Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Nyari Mesjid

   Pos pertama yang harus dilalui oleh Mafu en pren (kontingen 3) adalah pos semaphore. Jujur aja, Mafu tuh apal semaphore. Tapi kalo kebalik, dia gak apal.

Pas nyampe di pos pertama, ketua mereka disuruh bikin dua kata singkat. Terus anggotanya nebak.

Dan, dari regu kecoak yang bisa jawab itu Soraru. Dari regu tarantula gak ada yang bisa jawab. Btw mereka barisnya ngacak. Gak sesuai regu.

Jadi posisinya gini :

Soraru         Sakata
Ichiro          Urata
Daisu           Saburo
Luz               Mafu
Senra          Oliver
Genta          Ramuda
Amatsuki   Jiro

Ngacak kan?

Tapi karena yang jawab cuma Soraru dari barisan kiri, barisan kanan pun kena hukuman. Mungkin kalo nqrse satu regu ama Mafu, dia bakal mengeluarkan kata umpatan dengan bahasa inggris dengan rap khasnya.

YAKAN SORARU ITU REGU KECOAK! KENAPA ANGGOTA REGU KECOAK YANG LAINNYA MALAH IKUTAN DIHUKUM?! KENAPA REGU TARANTULA YANG GAK JAWAB MALAH *rata-rata* NYANTAI DAN KELIATAN B AJA?! MANA KERJA SAMANYA?! MANA SOLIDNYA?! MANA YANG DIBILANG KONTINGEN?!

EMOSI SAYA JADINYA!

INILAH ALASAN MIZU BENCI KELOMPOK ATAU KERJA SAMA!

Yah, perasaan Mafu sama persis dengan yang Mizu rasakan saat ini. Dongkol.

Pos pertama Mafu lalui dengan keadaan badmood.

Pos kedua adalah pioneering. Waktu berjalan sangat cepat. Saat sudah sampai disana, ternyata adzan ashar berkumandang. Kontingen 3 pun memutuskan untuk sholat terlebih dahulu. Para alumni juga mengatakan seperti itu.

Lokasi pos kedua adalah lingkungan kuburan cina. Bayangkan, apakah di dekat kuburan cina kira-kira terdapat mesjid?

Jelas ada. Tapi agak jauh kalau didengar dari suara adzannya.

  Setelah itu, kami pun berjalan mengikuti suara adzan. Ketika adzan berakhir, kami kehilangan petunjuk dan memutuskan untuk bertanya kepada masyarakat sekitar. Dan Mafu menikmatinya disaat ia bertanya-tanya kepada para warga tentang lokasi mesjid.

Pertama, mereka bertanya kepada tukang bakso keliling.

Kedua, mereka bertanya kepada bapak bapak warung.

Ketiga, mereka bertanya kepada abang parkir. Disini mereka ditipu.

Kata si abang parkir, mereka harus terus masuk ke arah pintu besar didepan sana. Tapi kami pikir itu tidak mungkin. Pertama, di sekeliling tempat itu terdapat anjing. Kedua, ujung dari kubah mesjid tak terlihat ada. Ketiga, itu bukanlah tempat yang layak untuk membangun mesjid.

Selanjutnya, mereka berjalan ke arah yang dikatakan oleh bapak-bapak warung sebelumnya katakan. Saat perjalanan, mereka menemukan warung lainnya dan bertanya kepada seorang wanita lansia yang duduk disana. Ia pun memberi tahu mesjid tersebut. Mereka pun mengikuti arahan sang lansia tersebut. Mereka diarahkan ke suatu pemukiman di gang kecil nan sempit. Saat mereka menemukan banyak persimpangan, mereka pun bertanya kepada seorang wanita yang sedang duduk sendirian di dekat gang lainnya.

Mereka bertanya, lalu sang wanita itu hanya menunjukkan tempatnya tanpa berbicara sepatah katapun. Mafu melihat wanita tersebut agak janggal. Menurutnya, pandangan si wanita itu seram. Bukan tatapan kosong. Namun seperti tatapan seseorang yang kerasukan. Belum selesai mereka bertanya, ada warga lain yang memberikan isyarat bahwa jangan dekati wanita itu.

Dan ternyata, si wanita tadi adalah..

Orang gila.

Good, nanya ke orang stress :v

   Tapi ternyata arah yang ditunjuk wanita tadi itu benar. Tapi entah kenapa, Mafu hingga sekarang masih belum percaya bahwa wanita itu gila. Karena menurutnya, pandangan orang gila dan wanita tadi itu berbeda. Wanita itu lebih mirip terasuki menurut Mafu.

Yah, serem sih. Tapi sudahlah, jalan yang ditunjukinnya juga bener kok. Gak usah dipermasalahkan :v

Setelah melewati banyak belokan di gang yang teramat kecil, mereka pun menemukan mesjidnya. Reaksi Mafu setelah menemukan mesjid itu adalah : kira-kira to fuwa-fuwa desu :3

  Ia langsung loncat dengan gembiranya dan segera masuk ke mesjid dan mengambil air wudhu. Saat berwudhu, yang batin Mafu katakan adalah, "Kimochi~"

   Singkat cerita, Mafu pun sholat bersama kawand-kawandnya. Setelah selesai sholat, mereka pergi melanjutkan perjalanan. Of course, mereka muter balik ke pos dua. Baru setengah perjalanan menuju pos dua, ada salah satu kakak pramuka yang sebenarnya guru di sekolah mereka mengatakan bahwa lanjutkan saja perjalanannya menuju pos tiga. Mereka pun pergi menuju pos tiga dengan berat hati.

Pos tiga, alias pos terakhir berada di McD.

Dan itu tuh udah sepi pake banget. Bahkan mereka sempet ngira kalo kontingen mereka yang nyampe terakhir disitu. Kan katanya di McD, tapi di McD gak keliatan ada anak pramuka. Mereka pun panik. Jangan-jangan udah pada balik dan ngumpul di sekolah semua?

Tapi untunglah ada abang parkir di McD yang bisa ditanyain. Dan katanya, persis disamping McD ini ada anak anak pramuka yang ngumpul di sana.

Mereka pun berterima kasih, lalu mereka mengecek tempat yang dimaksud si abang parkir. Ternyata bener. Memang ada anak pramuka disana. Untunglah masih banyak. Berarti mereka bukan yang terakhir. Lagipula setelah mereka dateng, masih ada beberapa kontingen yang baru dateng.

Pos tersebut ternyata adalah PBB. Untunglah gampang, jadi di pos ini gak push up. Setelah selesai dari pos tersebut, waktunya mereka kembali. Tapi, sebelum itu--

"Kak! Ada kontingen 2 putri gak?" Tanya kakak alumni yang lain kepada kakak yang tadi sedang menguji mereka.

"Hah? Kontingen 2 putri? Gak tuh. Kalian ada yang liat gak?" Tanya si kakak penguji.

"Siap, tidak!"

"Tuh. Emangnya kenapa?"

"Tch, mereka belum balik ke sekolah! Tadi saya udah ke pos satu dan nanya ke alumni yang stay disana. Katanya gak ada. Di pos dua juga. Disini juga? Astagfirullah.."

"Hah?! Mereka semua ilang?!"

"Semoga aja enggak. Ribet urusannya kalo ampe beneran ilang."

   Setelah itu, anak kontingen 3 dipersilahkan untuk kembali ke sekolah. Di perjalanan, mereka mengobrol.

"Ano ne, minna." Kata Oliver.

"Hai?" Sahut Soraru.

"Kalian.. tau gak? Tadi kan katanya kontingen 2 putri ilang.."

"Terus?" Tanya Fukase.

"Disitu.. kan ada Kuroneko-san, Rin-nee, Lenka-nee, Miku-san, sama Luka-san."

"HE?! SERIUSAN KAMU?!" Kata Daisu.

"Un. Makanya.. aku agak khawatir." Kata Oliver.

"Gak usah khawatir. Kan ada Kuroneko-chan." Kata Luz.

"Emang kalo ada Kuroneko-san kenapa?" Tanya Ramuda.

"Kan dia bisa ngendus tuh. Terus bisa balik dengan sendirinya deh ke sekolah~" Kata Luz.

Ramuda pun dengan baik hatinya menyeleding Luz.

"NILAI BAHASA JEPANG LU BERAPA SIH LUZ?! YANG NAMANYA NEKO TUH KUCING! BUKAN ANJING!" Kata Ramuda dengan aura hitamnya. Oh, tadi kata anjing-nya ada penekanan.

"Y-ya kan Ramuda-chan mah pasti gak pernah melihara kucing ya? Kucing kan asal dikasih makan, mau pergi sejauh apapun bakal balik lagi ke tempat dia sering di kasih makan." Kata Luz.

"Tau dari mana lu?" Tanya Soraru.

"Kan w sering merhatiin kucing di rumahnya Amatsuki-kun."

"Hmm? Seberapa perhatiannya lu ama kucingnya Mamat?" Tanya Urata

"Nih, bulu di kepalanya jumlahnya ada 538201935281, kalo di badannya ada 183940171637379101737164965,kalo di kakinya ada--"

"Jaad kamu Luz. Kamu malah merhatiin kucingku. Bukannya merhatiin yang punya kucingnya." Kata Amatsuki sambil sok-sokan nangis di pundak Mafu. Mafu terkekeh sambil sweatdrop ngeliat kelakuan sahabatnya itu. Dia mah puk-puk palanya si Mamat ae.

"Enggak kok. Aku juga merhatiin yang punya kucingnya. Lebih detail malah." Kata Luz.

"Oh ya? Apa buktinya?" Tanya Amatsuki.

"Tadi pagi rambutmu rontok 3 helai kan?" Tanya Luz.

"K-KOK BISA TAU?! KAMU CENAYANG YA?!" Kata Amatsuki. Terkejoed dia.

"Bukan. Ada jadwalnya nih. Minggu pertama bulan keempat hari senin, harusnya yang rontok 1 helai, terus besoknya--"

"Stop. Kamu serem banget Luz." Kata Amatsuki.

   Mereka sudah berada di setengah perjalanan menuju sekolah. Namun tiba-tiba ada kakak pramuka lainnya yang menanyai mereka.

"Kalian lihat Sou sama Eve dari kontingen 1 putra gak?"

"Enggak kak."

    Si kakak tadi pun tancep gas. Apa mungkin dua bocah itu juga ilang? Ada apa ini? Apa arwah dari mbah Mirjan menuntut tumbal?

Oke ini serem ya gaes. Udah jam setengah enam loh, dan ternyata banyak anak yang ilang. Seharusnya jam segitu nenek kebayan belom keluar. Jadi gak mungkin mereka diculik nenek kebayan.

//iyalah

   Saat mereka datang di sekolah, mereka melihat anak lain yang sedang duduk di tengah lapangan. Akhirnya anak kontingen 3 pun ikutan duduk di tengah lapangan, gabung ama yang lain.

"Halo dek adek! Gimana tadi? Seru gaaaak??" Kata si kakak pembina pramuka.

"Seruuuuu!!!" Sahut anak lain.

Meanwhile, kontingen 3 :

"Woh, seru banget. Saking serunya ni kaki w jadi keram anjir." -Jiro

"G." -Mafu

"G, serunya dimana coba?" -Soraru

"Seru weeeeh! Dikejar anjing itu seru!" -Daisu

"Gak anjir. Hari ini serem. Masa ketemu ama orgil?" -Genta

"B aja si." -Saburo

"Yaa~ aku sih enjoy enjoy aja~" -Ramuda

Gitulah ya, beda pendapat. Tapi intinya sama. Intinya sama sama gak suka perjalanan kali ini.

//bd

Setelah menunggu hingga jam 6, ternyata yang masih belum datang adalah kontingen 2 putri dan EveSou kontingen 1 putra.

Wayolo. Beneran ilang kan?

Kira-kira mereka dimana?

Anda penasaran? Saya juga sama :v

Bersambung...

See you next chapter!!

-Mizu-

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro