Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Games

15. Tema : Nightmare
Latar : Apartemen
Keyword : Sepatu
Genre : Thriller, Horror

•••

Malam yang melelahkan. Pulang dari kantor dan harus berjalan sendirian pada gelapnya malam.

Aku berjalan menuju apartemen sekitar dua jam dari kantor. Kenapa? Karena tidak ada angkot yang lewat malam-malam begini.

Ketika tiba di apartemen, kok semuanya gelap? Wah, ini pasti ada yang aneh. Aku terus berjalan dan bertanya pada satpam yang bertugas di depan pintu.

"Pak, kenapa lampu apartemen padam semua?" ucapku dan sedikit menajamkan penglihatanku pada wajah satpam yang sedang menunduk itu.

Dan ketika dia mengangkat wajahnya, alangkah terkejutnya aku melihat wajahnya yang penuh darah itu. Spontan aku berteriak dan langsung berlari ke dalam apartemen.

Deg.

Gelap banget. Ini ada apa sih ya? Aduh, kenapa jadi merinding gini sih? Udah-udah, fokus dan cari tangga darurat untuk segera tiba ke kamar.

Aku berjalan berdasarkan cahaya lampu senter dari ponselku. Terus mencari jalan hingga terdengar suara nyanyian Jawa di sebuah ruangan.

Lingsir wengi ....
Sliramu--

Aku tak ingin mendengarnya lagi. Segeralah aku melangkah cepat meuju tangga darurat. Ash! Sepatu ini mengganggu proses jalanku, kulepas langsung dan cepat berlari ke arah tangga darurat.

Belum tiba di tangganya, ternyata ada suara langkah kaki terdengar dari arah tangga. Aku menelan ludahku dengan susah sambil menahan detak jantungku yang semakin berdetak cepat.

Ketika aku melihat siluet bayangan dari senter ponselku, sosok misterius itu bertubuh tinggi, dan akhirnya dia....

"Aaaaa!" Spontan aku berteriak dan lari melihat tubuh jakungnya yang sangat mengerikan itu. Aku berputar arah dan ....

Brak.

Aku menabrak sesuatu. Bukan, bukan benda. Melainkan....

Astaga-astaga. Itu ... itu ....

"Hihihii." Dia mengikik keras hingga aku harus menutup kedua telingaku.

Tubuhku merasa aneh ketika tangan-tangan hantu sialan itu terus mencolekku. Rasanya ingin pingsan. Dan semua itu aneh.

"Hei! Bangun, Dodol. Lu kenapa sih?" Mataku mendadak membulat dan ternyata yang mencolek-colek itu suamiku sendiri.

•••

[31 Januari 2017]

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro