HACKING
Nama : Olla
Indonesia menjadi sebuah negara diambang kehancuran. Seorang ilmuwan membuat sebuah nuklir yang mengancam hancurnya Indonesi. Nuklir tersebut berbentuk seperti peluru dan terdapat GPS serta alat pengendali di dalamnya.
Profesor tersebut bernama Prof. Hary. Prof. Hary mempunyai pasukan manusia kloningan yang di ciptakannya sendiri. Semua penduduk bahkan Presiden, tunduk kepadanya.
Dan tibalah seorang gadis berusia 17 tahun. Seorang gadis biasa bukan dari kalangan konglomerat mencoba melawan jajahan Prof. Hary kepada negerinya. Nama gadis itu, Lysta.
Lysta sudah tidak kuat lagi dengan jajahan Prof. Hary. Semua yang ada di negaranya hancur akibat ulahnya. Mulai dari ekonomi, sistem pemerintahan bahkan fasilitas hidup rakyat tidak memadai. Dengan berbekal ahli dalam bidang hacker. Ia mencoba membobol teknologi nuklir yang dibuat oleh Prof. Hary.
Dengan bantuan seorang temanya yang ahli bidang teknologi. Ia membobol website milik Prof. Hary. Disana tertulis bahwa, 10 hari lagi nuklir akan di aktifkan. Semua hasil bumi dilarikan ke sebuah pulau terpencil di perbatasan Indonesia dengan Malaysia.
"Bagaimana bisa kita membobol semua teknologi di dalam laboratorium Prof. Hary. Ini sangat susah, waktu kita hanya 10 hari." Lysta sedikit panik.
"Tenang saja, aku akan menyelesaikan semua. Kamu tetaplah membantuku. Kita tak akan bisa sendirian mengerjakannya," ujar Fero, teman Lysta yang membantunya membobol isi laboratorium tersebut.
"Bagaimana mungkin aku membiarkanmu bekerja sendirian. Kita akan bekerja sama dan aku berpikir, apakah kita harus merusak sistem yang ada dalam nuklir tersebut?"
"Hm, ya sepertinya kita harus merusak sistem yang ada dalam nuklir tersebut. Baru merusak para manusia kloning itu." Farel terlihat sibuk mengutak-atik komputernya.
Lysta membuka laptopnya yang terdapat website hasil bobolannya tadi.
"Farel, kita ganti website ini dengan akun palsu. Cepat gunakan CyberPiracy. Ubah semua data agar kita bisa lebih mudah merusak sistem nuklir tersebut," ujar Lysta sambil mengotak-atik laptopnya.
***
3 hari lamanya mereka membobol sistem yang ada dalam nuklir tersebut dan berhasil. Mission complete, untuk pembajakan pertama.
"Akhirnya kita selesai juga, Farel," ujar Lysta sambil berjingkrak-jingkrak.
"Eits tunggu dulu, belum selesai. Kita belum meretas chip yang ada dalam manusia kloningan tersebut. Dalam manusia kloningan itu ada satu pengendali dan itu adalah otak manusia kloningan tersebut. Tugas kita sekarang adalah mengambil chip tersebut dalam manusia kloningan itu dan mengganti dengan chip buatanku," ujar Farel panjang lebar.
"Apa harus kita berdua kesana?" Tanya Lysta.
"Tidak, apakah kamu bisa kesana sendiri? Aku akan meretas semua agar kamu mudah mengambilnya dan mengganti dengan chip ini." Farel mengambil sebuah chip yang ada di dalam sakunya.
"Apakah nanti tidak ketahuan, bila kita mengganti chipnya?"
"Manusia kloningan itu tidak akan rusak dengan cepat, hanya saja aku sedikit mengganti sistemnya dan kuubah sedikit pengendalinya. Secara tidak langsung kita bisa mengendalikanya. Bukan hanya Prof. Hary saja."
"Waw, kamu hebat Farel. Bagaimana bisa kamu melakukan itu?" Lysta hampir speechles mendengar penuturan Farel.
"Itu hanya sedikit mengganti dan mengcopy ulang datanya." Farel terlihat malu-malu.
"Oke kalau begitu, aku akan segera pergi kesana untuk mengganti chip itu. Apa kamu sudah menghack pintu masuknya juga?" Tanya Lysta sambil Sambil memasukkan semua barang yang diperlukan kedalam tas kecilnya.
"Sudah, cukup gunakan sidik jarimu. Pintu itu akan terbuka. Oh iya Lysta, jangan lupa pakailah jaket anti peluru. Agar manusia kloningan ataupun Ptof. Hary tidak bisa menembakmu."
"Oke, aku berangkat dulu Farel."
***
Sesampainya disana, Lysta benar-benar berhati-hati untuk memasuki laboratorium tersebut. Para manusia kloning itu berkeliaran.
"Bagaimana aku masuk kesana? Astaga manusia itu banyak sekali."
Lysta memandang sekeliling laboratorium itu dan ia tersenyum.
"Aku tahu."
Segera saja ia memakai jaket anti pelurunya dan mengendap-endap di bawah bebatuan yang berderet hampir mendekati pintu laboratorium tersebut.
Sesampainya di batu terakhir, Lysta mengeluarkan alarm yang dilemparkan berlawanan arah dengan dirinya. Alarm itu berbunyi amat kencang dan membuat para manusia kloning tersebut kalang kabut.
Segera saja Lysta memanfaatkan kesempatan itu dengan memasuki laboratorium tersebut. Sesampainya di dalam laboratorium, Lysta mencari manusia kloning utama itu. Lysta tersenyum dan mendekati manusia kloning itu, yang terletak di sudut laboratorium itu.
"Pintar sekali kamu bocah, bisa meretas pintu masuk laboratoriumku. Tapi sayangnya kamu tidak lebih pandai dariku bedebah cilik!" Prof.Hary menghampiri Lysta dan mencekik lehernya.
Lysta terkejut dan hampir kewalahan. Segera saja ia memukul perut Prof. Hary.
"Ternyata kamu menantangku." Prof. Hary tersenyum licik.
Lysta hanya diam saja dan memikirkan cara bagaimana bisa mengganti chip yang ada pada manusia kloning tersebut.
Tiba-tiba saja Prof. Hary memukul Lysta. Lysta terjatuh dan tanganya terantuk meja.
Prof. Hary akan menyerang lagi, Lysta langsung menghindari dan memukul tepat di dadanya. Selanjtnya, Lysta memukul kakinya dan menendang tengkuknya. Seketika Prof. Hary jatuh tersungkur.
"Anda boleh saja meremehkanku Prof. Hary," ujar Lysta sinis.
Prof. Hary tertawa terbahak-bahak dan berkata, " kamu memang gadis bodoh, aku sudah tahu engkau merusak dan meretas nuklirku. Tapi aku sudah mereset ulang dan memperbarui semua sistemnya. Kuran dari 2 jam negaramu akan hancur berkeping-keping." Prof. Hary tertawa terbahak-bahak.
Lysta terbelalak tak percaya. Ia hampir saja gegabah.
Segera ia mengikat Prof. Hary yang sudah lemas itu serta memukul tengkuknya. Prof. Hary pingsan dan Lysta mendekati manusia kloning di dalam tabung steril. Segera ia buka tabung tersebut dan mengganti chipnya.
Lysta segera berlari menyusuri jalan setapak. Ia mencoba menghubungi Farel. Tetapi, hpnya tidak aktif. Ia semakin panik dan berlari menuju tempat Farel. Saat sampai disana, rumah Farel tampak sepi. Segera ia memasuki rumah itu. Dan semua gelap, Lysta pingsan dengan pukulan seseorang di tengkuknya.
***
"Sudah bangunkah, gadis kecil?" Suara bariton itu muncul di pendengaran Lysta.
"Siapa anda, Tuan?" Lysta sedikit terkaget tampak asing dengan suara dan wajah orang tersebut.
"Perkenalkan, aku Jerry Widarto. Pemilik saham terbesar di PT. Freeport. Aku adalah akal di balik penghancuran semua ini. Akulah yang menyuruh Prof. Hary untuk membuat nuklir dan merencanakan semua ini." Jerry tertawa terbahak-bahak.
"Sialan, memang anda sungguh serekah. Teganya membuat rakyat sengsara hanya untuk kepuasan sendiri. Apa anda sadar? Semua ini membuat negara dan semua penghuninya sengsara." Lysta tersulut emosi.
Tetapi, ia tak bisa melakukan apa-apa. Tangan dan kakinya terikat kuat.
"Apa aku peduli? Aku hanya peduli semua tambang dan hasil bumi menjadi milikku." Jerry membelakangi Lysta sambil terkekeh pelan.
"Mengapa anda melakukan ini, anda juga lahir di Indonesia kan? Ini tanah kelahiran anda. Harusnya anda menjaga bukan merusak seperti ini. Dasar manusia tidak realistis. Hanya memikirkan kepentingan sendiri daripada orang lain."
Jerry menampar Lysta dengan keras hingga hidungnya berdarah.
"Bocah brengsek! Hentikan kata-kata sialanmu bocah!" Jerry mulai tersulut emosi.
"Itu adalah fakta, anda memang serakah. Semua itu milik rakyat. Bukan milik perorangan. Jangan hanya karena harta anda melakukan perbuatan sekeji ini. Tuan Jerry memang berpendidikan tapi perilaku anda lebih buruk daripada seekor anak anjing," ucap Lysta lantang.
"Brengsek kau!" Jerry menampar Lysta lagi. Hingga kepala Lysta berdenyut.
Jerry akan memukul Lysta lagi. Tetapi, ia tiba-tiba ambruk dan nampaklah Farel di belakang Jerry dengan langkah sempoyongan.
"Aku belum terlambatkan, Lysta?"
"Terimakasih, Farel. Cepat lepaskan aku dan hack nuklir itu. Prof. Hary memperbarui sistem nuklirnya dan astaga 45 menit lagi. Ayo cepat Farel," ujar Lysta sambil terburu-buru membuka laptopnya.
"Semua sistem diperbarui, dan aku kesulitan meretasnya." Farel sedikit panik.
"15 menit lagi, aku akan mencoba membuka link yang terdapat di website tadi. Sepertinya ada satu link yang belum ku buka," ujar Lysta.
13 menit kemudian semua hampir selesai. Tetapi tiba-tiba Jerry mencekik leher Lysta. Farel terkejut dan mencoba melawan. Namun, Farel kalah tangkas dan ia terbentur ujung meja. Hingga Farel tak sadarkan diri.
"Astaga, Farel. Bertahanlah!" Lysta hampir menangis.
"Menyerahlah bocah cilik, atau kau akan menyesal." Lysta hampir sesak napas di buatnya.
"Aku tidak akan menyerah, ini negaraku. Aku tidak akan membiarkan negaraku dirusak oleh manusia seperti anda!" Lysta mencoba memberontak namun tak bisa.
Ia melihat sekeliling dan terlihatlah sebuat cutter disana. Segera ia meronta dan mencuri kesempatan untuk mengambil cutter itu.
Sret..
Di tusuknya perut Jerry dan segera ia melepaskan diri.
Lysta terbelalak, 3 detik lagi. Segera ia memencet tombol oke. Tepat didetik akhir.
Lysta langsung bersujud dan hampir menangis seraya berkata,"tuhan terimakasih, engkau telah menolongku menjaga negaraku."
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro