Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Actioner • Witch Are Not Human

Bedah Buku
"Witch Are Not Human"
Oleh CryoUmbra

●●●

• [ Sinopsis ] •

Selama ini kalian kira penyihir itu hidup abadi? Tidak, mereka tidak abadi, umur penyihir hanya sedikit lebih panjang daripada umur manusia.

Namun, memang ada beberapa penyihir terpilih yang hidup abadi. Mereka adalah penyihir oranye. Ileas keturunan terakhir penyihir oranye yang selamat dari pembantaian, saat kekuatannya muncul di umur 12 tahun, para penyihir lain ingin membunuhnya demi mendapatkan kristal oranye yang membuat mereka bisa hidup abadi.

Sang ayah mengorbankan diri dan menghilang, Ileas dikirim pada kakeknya. Ileas bertekad ingin membebaskan penyihir oranye dari ancaman itu. Ia ingin balas dendam.

• [ Kesan dan Saran ] •

1. Zaskia Putri

Aku suka konsep ceritanya, tentang penyihir di kehidupan modern. Cara kerja sihir dan sebagainya juga tampak dari bab-bab awal. Perpaduan antara unsur fantasi, aksi, dan misterinya menarik. Mungkin juga bakalan ada adventure, karena si Ileas berniat mencari ayahnya. Konsep antara penyihir oranye dan penyihir yang membunuh penyihir lain, untuk mendapatkan kekuatannya juga bagus.

Komentar, kritik, dan saran:

- Menurutku ada penggunaan kata yang kurang cocok, seperti 'terdapat remaja' bisa menggunakan 'seorang remaja'. Lalu penulisan 'makannya' bukan 'makanya'

Lalu penulisan kata (restauran), bisa pakai restoran. Karena restauran itu enggak ada di KBBI.

- Untuk bab pertama, entah kenapa aku merasa aneh karena ini POV 3, tetapi nama tokohnya enggak disebut-sebut) sejujurnya kalau dari aku pribadi, penulisan 'bocah itu' 'remaja itu' 'wanita itu' kalau sudah terlalu banyak, malah jadi mengganggu. Mungkin masuk ke konflik kali, ya. Makanya namanya sengaja disembunyikan.

- Penggunaan tanda (,) masih kurang sekali, terutama yang berfungsi sebagai penanda atau pemisah antara induk kalimat dan anak kalimat.

Contoh: di depan gudang kargo bekas, remaja itu muncul kembali.

Tanpa menunggu lama, wanita itu langsung memelesat (ini kata bakunya) mengejar si remaja.

Di sisi lain, si remaja melompat dari tiang listrik ke jembatan, lalu ke atap bus yang berjalan. Saat mendengar suara kereta, ia langsung melompat ke sumber suara lalu mendarat di atap kereta listrik yang bergerak cepat.

- Penggunaan kata (-nya) agak berlebihan di bab pertama. Saranku, kalau kata (-nya) dihapus dan makna kalimatnya tidak berubah, maka sebaiknya dihapus saja.

Contoh:

Ia menengok ke belakangnya *maknanya tetap sama walau kalimatnya berubah jadi* ia menengok ke belakang.

Rasa terbakar menyerang perut remaja itu, membuatnya tumbang sambil mencengkram erat perutnya. 👉🏾 Rasa terbakar menyerang perut remaja itu, membuatnya tumbang sambil mencengkram erat *perut.*

- Gunakan koma sebelum fatis. Contoh : Jou! Jangan ambil bagianku, dong.

- Kakak bisa gunakan kata 'dan' di beberapa kondisi, daripada pakai koma. Ada beberapa kalimat yang menurutku lebih cocok seperti itu.

Contoh : Jou melepas cekikannya dan mundur dua langkah.

Saran : kakak bisa lebih perhatikan tanda koma lagi, karena ada satu paragraf yang tidak menggunakan koma sama sekali hingga bacanya jadi terburu-buru.

- Perhatikan penulisan kalimat efektifnya, kalau sudah dijelaskan di awal. Tidak perlu diberi penjelas kembali. Contoh :

"Celah belakangmu terbuka!" seru Enri sambil melompat ke arah remaja itu. 👉🏾 Menurutku dari sini, kan, udah kelihatan kalau Enri akan menyerang dari belakang. Jadi kalimat penjelas : dari belakang, tidak diperlukan lagi.

Untuk penggambaran adegan aksi, bisa dibuat lebih padat narasinya. Contoh :

Sebuah bola kaca putih bersinar, melindungi tubuhnya dari serangan bola hitam yang merambat seperti listrik.

2. Ziviazee

Narasi agak kurang mengalir, terkesan kaku dan minim feel. Namun jenis diksi yang digunakan sederhana sehingga mudah dipahami. Terdapat beberapa kalimat yang mengandung pemborosan kata sehingga saat dibaca agak kurang indah. Ada beberapa salah ketik, tapi hanya sedikit. Puebi sangat rapi.

Banyak istilah-istilah atau mantra yang menarik dan menurutku itu menjadi poin plus karena sekaligus membuat worldbuilding cerita tergambar lebih jelas.

Perubahan atmosfer dari kalem ke action sangat halus. Penulisan pada adegan action dibuat dengan ritme cepat dan tidak bertele-tele sehingga saat membaca tidak bosan dan terlihat perkembangan cerita. Sekali lagi, itu poin plus.

3. Anis

Dariku, sebenarnya huat awalanya rada bosan karena terlalu mendetail. Tapi lama-lama bacanya juga enak. Perkembangan tiap tokohnya juga bagus. Seiring berganti bab, mulai diperkenalkan tokoh2 baru dan perannya dalam cerita.

Cuma, buat pembaca kayak aku yang suka sedikit aja di tiap babnya, cerita ini kebanyakan. Mungkin jumlah katanya 2-3k? But is't ok sama pembaca yang juga suka baca banyak kayak gitu.

Itu aja sih. Semangat buat next work-nya ya.

4. Mez

Untuk aku, ceritanya cukup padat dengan banyaknya hal-hal yang terjadi dalam satu chapter. Banyak detail, banyak tokoh, dan banyak sekali deskripsi worldbuilding yang lumayan menarik. Puebi dan eyd tidak ada banyak masalah, kebanyakan cuman typo yang penulisiawi. Diksinya tidak bertele-tele seperti saya (*sobs tears) dan disitu saya suka. Meski ceritanya per bab panjang, tapi tidak terlalu kesana kemari, meski harus diakui terjadi beberapa pemborosan kata. Anyways ceritanya masih cukup bisa dinikmati ketimbang cerita saya, pokoknya. Fantasi dan actionnya lumayan nyatu, good job! Keep it up!

Sedikit saran, untuk revisi mungkin bisa part part di awal dipangkas karena beberapa bagian agak boring, meski adegan lainnya membantu meramaikan bab tersebut. Bagian awal dari cerita itu krusial, hal-hal menarik dan misterius bisa ditaroh disana biar pembaca terpancing untuk terus mendalami ceritanya, jadi saat revisi nanti pertimbangkan lagi informasi apa yang harus dimuat dan di keep untuk chapter-chapter kedepannya.

5. Rose

Judulnya Witch are Not Human. Penyihir bukan manusia? Idk. Intinya begitu.

Aku gak baca blurpnya dan langsung masuk ke cerita. Pas baca kayak dibawa ke sudut kota metropolitan yang gelap (mungkin karena malam/atau apa yah) dan bisa disimpulkan world building-nya oke.

Penulisnya juga menggunakan teknik show not to tell. Jadi, bikin pembaca kayak "Oh kalo aura hitam gradasi kuning artinya bad witch" atau "Sedangkan Oren itu penyihir yang mungkin kastanya lebih tinggi."

So, good job.

Ditambah ada penjelasan tentang kata-kata dari bahasa asing yang dijelasin di akhir sesi. Dan gak tau kenapa yah, aku love banget sama penulis yang suka ngasih author note di akhir cerita wkwkwkwk. Aku pengen banget begitu, tapi gimana ya, males aja wkwkwkw.

Good job!

6. Murachi

Kelebihan:
Penulisan kata yang mudah di pahami, membuat para pembaca dapat membayangkan dirinya di dalam cerita ini. Memiliki tema cerita yang cukup menarik dengan latar jaman sekarang.

Kekurangan:
Masih belum terlalu nemu, kecuali seperti boros kata, salah sedikit-sedikit di pengetikan atau peletakkan beberapa kata, bisa dicontek koreksiannya di punya Zaskia kalau kata Mez. 

Salam Manis,
Tim Actioner

●●●

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro