Resepsi
✧・゚: *✧・゚:*
Setelah para tamu naik ke atas kapal, maka perlahan kapal raksasa dengan nama Grand Ocean yang terlihat megah dengan eksterior berwarna putih dan lantai kayu mahoni yang mengkilap. Mereka berencana hanya berkeliling di semenangjung dan itu memakan waktu dua hari satu malam. Benar-benar romantis melakukan resepsi di kapal mewah ini, namun aku benar-benar tidak menyangka kalau aku akan mengalami mabuk laut.
Badanku bergetar menahan bobot tubuh dan pergerakan kapal juga deburan ombak, aku benar-benar sudah tidak mampu menahannya dan berlari ke kamar mandi terdekat untuk memeluk toilet dan memuntahkan isi perutku. Sial sekali, kalau tahu seperti ini lebih baik aku memesan restoran saja di atas tanah, lautan benar-benar bukan pilihan yang baik.
"Apa itu sangat buruk? Pelayan menyiapkan obat untuk mengatasi mabuk laut, tetapi ia memiliki efek mengantuk setelah mengonsumsinya."
Aku mengangkat kepalaku pada Bai Junwu dan mulai menangis seperti bayi, "aku merasa buruk hiks ... aku tidak suka ini."
Biarkan saja aku bertindak seperti balita, aku tidak peduli! Apakah kau tahu betapa tidak nyamannya berada di situasi ini? Ini adalah resepsi pernikahanku, kapal sudah lama meninggalkan dermaga dan aku mengalami mabuk laut parah yang bahkan membuatku mengotori pakaianku.
"Masih ada waktu sampai acara, minumlah obat dan saat aku membangunkanmu nanti dan hal itu masih tidak membaik, aku akan menjelaskannya pada para tamu."
"Tapi ini resepsi pernikahan kita...."
"Tidak perlu khawatir, kau lebih penting dibanding acara ini ... lagipula kita sudah melakukan acara intinya kemarin dan kau bisa beristirahat ... jangan merasa terbebani."
Aku mengangguk, akhirnya aku berdiri untuk mencuci mulut dan membasuh wajahku tidak lupa melepas pakaian yang terkena muntahan dan pergi ke tempat tidur setelah menelan obat mabuk kendaraan. Sambil menunggu obat bereaksi aku melihat Suamiku tercinta ini mengelus rambutku halus, benar-benar pria yang lembut.
Tapi ini terasa salah.
"Suami! Jangan memperlakukanku seperti anak bayi! Aku ini pengantinmu bukan anak barumu."
"Kau sedang tidak sehat, mari biarkan aku menjagamu dengan caraku."
"Apa suami senang melakukan hal-hal seperti ini? Pasti sangat dekat dengan Bai Huanzhe ya?" aku sengaja bertanya dengan cara seperti ini karena aku ingin mengetahui seberapa dekat Ayah dan Anak ini.
"Aku tidak begitu dekat dengannya. Dia dirawat oleh Ibunya dan kembali saat ia berusia lima belas tahun."
Berarti Bai Huanzhe kembali saat ia mulai duduk dibangku akhir SMP, tetapi mereka sudah menghabiskan waktu hampir satu dekade bersama. Pasti setidaknya ada rasa peduli yang hadir bukan di antara mereka? Ya Tuhan aku benar-benar benci perasaan tersaingi seperti ini. Tetapi jika aku benar-benar bertemu dengan Bai Junwu saat aku masih berada di bangku SMP, aku hanya akan dikira sebagai lelucon di matanya.
"Apa mulai terasa mengantuk?" tanya Bai Junwu dengan suara pelan.
"Sedikit."
"Tidurlah, aku akan menemanimu sampai kau tertidur."
Lalu aku akhirnya memejamkan mataku seutuhnya, membiarkan aroma Bai Junwu menenangkan sarafku yang tegang dan akhirnya jatuh pada tidur singkat.
✧・゚: *✧・゚:*
Begitu aku bangun, Bai Junwu sudah selesai mandi dan ia mengusap wajahku pelan. Benar-benar cara bangun yang baik, aku merasa mabuk yang aku derita pada awalnya tidak buruk lagi. Jadi aku memilih untuk mandi dan memakai pakaian dalam, sudah ada beberapa pelayan yang berada di kamar kami untuk membantu kami bersiap, Bai junwu menanyakan tentang kondisiku dan aku merasa bahwa mual dan sakit yang aku alami sudah berlalu.
Resepsi dirancang dengan sederhana karena aku dan Bai Junwu hanya ingin menjadikan acara ini untuk menyambut para rekan dan sahabat yang ingin bersukacita atas penyatuan. Akan ada pesta dansa sederhana, makan malam, hiburan dan beberapa atraksi menyenangkan. Kapal Pasiar Grand Ocean adalah salah satu properti pribadi Bai Junwu yang dikembangkannya di pada umur awal tiga puluhannya.
Bai Junwu adalah permata di antara generasinya yang mulai berbisnis dan mengambil alih keluarga, selain tampan dan mapan, ia juga dewasa. Bayangkan! Aku memiliki lelaki sehebat ini sebagai seorang Suami, sejujurnya aku tdiak percaya diri dengan hal ini dan masih beberapa kali susah menyesuaikan ingatan di kehidupan ini dan lampau, di satu sisi aku ingin melupakannya seutuhnya dan membiarkan ingatan baru mengisi kepalaku, tetapi anak tiri bajinganku masih begitu berambisi untuk menyingkirkanku.
"Tuan Wen Yuye tolong angkat tangan anda," pinta pelayan yang hendak membiarkanku mengenakan jas berwarna gading dengan bahan halus.
Saat aku mendongkak, aku benar-benar kagum dengan penampilanku yang terlihat seperti pangeran yang keluar dari buku dongeng. Rambut kecokelatanku disisir rapi dengan model seperti milik idola saat ini dan ada sedikit riasan yang digunakan untuk memperhalus penampilanku. Jika saja aku memiliki sedikit tubuhku, aku pasti akan terlihat seperti super model yang berjalan di banyak acara.
Namun saat aku berbalik dan menatap priaku yang sangat perkasa, aku tidak bisa menahan keinginan untuk tidak melompat dan memeluk lengannya. Itu benar-benar besar dan padat! Apakah aku boleh menjilatnya jika kami pergi berbulan madu nanti? Aku benar-benar ingin melakukannya.
Ya Tuhan Wen Yuye, apa yang ada dipikiranmu adalah benda besar yang bergantung di antara paha para Alpha? Jika kau tidak memiliki harga diri selangit, mungkin kau sudah membiarkan Alpha liar memecahkan cerimu dan membiarkanmu pergi berkeliling di seluruh kota untuk berganti Alpha demi kehangatan tempat tidur.
Terima kasih pada harga diriku ini, setidaknya aku tidak menjadi pelacur secara terbuka. Lagipula bersikap manja dan penuh gairah seperti ini hanya berlaku pada suami yang berani memberikanmu mas kawin yang mahal, mengadakan resepsi yang megah, juga Alpha yang setampan ini.
"Ayo kita akan membuat banyak tamu menunggu."
Aku menggandeng tangan Bai Junwu dan kami pergi ke ruangan khusus untuk berdansa, aku benar-benar puas dengan seluruh pengaturannya. Bunga Lily putih dan iris yang indah berada di setiap sudut, makanan manis dan harum disusun dengan apik, gelas-gelas anggur putih yang berwarna keemasan berkilau, lalu tentu saja sepasang pasangan pengantin baru yang memberikan suasana berkah dan indah di saat yang bersamaan.
Karena aku merasa mual di awal, jadi Bai Junwu tidak membawaku berkeliling terlalu sering. Orangtuaku dan mertua di salah satu meja khusus mual berbincang tentang banyak hal, aku melihat Bai Huanzhe yang dengan patuh menyambut tamu seperti saat upacara pemberkatan; oh betapa berbaktinya ia.
"Ingin makan sesuatu?" tanya Bai Junwu ke arahku.
"Suami ingin sesuatu? Mari tidak minum terlalu banyak malam ini."
"Baiklah."
"Suami aku ingin ini," tunjukku kepada salah satu kue yang memiliki buah-buahan di atasnya.
Bai Junwu mengambilnya dan memberikannya padaku, syukurlah aku tidak disuapi di depan umum. Meskipun aku juga tidak keberatan dengan hal itu, tapi aku tidak ingin dianggap sebagai seorang bayi besar di depan orang banyak seperti ini. Aku menyuapkan isi piringku sedikit demi sedikit lalu menyuapkannya pada Bai Junwu yang disambutnya dengan pandangan lembut yang membuatku meleleh.
Ada beberapa kolega yang akhirnya bisa mendekat dan membicarakan banyak hal, pertama memujiku, lalu membahas proyek dan memberikan kode agar mereka bisa diberikan kesempatan untuk bergabung dalam proyek-proyek besar yang ada. Meskipun keluarga Bai awalnya memiliki bisnis tambang dan properti sebelum Bai Junwu naik dan membuat perusahaan teknologi yang berkembang dengan cepat, pasar otomotif yang fokus pada mobil-mobil sedan dengan desain klasik sangat laku di pasar Asia dan Amerika hanya dalam waktu 5 tahun sejak perusahaan berdiri, sehingga penghasilan dari perusahaan baru yang didirikan oleh Bai Junwu bisa membawa kekayaan berlimpah pada keluarga Bai.
Aku ingat bagaimana Bai Huanzhe sangat berharap kalau ia akan mewarisi kekayaan itu, tapi pada kehidupan ini aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Pertama, ia tidak begitu berkompeten jika dibandingkan oleh Bai Junwu dan ada banyak kasus korupsi saat dia duduk di salah satu posisi penting, menandakan kalau ia bukan orang yang bisa mengintimidasi orang-orangnya.
"Xiao Yuye!" suara halus itu membuatku berhenti menyuapi diriku dan saat aku mendongkak. Itu adalah Shang Xia.
Ia terlihat halus, seperti biasa. Meskipun ia memanjangkan rambut dan memiliki tempramen yang lembut, itu tidak akan membuat orang cukup tergoda padanya yang lahir sebagai seorang Beta.
"Maaf aku baru bisa mengikuti resepsi, aku akan mengirimkan amplop merahku setelah ini."
"Tidak perlu repot-repot Xia-ge."
"Jangan terlalu gugup hahaha ... kau tetap adik kesayanganku, hanya saja aku benar-benar terkejut dengan berita yang Ibuku katakan kalau kau akan menikahi Pemimpin keluarga Bai saat ini, perbedaan umur kalian jauh sekali ... aku sedikit khawtir."
"Tidak ada yang harus dikhawatirkan ... Paman Junwu sangat lembut dan baik padaku, aku yakin kami akan baik-baik saja."
"Kuharap itu benar."
Aku tersenyum dan mulai mencari Bai Junwu yang entah sejak kapan meninggalkan sisiku, begitu aku menemukannya; ia sedang berbicara dengan kelompok pria yang bisa kutebak pasti adalah orang-orang yang cukup dekat dengannya. Jika aku berlari ke sana, pastinya akan menjadi saat-saat canggung, tetapi berada dekat dengan orang di sebelahku ini membuatku mual.
"Aku harus pergi dulu Xia-ge, sejak tiba di sini aku belum melihat teman-temanku."
Jadi aku pergi meninggalkan Shang Xia sebelum ia bisa bereaksi pada ucapanku, tanpa sadar aku melirik ke arah Bai Huanzhe yang melihat ke arah Shang Xia dengan pandangan yang rumit, tentu saja mereka sudah memendam rasa dan menjalin hubungan diam-diam. Namun Shang Xia adalah Beta, ditambah lagi pengaruh keluarganya sangat lemah jika dibandingkan dengan diriku, sebab itu mereka merancang pembunuhan yang kejam.
Benar-benar menjijikan, lihat saja. Di kehidupan ini aku tidak akan membuat kalian bertindak sesuka hati, aku sudah memiliki pemikiran yang lebih maju dibanding diriku di kehidupan lampau, tidak terpesona oleh Bai Huanzhe dan yang lebih penting, aku adalah pasangan sah dari Bai Junwu. Poin-poin penting dan kuat dari kehidupan ini pasti akan membuat rencanaku berhasil!
"Wen Yuye! Hei!"
Aku melihat Qian Zhu yang sangat bersemangat menghampiriku seperti anak anjing, astaga tuan muda ini benar-benar naif. Syukurlah ia adalah orang baik yang memiliki rasa persahabatan yang sangat besar denganku, jadi tentu saja ia Qian Zhu yang hanya memiliki tinggi 165 cm dan aku yang memiliki tinggi 172 cm akan terlihat menggemaskan jika sedang heboh seperti anak kecil.
"Bagaimana dengan mabuk lautmu? Apa sudah sedikit lebih baik?"
"Tenang saja, suamiku merawatku dengan baik."
"Uwah kau menjadi menggelikkan hahaha ... tapi aku senang kau banyak tertawa sekarang."
"Memangnya dulu aku terlihat seperti orang yang tidak bahagia?"
"Eh tapi dulu Wen Yuye adalah orang yang hanya bisa bermimpi ingin memiliki pasangan Alpha seperti Raja dalam cerita bukan? Sekarang kau sudah memilikinya, jadi bagaimana?" ejek Qian Zhu sambil menyendok es krimnya.
"Tentu saja luar biasa!"
Qian Zhu tertawa lagi, lalu aku menyapa orang tua Qian Zhu, pasangan Qian ini sangat bersahaja. Siapa menyangka mereka adalah raksasa dunia pariwisata dengan bisnis maskapai penerbangan lokal dan internasional terbesar.
"Apa kau sudah memikirkan akan pergi ke mana? Negara Prancis seharusnya tujuan yang romantis untuk itu."
"Aku ingin pergi ke New Zealand atau Finlandia. Tapi sepertinya perjalanan ke sana kan melelahkan, bagaimana menurutmu?"
"Kupikir itu tidak terlalu jauh berbeda dengan perjalanan ke Amerika atau ke belahan Eropa lain."
"Manchester tempat yang menyenangkan juga bukan?"
Qian Zhu mengerutkan dahinya, "bagaimana kalau mengambil paket wisata yang mengakomodasi kalian? Seingatku Tuan Bai memiliki jet pribadi juga."
"Ah benar juga, aku akan membicarakannya malam ini."
"Hah ... sepertinya memiliki pasangan di umur ini tidaklah buruk, apa aku juga harus mencari Alpha yang cocok?"
Aku tertawa pelan mendengarnya, "ambil saja langkah perlahan, mungkin saja kau akan bertemu dengan pangeranmu di sini? Acara pesta dansa dan bertukar gelas anggur lalu dengan bermandikan cahaya rembulan ... kalian meninggalkan kesan yang kuat satu sama lain sehingga janji temu selanjutnya akan menguatkan hal itu!"
"Wen Yuye, kau benar-benar terdengar seperti pendongeng. Tapi itu bukan hal buruk bukan? Akan menyenangkan jika hal itu benar adanya."
Setelah setengah jam, aku dipanggil oleh Bai Junwu untuk berdansa bersama. Kami hanya memainkan satu lagu sebagai penutup dari acara, lalu kembali ke kamar. Mual akibat mabuk laut sepertinya telah pergi, namun aku benar-benar merasa ini adalah bencana di saat momen membahagiakan dalam hidupku terjadi, aku ingin pergi ke geladak utama dan menikmati aroma laut.
"Ingin tidur lebih cepat?" tanya Bai Junwu yang memakai jubah tidurnya.
"Sejujurnya aku ingin melihat geladak utama, bolehkah?"
"Tidak masalah."
Lalu setelah memakai pakaian yang cukup hangat, kami berdiri di pagar pembatas dan menikmati angin malam. Aku bukan orang yang mudah masuk angin, jadi ini akan baik-baik saja. Aku memandang Bai Junwu sambil tersenyum.
"Aku benar-benar bersyukur bisa menjadi pasangan suami."
"Senang mendengarnya."
"Ah! Kita akan pindah ke rumah sendiri di Gunung Junwu bukan?"
"Benar, di sana tidak ada banyak orang seperti di Gunung Bai."
"Syukurlah, aku sedikit susah bergaul dengan beberapa tetua selain Ayah mertua ... karena itu aku sedikit khawatir."
"Tidak perlu terlalu memikirkannya dan memaksakan diri."
"Terima kasih."
"Mengenai rencana untuk berlibur itu ... aku sudah membahasnya, sepertinya terlalu riskan jika pergi mari menunggu liburan musim panasmu."
"Jadi kita akan menundanya?" tanyaku dengan wajah memelas.
"Aku hanya tidak ingin kau kelelahan dengan perjalanan ... mari pergi berlibur di tempat yang lebih dekat, lalu pergi berlibur di luar negeri setelah kau mendapat liburan yang lebih panjang durasinya."
"Lalu bagaimana dengan rencana untuk memiliki bayi? Aku ingin memilikinya!" Ya Tuhan aku malu sekali mengatakan ini.
"Kita bisa melakukannya kapanpun kau ingin," seringai di wajah Bai Junwu membuatku sangat malu.
Dan ia memegang pinggangku sambil menarikku mendekat ke arah tubuhnya.
"Jika saja kau tidak mengalami mabuk laut yang cukup buruk, kita bisa melakukannya malam ini ... tapi mari kita menundanya untuk beberapa hari ke depan sampai kau pulih."
Aku benar-benar tidak tahan dengan semua ini, rupanya kekasihku adalah seorang raja tidak hanya di mata para pelaku usaha namun juga di atas ranjang!
✧・゚: *✧・゚:*
Maaf ya aku baru bisa update sekarang, semoga kalian senang. Selamat berpuasa!
✧・゚: *✧・゚:*
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro