Writing Class Desember
Mom
•••
Aku menatap ke arah sekitarku. Sangat ramai. Dua kata yang dapat kudefinisikan saat ini. Banyak sekali anak serta orangtuanya berjalan-jalan di sekitar area taman ini.
Aku terus berjalan menelusuri taman yang ramai ini. "Riescha." Kudengar suara memanggilku. Aku melangkah sedikit dan berjongkok di depan kursi roda milik ibuku.
"Iya, Ma?" tanyaku sambil mengenggam kedua tangan ibuku.
"Mama mau ke danau itu, sayang," pinta ibuku sambil menunjuk ke arah sebuah danau yang lokasinya tak jauh dari tempat kami berada. Aku pun langsung mengangguk menyetujuinya dan segera mendorong kursi roda ibuku perlahan ke arah danau.
Danau. Kata itu sudah tidak asing lagi bagiku. Banyak sekali kenangan yang tertinggal disini dan tak ingin kuambil kembali.
Aku duduk di atas sebuah batu yang terletak tepat di sebelah kursi roda ibuku.
Rambutnya yang mulai memutih mulai menari-nari tertiup angin. Aku menyelipkan beberapa helai rambut di belakang telinga.
"Riescha," panggil ibuku sambil menatapku sendu.
"Ada apa, Ma?" balasku sambil menyandarkan kepalaku di bahu miliknya.
Kurasakan sentuhan halus di kepalaku yang bisa menyebabkan ku terlelap sekejap. Ciuman hangat di keningku membuatku terasa lebih nyaman.
"Mama cuma mau bilang, Mama sayang banget sama kamu."
Aku tersenyun mendengar ucapannya. Dan aku menegakkan tubuhku kembali untuk dapat menatap ibuku dengan lekat. "Riescha juga sayang banget sama, Mama. I love you, Mom .... "
"I love you too, darling."
•••
[6 Desember 2016]
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro