Tutorial Memancing
Haroo~
Sebelum mulai ke cerita, Mizu mo kasih tau jawaban dari riddle chap lalu. Sebenarnya ada yang jawab bener.
Tapi itu temen sekolah Mizu yang udah tau jawabannya.
CIH CIH CIH, LU UDA TAU JAWABANNYA, GA USAH JAWAB WOY *:<
Btw Mizu tetapkan riddle yang Mizu buat ini di level medium, soalnya ga banyak yang bisa jawab :v
Oke sekedar flashback, pertanyaannya itu :
1) Kenapa Caroline bersikeras ga mau keluar dari rumahnya?
2) Apa aja sih kejanggalannya selain itu? Dan apa penjelasannya?
Jawaban :
1) Karena Caroline berusaha keras untuk melindungi sesuatu di dalam rumahnya.
2) List kejanggalan :
-Apa yang dilindungi Caroline?
Mayat kedua orangtuanya.
-Kenapa bisa begitu?
Karena ga mungkin di jam 10, orangtua masih ada yang tidur. Apalagi mereka punya anak. Itu ga mungkin. Ditambah lagi kata tetangganya udah lama banget mereka ga ngeliat sekeluarga itu keluar dari rumahnya.
-Caroline juga ga keluar kan? Kalo begitu kesimpulan itu bukannya bisa dipatahkan?
Ga bisa, karena faktanya masih ada yang ngeliat Caroline keluar di malam hari. Artinya, Caroline masih keluar, tapi itu ketika semua warga terlelap.
-Kalo emang Caroline bunuh orangtuanya, apa motifnya?
Caroline udah lelah disuruh belajar mulu sama orangtuanya, haknya untuk main atau berteman aja direnggut. Dia muak, jadi dia bunuh orangtuanya.
-Kenapa bisa disimpulin motifnya begitu?
Itu berdasarkan kesaksian tetangga dan fakta bahwa Caroline pake kacamata, yang artinya dia udah bisa dibilang selalu berkutat dengan buku.
Itu penjelasan rincinya. Gimana? Baru kepikiran kah? Wwww
Yaudah, selamat membaca! :D
☆☆☆
Kubuka kelopak mataku, kulihat atap ruangan yang jelas-jelas kukenal. Ah, ini aula hotel. Kulihat kesamping kanan kiriku, aku kemudian berpikir dan mengingat-ingat.
Ah, benar. Mereka ini teman-teman bangs*tku.
Layaknya sleeping beauty, aku bangkit perlahan dari tidurーyang nyaris mendekati kematianーdan duduk. Sambil mengerjap-erjapkan mata, aku bertanya, "Dimana pangeran yang telah menciumku?"
Plak!
"Sadar Miz, ga ada yang mau ama elu. Ga usah ngehalu lu Miz." Kata makhluk berambut abu-abu dengan mata merah. Dia sakit mata kah?
"E sumpa, jangan-jangan Mizu kerasukan Tok." Kata teman disebelahnya yang berambut hitam dan memiliki warna mata yang unik, heterochrome.
AH UDALA GA A6 PAKE BAHASA BAKU, BALIK AE LA KE BAHASA BIASA :(
"Mizu-san, Mizu-san ga papa?" Tanya makhluk imut bewarna kuning yang mata kanannya diperban. IYA, DAT IS MHA LOPELY OLLIE AAAAAAAー
Modus bentar ga papa ya? Eheー
Aku meluk Oliver erat sambil gesek gesekin pipiku ke dia, "Ga papa apanya, banyak makhluk jahannam disana, untung bukan Ollie yang kesana hwee~"
Ya ga salah kan? Namanya juga setan, ya penghuni neraka semuaー
Oliver kayak panik gitu, i lucu banged, pen gigid pipinya. Terus dia berusaha ngelepasin tangannya dari pelukanku, terus abis itu dia puk-pukin kepalaku sambil bilang, "U-umm.. ano, o-otsukaresama deshita."
AAAAA DIA BLUSHING, UCULNYAAAA😭😭😭😭
"Heh heh tante pedo, lepasin Ollie." Kata Len sambil narik Oliver dari pelukanku. I apasi sirik aja :(
Sini kamu ikutan kupeluk Len :(
//g
"Apeni ape, ikutan dung acu." Kata Rin sambil narik Oliver.
"Lu ngapain woy? Ga usah jadi kea orang bego dong. Malu-maluin." Kata Len.
"Gua ga beー"
"NEMUUUUUU AAAAAAA ABANG KANGEN AMA KAMUUUU!!!"
Tebak aja kira-kira itu tereakan siapa.
Iyalah, Samtoq. Dia sekarang lagi meluk Nemu sambil nangid ala-ala drama emak yang kehilangan anak gitu. Liat aja tu Yamada bersaudara semuanya lagi muntah pelangi.
"Bur, mo peluk gua ga?" Kata Jiro tiba-tiba.
"Hah? Najis. Mending meluk Ichi-nii." Balas Saburo sambil meluk Ichiro.
"Heh, Nii-chan punya gue." Kata Jiro sambil narik dan meluk Ichiro.
"Dih apaansi Jir, punya gua lah. Ichi-nii aja lebih sayang ama gua. Jangan sentuh Ichi-nii dengan tangan lu yang kotor!" Ujar Saburo sambil geplak tangan Jiro dan narik Ichiro balik ke pelukannya.
"Mana bisa giー"
"Udah udah, aku sayang kalian berdua kok. Aku punya kalian berdua, jadi jangan berantem ya?" Kekeh Ichiro sambil meluk dan nepuk-nepuk kepala kedua adeknya yang rada-rada itu.
Gantian, Samatoki yang muntah pelangi sekarang.
Dia ngebatin soal "Aku punya kalian berdua" gak yaー
//slap
"Dahla, gua laper. Mo makan. Skuy kita berburu." Kata Dice sambil nepuk bahunya Riou.
"Skuy."
Dice ama Riou pun keluar dari aula. Disusuli ama yang laen. Ya udahlah, aku juga mo tidur beneran di kamar.
Normal POV
Yak, balik normal lagi. Kembali lagi bersama gue, si narator cans bernama Yumi. Jadi mari kita cari objek yang sesuai ama judul hari ini.
Yak, ada Urata, Sakata, Samatoki, Ramuda, dan Hifumi.
Jadi cerita awalnya tu Doppo pen mancing, Hifumi pen ngikut Doppo. Tapi begonya dia ga tau caranya mancing. Untungnya Doppo mendadak bilang ga bisa mancing pada saat itu karena ada hal yang mendadak, padahal dia pengen banget mancing.
Akhirnya Hifumi manfaatin hal ini untuk belajar mancing dulu. Karena tuan rumahnya Samatoki, akhirnya Hifumi nanya ke Samatoki caranya begimana. Samatoki ngangguk-ngangguk dan bilang mo ngajarin. Mereka pun ke pantai. Nah, kebetulan Urata ama Sakata juga lagi di pantai. Mereka juga mau mancing. Sedangkan Ramuda, entahlah mo ngapain. Dia duduk aja sendirian diatas pasir sambil makan permen dan senyum-senyum sendiri. Abaikan sajaー
Ekhem, jadi ceritanya ini mereka udah lagi di tengah laut ya. Mereka naek kapal gitu la, mo mancing.
"Jadi langkah pertama buat mancing tuh ya Pum, lu harus napas dulu. Karena kalo lu ga napas, nanti namanya lu bukan mancing ikan. Tapi mancing ambulans." Kata Samatoki sambil ngacungin jari telunjuknya. Hifumi manggut-manggut dan nyatet kata-kata Samatoki barusan di buku note yang dia bawa.
"Langkah kedua, lu harus nyiapin alat pancing yang berkualitas kayak gini. Liat nih punya gua, merknya herpes." Kata Samatoki yang entah beneran ngasih tutorial atau nyombongin alat pancingannya. Lagi-lagi Hifumi dengan polosnya nyatet hal tersebut.
"Yang ketiga, lu harus nyiapin umpan yang bagus. Nih punya gua ada ayam, daging, cacing, pokoknya lengkap! Inget, umpannya ga boleh bola. Karena kalo bola, itu namanya bukan mancing, tapi namanya maen sepak bola. Dan juga umpannya harus barang yang lu beli atau yang lu cari sendiri. Janganー"
"DWAH!" Jerit Sakata tiba-tiba sambil narik pancingannya.
"...woy Sak." Panggil Urata.
"Hm?"
"CELANA DALEM GUA NGAPA LU JADIIN UMPAN BODOH!" Seru Urata sambil gelud ama Sakata sampe guling guling.
Sakata dengan tanpa bersalahnya jawab, "Abisnya celana dalemnya Uratan menggoda si, pinky pinky gitu. Aku aja tertarik, apalagi ikan."
"GUOBLOK SIAAAAA!!!!" Kali ini Sakata diangkat ama Urata dan dilempar ke laut.
Semoga kamu baik-baik saja, Sakatan.
Samatoki pun berdeham, "Baru mo gua omongin. Jangan pake barang aneh, apalagi punya orang. Karena itu namanya bukan mancing ikan, tapi mancing keributan."
Lagi-lagi Hifumi mengangguk-anggukan kepalanya dan mencatatnya.
"Langkah keempat, lu kaitin umpan lu tadi ke kail alat pancingan lu. Abis itu lu lempar dengan hati-hati ituannya. Ih apasi namanya, kea benangnya gitu. Yang ini nih. Nih liatin gue ya." Hifumi pun menghentikan catatannya sebentar, kemudian Samatoki mempraktekannya dengan sangat baik.
"Inget, yang dilempar tu yang bagian yang gua bilang tadi. Jangan panー"
"AAAAAAAA!!" Yah, tereakan Urata. Dia ngapain?
Ngelempar pancingannya. Iya, alat pancingannya. Sebelas dua belas ama Sakata emang. Dia pun langsung lompat ke laut dan nyari alat pancingannya.
Semoga kamu baik-baik saja, Uratan. (2)
Samatoki kembali berdeham, "Yak, jangan pancingannya yang lu lempar. Lu kalo ga bisa berenang ya mati goblok."
"Langkah kelima, tunggu sampe umpannya dimakan." Kata Samatoki sambil menoleh ke arah Hifumi. Hifumi pun mengangguk.
6 hours later..
"Langkah keenam, lu harus positive thinking ga bakal dapet ikan. Jadi lu harus ke pasar buat beli ikan. Makasi." Kata Samatoki sambil ngasih uang ke mbak yang jualan ikan di pasar.
Dan sekian isi catatan Hifumi tentang kegobloーe maksudku tutorial memancing ala Samatoki.
Bonus :
Splash!
"BAPACC!!" Seru Ramuda saat melihat bapaknyーe maksudku Jakurai. Ternyata daritadi Ramuda tuh nungguin Jakurai balik. Jakurai abis nyelem, nangkepin ikan. Dan liat aja. Sekarang mereka mo pulang dengan keadaan 4 tangan dan 2 mulut penuh dengan plastik dan ember berisi ikan.
Pas lagi ngeshoot adegan ini, tetiba aja Jakurai ngacungin jempol sambil muka datar ke kamera, terus ngomong, "Jhadwi bweginih la calanywa mwancingh yanh vhalhingw ehfehtif. (Jadi begini lah caranya mancing yang paling efektif)."
Bersambung...
See you next chapter!!
-Asahina Mizu-
Selasa, 10 Maret 2020
1351 words
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro