukan beberapa tanda baca dan kata yang salah penulisan. Nggak apa-apa, sih, itu cukup mudah diperbaiki. Ada juga penempatan kalimat yang menurutku mengganggu. Seperti:

"Ada apa?" lalu aku memberanikan diri (dan seterusnya). Kalau dari buku-buku yang kubaca dan setahuku, kalimat seperti lalu aku memberanikan diri (dan seterusnya) lebih enak ada di depan, sebelum kalimat ucapan. Cmiiw.

Emm, kemudian ada kalimat yang boleh tidak pakai tanda (,) dan bisa nyambung sampai tanda (.)

Udah, itu aja review dariku. Semangat terus buat Samm ✨

4. Rhea

Okie sekarang kita ngebahas Chaos Wind karya Sammsan. Waktu pertama kali liat Clothes of Chaos ini pikiranku langsung terbang ke tokoh Snow Villiers dari Final Fantasy XIII. Snow ini salah satu playable character yang 'weapon'-nya itu ya baju, dalam hal ini trech coat. Ya, cuma di sini saja kemiripannya.

Aku bingung mau kasih review apa di sini karena sudah diborong rekan-rekan lain. Poin-poinnya juga sama dan aku setuju idenya sudah cocok dengan yang kita cari di BPC, yaitu antimainstream. Namun, tidak ada salahnya aku menjabarkan poin-poin tersebut dari sudut pandangku sendiri:

1. Penyakit pemakaian POV1 itu tidak jauh-jauh dari serangan aku dan -ku dalam satu paragraf. Ini banyak kutemukan selama membacanya. Mungkin nanti ketika mau direvisi, bisa pertimbangkan untuk mengurangi ini.

2. Kalimatnya banyak yang tidak efektif. Jadi, misal untuk menjelaskan dari bangun tidur sampai bersiap-siap saja sudah memakan setengah bab. Mungkin sekiranya kalimat-kalimat yang dirasa tidak perlu, bisa dibabat supaya lebih langsung dan tidak berasa lambat.

3. Typo ada, tapi tidak sampai mengganggu pengalaman membaca. Hanya saja, kalau dilihat penulis punya kecendurangan tidak menggunakan tanda (-) ketika menulis kata ulang.

4. Menurutku ini alurnya lambat, mungkin karena penulisnya punya tendensi untuk menjabarkan ini dan itu, di tengah-tengah dia melakukan sesuatu. Jadi, misal dia sedang menghadapi A, tahu-tahu ter-distract sama B, nah dia jadinya jelasin dulu si B ini, terus balik lagi ke A. Jujur ini agak membingungkan, karena kayak tidak fokus saja, ya A belum selesai, tahu-tahu ke B, terus ke A lagi.

5. Entah kenapa meski pakai POV1, tapi di sini aku sebagai si pembaca masih berasa 'berjarak' gitu. Bagaimana menjelaskannya ya, seperti ... POV1 tapi rasa POV3? Mungkin karena penulis terlalu banyak memasukkan kata-kata filter, jadi seperti tidak berasa langsung saja gitu. Misal, waktu dia dipukul penulis menggunakan 'merasa sakit', seharusnya ini lebih ke show daripada tell. Jadi, aku sebagai yang 'dihajar' tidak merasa 'dihajar', tapi melihat 'aku dihajar'.

Aaah, rencananya ingin pendek saja, tapi kata-katanya jadi tumpah banyak. Buku ini banyak potensi, mungkin hanya perlu pemolesan. Sekiranya ini yang bisa aku sampaikan mengenai buku Chaos Wind karya Sammsan. Semangat berkarya untuk penulis, kita tunggu karya-karya berikutnya.

5. Oisha

Okay pertama-tama aku mau bilang kalau, ide cerita ini bagus dan keren banget?! Siapa yang bakal kepikiran bakal ide jaket sakti yang dinamain Clothes of Chaos?! Kalau dilihat-lihat juga teks udah rapi, EYD oke banget, tapi sayang sejujurnya menurutku judulnya kurang menarik, begitu juga dengan sampulnya. Untuk blurb kurang bikin tertarik untuk baca. Kayaknya cukup itu aja sih selebihnya udah oke. Semangat Sammsan!

6. Ryo

Ryo sebetulnya pernah baca Chaos Wind, dan ini kayaknya Ryo baca untuk yang kedua atau ketiga kalinya. Dari awal baca sampai kali ketiga ini, Ryo tetep suka sama cerita CW, Samm pinter banget ngemas Low Fantasy dan bikin plot yang bikin penasaran setiap chapternya. Dengan kata lain, cerita CW sangat amat berpotensi! Samm, Ryo dukung selalu! UwU)/

Tapi, ada beberapa hal yang paling mencolok dan menurut Ryo kalau bisa diperbaiki bakal ngeboosh kualitas cerita Samm!

a. Narasi

Yang Ryo lihat, rata-rata tiga paragraf yang Samm ketik sebetulnya bisa dijadikan satu paragraf, karena Samm banyak mengulang deskripsi yang sudah disebut di awal.

Contoh :

Aku tidak bisa menghitung, berapa meter jarakku dari cahaya putih, yang mulai sekarang akan kusebut sebagai ujung lorong. Yang pasti, saat jarak antara tubuhku dan ujung lorong sudah dekat, cahaya itu menghisap tubuhku ke arahnya seperti lubang hitam.

Aku keluar dari lorong hitam itu dengan paksaan cahaya yang sebelumnya .... dan seterusnya.

Bisa dijadikan lebih efektif dengan : Dalam kegelapan ini tiba-tiba mataku menangkap sebuah cahaya, aku mendongak melihat ada cahaya putih jauh di depan sana. Entah jaraknya seberapa jauh tak bisa kuhitung, tapi logikanya, hanya cahaya itulah satu-satunya jalan keluar dari lorong hitam ini. Tanganku terjulur berusaha menggapai cahaya itu, tapi tak perlu berusaha pun cahaya itu ternyata menarik tubuhku ke arahnya yang berputar-putar hilang kendali. Hingga setelah beberapa detik kemudian, tubuhku kembali dimuntahkan dari cahaya itu lalu jatuh terduduk. Aku mengerang memegangi kepala yang pusing, lantas perlahan-lahan mendongak menatap sekitar. Entah tempat apa ini tetapi ruangan ini serba putih dan seperti tak berujung .... dan seterusnya.

Intinya gamasalah mau ngulang pendeskripsian untuk menegaskan apa yang mau dijelaskan, tapi Samm juga harus latihan buat nyusun kalimat dengan berbagai diksi! Yup, Samm harus perbanyak diksi! Biar susunan kalimatnya semakin luas dan nyaman dibaca, padat, jelas, tapi bisa sepanjang jembatan China UwU)/

b. Time Skip

Samm sering banget pakai time skip, yang mana sebetulnya gamasalah. Tapi, dari shisou kepenulisanku pernah bilang, "Penulis yang pakai time skip mah males deskripsiin latar aja."

Males itu gamasalah, mungkin emang sesuai kebutuhan cerita Samm juga. Tapi, Ryo sarankan kurangi time skip ini Samm, caranya gak sulit kok! Samm harus latihan bikin suatu adegan itu jadi panjang ^^)/

Misalnya kaya waktu kemarin di akun RedSpider (ahh Ryo lupa siapa namanya) yang suruh deskripsiin ada gadis kecil sendirian di tempat bersalju tengah malem dengan pakaian compang-camping. Nah, cara latihan bikin narasi cukup kaya gitu aja Samm! Pasti lama-lama bakal bisa bikin adegan yang panjang dan tanpa perlu time skip!

c. Tanda baca

Meski terlihat spele dan bisa dilakuin pas revisi setelah tamat, tapi Samm harus biasain diri untuk nulis narasi/dialog dengan tanda baca yang baik dan benar! Biar pas revisi gak pusing tujuh keliling, ehe //pengalaman//

Jadi, itu aja yang mau Ryo kasih tau! Ryo jamin kalau Samm sudah bisa memperbaiki ketiganya, beuhh kualitas cerita Samm bakal melambung setinggi langit!

Salam Manis,
Tim Fantaser

●●●

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro