Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

🔞 Putra dan Suami Yang Tidak Akur

✧・゚: *✧・゚:*

Seperti biasa, aku akan melakukan pemanasan dan berenang di sore hari setelah mengikuti kelas tambahan di rumah. Setelah kejadian aku menendang Bai Huanzhe, ia rupanya pergi dengan sopir keluarga untuk memeriksakan diri. Pada akhirnya Bai Huanzhe tidak lagi muncul di hadapanku juga tidak meminta maaf, aku tidak tahu apa yang dilakukan oleh Bai Junwu padanya setelah kejadian itu dan aku tidak akan mencari tahu. Biarkan saja ia menerima teguran atau hukuman dari Bai Junwu nantinya.

Setelah puas berenang dengan beberapa gaya selama sejam, aku lalu naik ke permukaan dan Kepala Pelayan menyerahkan handuk kering juga jubah mandi berwarna putih. Cuaca telah menjadi sedikit lebih hangat dari sebelumnya, pertanda dimulainya tahun ajaran baru akan benar-benar menjadi semakin dekat. Aku pergi ke area mencuci dan segera membersihkan aroma kolam di tubuhku, tidak lama setelah aku keluar dari area pancuran dan berganti pakaian aku melihat sosok Bai Junwu yang masuk ke dalam rumah dengan jas yang sudah tersampir di lengan kanannya dan menggunakan kacamata yang memiliki rantai emas di kedua sisinya.

"Paman Junwu!" Aku bergegas menuju ke arah Bai Junwu dan melompat ke pelukannya.

Bai Junwu menyambutku tanpa banyak berkata apa-apa dan ia mencium puncak kepalaku dengan lembut. Wajahnya lembut seperti biasa, membuatku tidak bisa menahan rasa untuk menjadi manja di pelukannya.

"Apa kau baru selesai melakukan latihan berenang?"

Aku mengangguk, "apa Paman Junwu ingin makan sesuatu malam ini?"

"Kita bisa makan di luar jika kau merasa bosan."

"Hehehehe ... ternyata Paman paham apa maksudku, aku ingin sekali makan hot pot dengan daging domba muda di dalamnya."

"Kita bisa pergi ke Xiannu Shan* dan meminta koki untuk membuatkanmu menu itu."

*Xiannu Shan: artinya adalah bukit peri, tempat ini adalah restoran kelas atas yang mengundang banyak Chef Terkenal di Persemakmuran untuk memasak makanan dengan bahan terbaik dan sesuai dengan permintaan pelanggan. Tempat ini di kelolah oleh He Zhou, salah satu Alpha paling diincar untuk dinikahi di Persemakmuran.

"Hmmm baik, tapi sebelum itu ayo! Aku akan membantu Paman Junwu untuk mandi dan melakukan pijatan."

"Terdengar bagus."

"Hahaha karena itu ayo ayo!"

Aku lalu membawa Bai Junwu ke kamar kami dan mulai menyiapkan air hangat untuk berendam. Dan di tengah mempersiapkan air, baju yang kugunakan basah jadi aku membukanya lalu Bai Junwu masuk ke dalam kamar mandi dengan sebuah handuk di pinggangnya.

"Ingin mandi bersama?"

"Hmmm sebenarnya aku sudah mandi tadi setelah berenang, bajuku basah."

"Kau bisa masuk angin, mari berendam bersama."

"Baik!"

Akhirnya aku mencuci tubuh sekali lagi dan dibantu oleh Bai Junwu, tidak ada sentuhan yang tidak perlu. Kami mandi dengan cepat, lalu masuk ke dalam bath tub yang sudah diisi dengan air hangat.

Aku duduk di depan Bai Junwu dan memainkan kakiku dengan sedikit canggung, memang benar kami telah menjalani malam pertama namun aku tetap merasa kewalahan dengan pesona Bai Junwu yang luar biasa ini. Bahunya lebar dan pinggangnya sempit, di tambah lagi lengannya menyembul seperti guling dan kulitnya sedikit berwarna keemasan karena Bai Junwu memiliki hobi melakukan kegiatan di luar ruangan dan olahraga ekstream di masa muda hingga sekarang.

"Ada yang mengganggu pikiranmu?"

"Hm?" Aku mendongkak dan menemukan wajah Bai Junwu sangat dekat denganku.

"Tidak ada, hanya saja aku merasa sedikit khawatir."

"Apa karena Bai Huanzhe?"

"Tidak. Dia bukan sesuatu yang membuatku jadi seperti ini."

"Lalu?"

"Paman Junwu, aku berpikir tentang bagaimana kita akan melakukan program memiliki anak ... namun usiaku masih muda dan kehidupan di Universitas pasti akan sangat sibuk ... aku khawatir itu akan membuatmu menunda untuk memiliki anak."

"Kita tidak perlu terburu-buru, aku ingin kau menikmati masa mudamu di Universitas."

"Tapi ... umur anak ini saja sudah sangat jauh berbeda dari Bai Huanzhe, kemungkinan orang-orang untuk berbalik dan meremehkanku karena tidak memberikan anak sesegera mungkin akan semakin sulit di tangani."

Bai Junwu bersandar di pinggir bath tub dan tersenyum dengan cara yang sangat menawan dan seksi!

"Itu tidak masalah, bahkan jika orang-orang yang mengincar harta milikku ... mereka tidak akan mampu bergerak selama ada aku di sini."

"Paman Junwu, itu bukan jawabannya. Aku merasa kalau Bai Huanzhe sangat sombong dan menindas, sejujurnya aku tidak mau mempedulikannya namun dengan situasi seperti ini dia pasti akan melakukan beberapa upaya untuk menghancurkan pernikahan kita, aku tahu kalau dia sejak awal tidak menyetujuinya."

"Karena itu kau tidak perlu khawatir."

Aku menelan ludah dengan kasar dan akhirnya menyerah. Melihat raut wajahku yang tidak membaik, Bai Junwu lalu mendekat dan saat wajah kami hanya berada di jarak lima sampai tujuh sentimeter aku memejamkan mata dan membiarkan Bai Junwu menciumku dengan sedikit kasar. Tidak masalah, aku menyukai permainan seperti ini.

Napas kami saling bertabrakan dan aku bisa merasakan kalau tubuhku di dorong untuk melekat di bagian dinding bath tub oleh tubuh besar Bai Junwu, lidahnya telah bergerak dan mengabsen setiap deretan gigi bahkan menarik lidahku sendiri ke arah mulutnya. Beberapa kali desahan milikku lolos dan tanganku sudah mengenggam bahunya dengan pasrah. Aku merasa lonjakan libidoku naik seketika, mengingat kalau kami terpisah selama beberapa hari membuat insting kami yang telah menjadi pasangan pastinya akan saling merindu satu sama lain.

Aku bisa dengan cepat mencium aroma feromon milik Bai Junwu yang memenuhi udara di kamar mandi, bulu roma ku meremang dan membuat tubuhku lemas seolah pasarah. Insting Omega yang submisif seperti ini membuatku tidak bisa lari menjauh, Bai Junwu bernafas dengan cepat lalu mengangkat tubuhku yang basah keluar dari bath tub.

Kami pergi ke kamar dan ia membaringkanku di atas selimut yang hangat, ia terus mencium dan menekanku di atas ranjang. Tanganku juga tidak bisa diam untuk menyentuh miliknya dan di sela sentuhan kami aku tertawa pelan yang membuat Bai Junwu berhenti lalu melempar tatapan heran ke arahku.

"Merasa tidak nyaman?"

Suara serak yang dikeluarkan oleh Bai Junwu membuatku tidak bisa menahan diri untuk tidak mengangkat pinggulku dan menggesekkan milikku dan Bai Junwu.

"Hmmm teruskan...."

"Setelah ini kita akan pergi ke Restoran bukan?"

"Aku tahu, tapi Paman ... kau benar-benar kejam jika tidak melanjutkannya."

Bai Junwu tertawa pelan dan akhirnya membiarkan kedua kakiku terbuka di depannya dan kami sekali lagi melakukan pergumulan yang liar berdua. Aku berteriak dan memanggil namanya dengan suara yang terdengar bodoh, namun itu tidak masalah. Lagipula ini adalah kamar kami, lalu kami adalah pasangan yang sah-siapa yang berani mengatakan hal buruk tentang harmonis nya hubungan yang sedang kami bina?

✧・゚: *✧・゚:*

Kami berangkat ke Restoran pada pukul sembilan malam, kami melakukannya selama dua jam lebih sebelum aku akhirnya meminta ampun dan Bai Junwu melepaskanku karena aku hampir menangis karena kelelahan. Setidaknya aku tidak terlihat jelek setelah mengompres kedua mataku dengan es.

Perjalanan menuju Xiannu Shan yang ditempuh dalam waktu kurang dari sejam akhirnya selesai, aku tidak pernah pergi ke tempat ini bahkan di kehidupanku yang lama. Restoran ini selain membutuhkan kartu keanggotaan yang memiliki tingkatan pelayanan, masa reservasi bagi pengunjung awal juga tidak mudah untuk di dapatkan.

Aku meraih lengan Bai Junwu saat turun, karena tidak ada kode pakaian yang digunakan, aku hanya memakai kemeja berwarna cokelat susu dan jeans hitam sebagai pakaianku. Sementara Bai Junwu memakai kemeja biru tua dan celana kain hitam, pakaiannya jauh lebih santai dan rambut milik Bai Junwu juga ditata dengan natural. Aku yang memilihkan pakaian dan model gaya rambut itu sehingga membuat Bai Junwu terlihat lebih muda.

Saat sampai di Lobi, aku tercengang dengan pemandangan yang ada di depanku, ini adalah Restoran yang memiliki tampilan seperti Hotel bintang lima. Gedungnya sendiri terdiri dari dua belas lantai, dari penjelasan Bai Junwu di perjalanan lantai satu dan dua adalah untuk bagian reservasi dan pegawai sementara lantai tiga hingga enam menjadi tempat untuk tamu yang memiliki reservasi bebas, tujuh hingga sepuluh adalah lantai reservasi untuk anggota sementara bagian sebelas hingga dua belas hanya diperuntukkan untuk tamu VVIP. Bagian lift milik tamu juga dibedakan, aku bisa merasakan bahwa tempat ini memang memperjelas strata sosial orang-orang di Persemakmuran.

"Tuan Bai!" Mendengar sapaan seseorang, kami lalu berbalik dan menemukan pria tinggi dengan rambut keemasan yang tampan.

"Tuan Huang," ucap Bai Junwu sambil meraih tangan pria bernama Huang itu.

"Tuan Bai Junwu ternyata akan makan malam di sini juga, sebuah kebetulan."

"Benar, kami ingin mengganti suasana sejenak."

"Saya rasa pernikahan yang membuat orang-orang penasaran itu memang sangat baik, saya turut senang akan hal itu. Sayang sekali saya memiliki sesuatu untuk dilakukan sehingga tidak sempat hadir di acara resepsi spektakuler itu."

"Tidak perlu berlebihan, Huang Jun adalah orang yang sibuk, sangat wajar jika orang sepertimu harus melewatkannya."

"Benar, saya hanya bisa mengirim kedua adik saya untuk datang tapi tetap saja terasa tidak nyaman."

"Kado pernikahan yang Anda kirim sudah sangat baik Tuan Huang, tidak perlu merasa tidak enak."

Aku akhirnya paham siapa orang di depanku ini, dia adalah Huang Jun. Pewaris dari keluarga Huang saat ini, dirinya sudah resmi duduk di bagian Direktur beberapa tahun lalu, namun ia sangat jarang terlihat bersosialisasi di lingkaran orang-orang kaya di Persemakmuran.

"Saya harap di masa depan kita bisa menjadi rekan dan kawan yang baik, semoga makan malam anda menyenangkan."

Dan pria bernama Huang Jun itu pergi bahkan sebelum bertukar kata denganku, menurutku itu-sedikit tidak sopan.

"Bukankah dia sedikit tidak sopan?"

Namun sebelum aku bisa berkomentar, aku bisa merasakan feromon yang kuat mengelilingiku. Bukan karena tidak menghargaiku, sepertinya pria bernama Huang Jun itu tidak ingin menyinggung Bai Junwu yang sangat protektif.

Aku tertawa pelan dan menatap wajah Bai Junwu yang tetap tenang di permukaan, rupanya Suamiku tetaplah seseorang yang sangat dominan hingga sulit sekali di lawan oleh orang-orang yang berada di sekitarnya, momentum ini benar-benar hebat.

"Mari pergi ke lantai atas dan menikmati hot pot yang kau inginkan."

"Bolehkah aku memesan sorbet melon dan beberapa makanan penutup lain?"

"Tidak masalah."

"Ayo tunggu apa lagi?"

Kami naik ke lantai tertinggi dan duduk di bagian kamar yang memiliki suasana sangat cantik, aroma hot pot dengan daging domba muda sangat enak dan Bai Junwu merawatku dengan sangat baik.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro