In This Life I Would Love You Always
✧・゚: *✧・゚:*
Hanya ada sedikit sisa kesadaran yang tertinggal dan aku merasa harus bertahan apapun yang terjadi, aku tidak ingin kalah lagi. Tidak dengan lawanku adalah orang yang ada di depanku.
"Uhk ... bahkan ... jika itu adalah mengulang kehidupan ... setidaknya aku tahu satu hal ... seseorang sepertimu tidak akan memiliki kualifikasi untuk dicintai begitu dalam olehku."
Aku benar-benar tidak bisa bertahan lagi, seseorang-- Kuharap ada seseorang yang datang kepadaku. Dan aku telah kehilangan seluruh kemampuanku untuk menggerakkan tubuhku bahkan bernapas juga sangat sulit.
Brak--
Suara keras itu adalah satu-satunya yang kuingat terakhir kali sebelum aku menutup mataku dengan perlahan. Aku berharap aku tidak kalah, namun semua hal ini sangat menyedihkan, begitu tidak masuk akal. Meskipun ada banyak hal yang terjadi, berkah yang baru saja aku ucapkan di pidato malam ini sepertinya akan menjadi bukti bahwa orang sepertiku juga memiliki kemalangannya sendiri.
✧・゚: *✧・゚:*
Seolah melayang, aku tidak tahu berapa lama aku terperangkap di dalam kegelapan, namun aku mendengar suara yang terus memanggilku saat itu. Terkadang itu akan terdengar seperti tangisan dan terkadang itu akan begitu lembut, tetapi di antara kegelapan itu aku menemukan tempat untuk beristirahat sejenak dan membiarkan seluruh tubuhku tenggelam.
Namun akan ada suara keras yang menangis di sisiku.
"Tidak mau! Tidak, jangan menyerah."
Aku tidak berniat menyerah, aku akan kembali. Aku pasti akan kembali, tetapi bagaimana cara mengatakannya.
Bagaimana dengan Bai Junwu yang sedang berada di pesta itu? Apa dia menyelamatkanku? Apa aku benar-benar selamat?
Di tempat ini tidak akan ada yang menanggapi pertanyaanku, kegelapan dan kekosongan ini terasa nyaman namun juga cukup menakutkan. Aku tidak tahu sudah berapa lama waktu yang berlalu tetapi aku ingin segera pergi ke cahaya yang berada jauh di atas sana dan kembali.
"Itu bukan jalan yang harus kau pilih! Berbalik, itu jalan yang benar!"
Ketika suara keras itu memperingatkanku, aku perlahan bisa membuka mataku dan saat itulah aku melihat semuanya. Ruang rumah sakit yang tidak aku kenali, juga wajah para Dokter yang mendekat kini memperlihatkan ekspresi yang lebih baik. Mataku tanpa sadar mencari sosok Bai Junwu dan di sana ia berdiri dengan mata merah.
"Pa-man Ba-i."
Aku mencoba mengulurkan tangan dan Bai Junwu mendekat dengan cepat. Menggenggam tanganku dengan hangat, ternyata benar, jalan yang ditunjukkan adalah jalan yang tepat.
"Pasien baru saja mendapatkan kesadarannya, jadi berikan waktu untuk beristirahat lagi sebelum kita melakukan observasi sore ini. Tuan Bai, selamat atas sadarnya Tuan Wen, kami akan melakukan yang terbaik untuk memulihkan pasien seperti sedia kala."
"Terima kasih Dokter."
✧・゚: *✧・゚:*
Dan setelah observasi selama tiga hari, kondisiku lebih baik dibandingkan saat aku pertama kali terbangun. Dokter mengatakan bahwa saat aku muntah ada reaksi alergi yang tinggi pada tubuhku dan ditambah dengan adanya intimidasi dari feromon Alpha yang coba aku tahan, itu membuat tubuhku melemah. Aku juga di duga mengalami luka pada lambung karena beberapa kali melewatkan waktu makan dan kurangnya disiplin hingga memicu tubuhku berada di tingkat stres yang tanpa aku sadari melemahkan diriku.
Namun ada juga kandungan obat terlarang di dalam makanan yang aku dapatkan di ruang pribadi yang memicu reaksi penolakan ekstrim tubuhku dan membuat aku memuntahkan darah saat itu.
Pada intinya, aku baik-baik saja setelah Dokter melakukan perawatan selama seminggu ini. Bai Junwu tidak meninggalkan sisiku dan orangtuaku beberapa kali membujuknya untuk kembali dan beristirahat, tetapi aku tahu itu tidak akan berhasil jadi kami menyewa ruang yang lebih luas lagi dan ruang inap itu lebih terasa seperti hotel dibandingkan kamar rumah sakit.
"Paman Bai ... apa orang yang menaruh obat-obatan itu ke makananku adalah Bai Huanzhe?"
Pertanyaanku memecah keheningan sesaat di ruangan dan Bai Junwu yang berbaring di sisiku menegang sesaat.
"Ya, ia menyewa seorang pelayan dan koki untuk memasukkan obat itu ke dalam makanan dan minumanmu. Dosisnya sedikit meleset sehingga kau berhasil di selamatkan, ditambah lagi reaksi tubuhmu yang cepat membuat semuanya sedikit lebih baik."
"Begitu ... lalu, apa yang akan kau lakukan?"
"Itu sudah diatasi ... keluarga Xiang telah di dorong ke posisi di mana mereka akan kehilangan segalanya karena anak itu, kebenaran kelahiran Bai Huanzhe telah aku buka ke publik, Pastor Xiang mengalami serangan jantung dan sekarang terbaring karena stroke hingga harga saham perusahaan Xiang telah jatuh. Xiang She telah lari ke luar negeri namun aku telah mengurusnya dan ia akan dikirimkan ke persemakmuran untuk diadili atas beberapa tindakan pelanggaran pajak dan banyak hal lain termasuk menipu keluarga Bai dengan mengirim Bai Huanzhe ke sisiku, sementara untuk anak itu ... ia ternyata juga memiliki ingatan di masa lalu."
Ternyata benar, Bai Huanzhe selama ini mencari masalah kepadaku karena ia mengingat kehidupan lampau dan pasti merasa aneh dengan sikap dan pilihanku di kehidupan ini.
"Lalu apa yang terjadi padanya?"
"Dikirim ke rumah sakit jiwa."
Bai Junwu mengatakan hal itu dengan santai namun aku tidak pernah tau kalau Bai Huanzhe benar-benar akan dikirim ke rumah sakit jiwa kali ini, membayangkan diri dikerumuni oleh orang-orang dengan gangguan mental tentu saja akan mempengaruhi kondisi psikologis orang itu sendiri.
"Ah lalu dengan Shang Xia? Apa dia juga terlibat?"
"Ya, dia adalah orang yang menyuplai obat itu kepada Bai Huanzhe, ia telah ditangani oleh keluarga Wen dan Paman juga Bibimu telah diusir. Sepertinya Ayahmu bertindak keras setelah kejadian ini bahkan ia hendak membawa orang-orang ke penjara secepat mungkin."
"Aku bisa melihat hal itu dari wajahnya tempo hari."
"Lalu ada satu hal lagi...," Bai Junwu menggantung ucapannya dan menatapku dengan tatapan yang sulit aku cerna memiliki arti apa.
"Kita memiliki seseorang yang telah kita nantikan selama ini," ujarnya pelan dan tangannya kini jatuh di perutku yang ditutupi oleh selimut.
"Dia begitu kuat, kau tahu saat Dokter memberitahukan kalau kau memilikinya itu adalah sebuah peristiwa yang membuat semua orang khawatir, tetapi ia yang seperti jimat pelindung kini melindungimu dengan baik."
Aku terdiam sebentar dan mencoba bernapas dengan pelan. Lonjakan emosional ini membuatku tidak tahu harus bagaimana bereaksi, aku tidak pernah menyangka bahwa meskipun aku membawa satu nyawa lagi di dalam tubuhku, namun kali ini kami tidak pergi. Kami tidak meninggalkan siapapun di belakang kami.
"Kurasa berkah di kehidupan ini sangat kuat."
"Hmmm ... di kehidupan ini, tidak ada yang pergi. Terima kasih karena tidak menyerah hingga akhir," lalu dengan pelan Bai Junwu menciumku dan mengelus punggungku.
Mendapatkan perasaan nyaman dan tenang ini membuatku merasa jauh lebih baik, ketakutanku untuk melihat bagaimana kekacauan itu terjadi ternyata tidak perlu menghantuiku. Bai Junwu telah mengatasinya untukku, aku juga memiliki kesempatan untuk mencintai anak ini dengan tenang.
"Dia tidak memberitahu kita tentang keberadaannya, mungkin ini salah satu caranya juga untuk menghindari perhatian orang-orang."
"Cukup cerdas."
"Jadi itu alasan kenapa aku bertindak sangat manja dan selalu merindukanmu Paman Bai."
"Ya, kau memang menjadi lebih manja dari sebelumnya."
Dan dalam dekapannya aku merasa semuanya akan baik-baik saja. Di kehidupan ini, mencintai orang ini adalah pilihan terbaikku.
✧・゚: *✧・゚:*
"Papaaaa Xinye-ge menumpahkan jus semangka ke kolam renang!" suara nyaring Putriku membuatku yang sedang mengangkat Lasagna dari oven membuatku sakit kepala.
"Hueee Chenlu-ge memukulku haaaaaa!" Sekarang tangisan Putraku yang kedua membuat kekacuan.
Aku segera melihat ke arah taman belakang dan menemukan Putraku yang tertua yang berusia tujuh tahun memarahi adik laki-lakinya yang berusia satu tahun lebih muda darinya sementara putri termuda kami tertawa usil. Lihat kombinasi ini, benar-benar membuatku tidak tahu harus berkata apa.
Bai Chenlu adalah versi mini dari Ayahnya, tidak hanya wajah namun sikapnya juga mirip. Sementara Putraku yang menangis dengan begitu sedih adalah Bai Xinye juga masih memiliki wajah yang mirip dengan Ayahnya namun bibirnya adalah milikku dan yang terakhir adalah Putri satu-satunya keluarga Bai yaitu Bai Yueyin yang memiliki wajah sepertiku bahkan tempramennya yang sombong dan suka pamer itu sangat mirip denganku sebelum terkena siraman rohani rutin Bai Junwu.
Sekarang Villa Bai telah dipenuhi oleh banyak teriakan kesal dan tawa menggelegar anak-anak ini, kami memiliki kehidupan yang baik.
"Kalian ini ... Papa sedang memasak ingat? Sebentar lagi Xiao Wei dan Xiao Yihan akan datang. Apa kalian tidak malu?"
"Wei-ge akan bermain dengan Yueyin bukan?"
"Tidak, dia akan bermain denganku!" Sambil menghapus airmatanya Bai Xinyue bangkit.
Anak-anak dari keluarga Huang telah sering bermain di Villa keluarga Bai sejak mereka masih balita dan kenyataan bahwa mereka adalah anak-anak tertua terkadang membuat anak-anakku menjadi manja. Shijie telah semakin besar, beroperasi menjadi sistem operasi terbesar di persemakmuran membawa banyak hal baik, ditambah lagi dengan pengaturan yang dibuat oleh Bai Junwu hal-hal terkendali dengan baik.
Bai Junwu masih sibuk seperti biasa, namun ia tidak lagi khawatir tentang banyak hal dan aku telah menyarankan padanya untuk mengurangi waktu kerjanya untuk menemani anak-anak. Aku sendiri telah lulus dari Universitas dan memimpin Shijie dan mengawasi anak-anak bandel ini sambil melakukan rapat tahunan.
Saat aku sedang membersihkan airmata Bai Xinyue, terdengar suara mobil yang akrab dan Bai Chenlu adalah orang pertama yang melompat untuk pergi menyapa Ayahnya yang kembali. Meskipun telah dimarahi oleh kakaknya Bai Xinyue masih tertawa sambil menggandeng tanganku untuk menyapa Ayahnya.
"Selamat datang kembali," ucapku sambil mengecup bibir Bai Junwu.
"Aku pulang."
Tamat
✧・゚: *✧・゚:*
Hari ke-31
Jumlah kata: 1500
Estimasi Bab: 15/15
✧・゚: *✧・゚:*
Terima kasih atas seluruh dukungannya untuk kisah Bai Junwu dan Wen Yuye selama ini, semoga kau menerima berkah yang baik dalam hidupmu juga.
Sampai ketemu di serial selanjutnya dari kisah di universe ini.
Dan tolong jalan lupa untuk mengecek kisah seputar dunia hiburan.
Sekali lagi terima kasih atas dukungannya.
✧・゚: *✧・゚:*
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro