Mengapa Harus Ada Ujian?
Sekolah adalah sesuatu yang terdengar menyenangkan bagi sebagian orang. Tapi bagi sebagian orang lainnya, sekolah juga bisa berarti neraka. Sekolah bagi Mizu sendiri apa?
Sekolah adalah--
--spot yang perfect untuk tidur OwO
//plakk
Bercanda. Jangan ditiru gaes. Mizu jarang tidur di kelas kok. Jarang bukan berarti gak pernah. Pernah sekali. Di pelajaran Qur'an Hadis. Lumayan tidur dua jam pelajaran :v
//plakk
Kalo ngantuk di kelas sih udah sering banget. Terutama pelajaran MTK. Entah setan macam apa yang niupin mataku supaya nutup, selaluuu aja aku ngantuk di pelajaran MTK. Pernah hampir ketiduran di pelajaran MTK. Iya, hampir. Gak jadi tidur gegara denger pengumuman bakal ada ulangan berturut-turut dan yang nilainya dibawah kkm harus membuat kliping tentang materi tersebut dan minimal ada 50 halaman.
Tapi boong :v
Guru MTK ku tuh baiiiik banget. Beliau kalo ngomong, suaranya pasti rendah. Saking rendahnya, ngejelasin rumus-rumus tuh kayak ngedongengin kisah 1001 malam.
Singkatnya, Mizu gak benci sekolah. Tapi Mizu juga gak cinta sekolah. Lantas kata apa yang pantas untuk mendeskripsikan perasaan Mizu terhadap sekolah?
Eaaaa :v
Sekarang, Mizu balik tanya. Apa perasaan yang kamu miliki terhadap sekolah?
Bencikah?
Cintakah?
Jika kalian benci sekolah, apa alasannya?
Dan jika kalian cinta sekolah, apa alasannya?
Silahkan komen di channel yutub saia :v
/Reader : Emang lu punya channel yutub Miz? '-'/
Oke, makasih komennya. Berdasarkan pengamatan Mizu selama 257307143832639102539103524 abad tahun lamanya, survey telah membuktikan bahwa 99,99999999999% anak-anak tidak menyukai sekolah karena :
1. Banyak tugas
2. Ujian
3. (Terkadang) gurunya ngeselin
Mizu sendiri setuju banget sama nomor 1 & 2. Bagaimana dengan nak hypmic, utaite, dan vocaloid jika dihadapkan oleh ujian? Oke, kuy cekidot.
"Yak, ketua kelas! Bisa kesini sebentar? Tolong bagikan selembaran ini kepada teman temanmu!" Kata Meiko-sensei. Sang ketua kelas pun menghampiri Meiko-sensei dan membagikan selembaran yang dimaksud. Saat dibagikan, terlihat wajah-wajah horror anak 7-2 yang lebih mengerikan daripada melihat seorang jomblo yang udah lama ngejomblo dan saking ngenesnya dia ngerilis album karena dia sering bilang : "Aku gak jomblo. Aku cuma single."
Kira kira ini lah batin para anak-anak 7-2 :
"MMPS! UJIAN!"
"Perasaan baru kemaren bagi rapor, udah ujian lagi aja :") "
"MENGAPA WAKTU BERJALAN TERASA BEGITU CEPAT?! AAAAAAAA"
"Ngapa sekolah tuh harus ada ujian sama tugas sih? Mumet aku tuh mikirin itu."
Semua anak di kelas 7-2 sedang menenggak ludahnya sendiri saat ini. Kenapa.. kenapa harus ada ujian?
Kalo sekolah dikasih materi doang terus udahan, kan enak tuh. Gak perlu khawatir dapet nilai jelek karena dikasih tugas atau soal aja enggak.
Gini ya, mari kita dengarkan anak kang ngeluh kelas 7-2 berbicara.
"Meiko-sensei!" Ramuda mengangkat tangannya.
"Hai?"
"Kenapa di setiap sekolah selalu ada ujian? Kenapa kita gak materiiii aja terus?"
Meiko-sensei menghela nafasnya dan tersenyum kepada Ramuda. Ia siap meluncurkan kalimat pencerahan. Mari kita lihat, apakah pencerahan dari Meiko-sensei akan mampu menyalakan lampu kamar Mizu yang mati?
"Emangnya kalo materi terus kamu gak bosen?" Tanya Meiko-sensei.
"Yaa.. bosen sih. Tapi setidaknya itu lebih baik daripada kita dijejelin soal dan ujian mulu. Jangankan ujian sekolah. Ujian hidup saya aja banyak. Contohnya makhluk di samping saya ini. Dia juga termasuk ujian hidup saya." Kata Ramuda. Daisu yang berada di samping Ramuda auto merasa tersindir dan memasang tampang tak terima. Baru saja Daisu akan meluncurkan protesannya kepada Ramuda, tapi sudah dipotong oleh Meiko-sensei.
"Nah, bosen kan? Makanya harus ada soal-soal biar kalian gak jenuh mempelajari sesuatu yang itu-itu aja. Mempelajari materi maksudnya."
"Tapi kalo ada soal-soal justru menambah ketakutan. Karena bisa aja hasilnya bagus, bisa juga hasilnya jelek."
"Nah, pernah dengar kalimat "Tak perlu takut salah"? Harusnya kalian seperti itu. Kita dalam proses belajar disini. Salah atau benar adalah suatu hal yang wajar disini. Jika pertanyaanmu adalah kenapa harus ada ujian, jawaban saya adalah hidup itu penuh duri dan kerikil. Bisa mencelakakan kita jika tidak hati-hati. Kita harus tau cara menghindarinya. Jika kita hanya tau materi dan mengabaikan praktek, maka sia-sia saja pembelajaranmu saat ini. Kau tak perlu takut untuk mencoba hal yang menurutmu teraman untuk melewati duri dan kerikil itu. Kita tak akan pernah tau sebelum mencoba bukan? Itulah yang ingin kukatakan."
"Tapi kalo kea gitu, saya mendingan puter balik. Kalo muter balik kan jadinya kita gak akan nginjek ntu duri ama kerikil. Aman deh." Jawab Ramuda dengan santainya.
"Tapi kalo kamu gak nyebrang, kamu gak akan tau apa yang ada di seberang sana kan? Kamu gak akan dapet pengalaman baru hidup di seberang sana kan? Oleh karena itu, satu-satunya cara hanyalah menggunakan cara yang menurutmu aman untuk melewati jalan tersebut. Nilaimu ibaratkan cara yang kamu pilih untuk menyeberangi jalan tersebut. Jika jelek, maka caramu akan gagal. Dan jika nilaimu bagus, maka caramu akan berhasil dan akan mendapat pengalaman baru di luar sana."
"Hmm.. bener sih."
Apakah penjelasan Meiko-sensei nyangkut di otak kalian? Kalo enggak, kalah sama anak kelas 7 kalian :v
Pesan Mizu sih satu. Jalani aja tanpa mengeluh. Semakin mengeluh, maka semakin lama hal tersebut selesai.
Singkat cerita, senin setelah minggu tersebut adalah waktu mereka melaksanakan UTS. Yak, mereka cukup serius menghadapi UTS ini. Karena saking seriusnya, kadang ada yang dari emosian jadi tambah emosian.
Cem Samatokeh :v
Emangnya dia ngapain? Cekidot :v
Dihari yang puaaaaanas, Samatoki, Riou, dan Juto lagi pulbar. Sekitar jam satu siang mereka pulang. Tepatnya, itu tuh hari sebelum terakhir ujian. Setelah membeli es, mereka pun naik angkot. Yah, naik kendaraan pribadi mah kan malah nambah merusak lingkungan. Nanti jadi pemanasan global. Kalo udah pemanasan global siapa yang susah? Kita-kita juga kan? Kasian mereka yang gak pernah ngerusak lingkungan! Mereka ikut kena imbas dari perbuatan kita! Kasian juga anak cucu kita. Mungkin sekarang kita masih bisa melihat kodomo--eh maksudnya komodo, tapi apakah kalian yakin anak cucu kita nanti masih bisa melihat binatang purba tersebut?
#SaveEarth-chan
Wow, jadi masuk ke mapel IPA :v
Sebenarnya, Samatoki en pren maunya naek busway aja. Tapi apalah daya mereka yang gak mau kepanasan karena terlalu dempet dempet sampe sampe nemplok ke jendela. Mereka udah trauma ya.
Dan taulah, kebiasaan angkot.
Yep, ngetem.
"BANG! JALAN NGAPA?! PANAS NIH!" Kata Samatoki.
"AU! BESOK TUH HARI TERAKHIR UJIAN BAAANG! SAYA HARUS BELAJAR YANG BENER DEMI KENAIKAN NILAI!" Kata Juto. Riou sih anteng anteng aja makanin bekelnya.
Bekelnya apaan? Hari ini normal kok.
Cuma kodok bermuka segitiga bakar.
//normal apanye :v
"YE SABAR DEK! ABANG KAN JUGA BUTUH UANG!"
"BUAT APAAN BANG?! ABANG KAN MUKA MUKA JOMBLO! MASIH BELOM PUNYA PACAR ATAU ISTRI KAN?!" Singgung Samatoki.
JLEB!
Abangnya tertohok :v
"Ckckck.. muka om om ternyata masih jomblo. Hebat kamu. Bisa nerawang muka orang." Kata Riou kepada Samatoki.
"YE SAPA DULU DONG? SAMATOKI-SAMA GITU LOH!"
"YEU SI ADEK! KALO NGOMONG SUKA BENER!" Kata si abang angkot.
"UDAHLAH BANG, JALAN NGAPA?! MAU BELAJAR NIH! TIME IS MONEY! BERARTI SAYANGILAH BUKUMU!" Kata Jyuto.
B.inggrismu parah kayaknya ya? '-'
"DIBILANGIN, ABANG TUH BUTUH DUIT!"
"YA TAPI SAYA MAU BELAJAR! SAYA MAU MANJA MANJA*coret*MASAKIN MAKAN MALEM BUAT ADEK SAYA!" Kata Samatoki.
"YA--&@(1911*@ &@@*!!!((1$*"
"191(,3#;-;',$(!194(#724"
Udah greget tuh mereka bertiga, akhirnya mereka ngeluarin hypnosis mic-nya.
Kemudian mereka turun dari angkot tersebut karena abang angkotnya mulutnya udah berbusa gegara hypnosis mic-nya mereka :v
R.I.P. Abang angkot
Pelajaran : Jangan pernah ngajak ribut ama anak hypmic. Apalagi kalo anda ngajak ribut anak hypmic yang collab ama anak utaite. Sayonara sekai dah :")
Bersambung...
Apasih ini? Gaje dah :v
See you next chapter!!
-Mizu-
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro