Bedah Ide - Februari
Terbalaskan
•••
"Gue harus apa?" Rey berteriak pelan sambil menjambak rambutnya kesal. Dia bingung harus bagaimana lagi.
Tiba-tiba, jentikan jari temannya terdengar. "Gue tahu lu harus ngapain, Bro," ucap salah seorang temannya dan langsung membisikkan rencana yang dimilikinya pada Rey.
Rey mengangguk-anggukan kepalanya setuju sambil tersenyum miring.
Tak perlu menunggu lama, hari itu juga dia langsung melaksanakan rencana dari temannya itu. Dia pun menjemput Clara--cewek inceran Rey--untuk diajak kencan ke sebuah taman.
Memang biasa saja sih mengajak kencan hanya di taman, tetapi nanti akan menimbulkan kesan tersendiri menurut Rey.
Tidak perlu yang mewah kalau untuk sekedar romantis, asal bisa memberi kesan yang elit untuk siap dikenang, begitu prinsipnya.
"Sudah siap?" tanyanya pada Clara yang menurutnya sangat cantik hari ini meskipun hanya mengenakan sabrina pendek dengan setelan kulot selutut.
Dalam perjalanan, hanya keheningan yang melanda. Rey meruntuki kebodohannya karena terlalu kaku dalam urusan seperti. Memang dia tidak secerdas Raka yang notabenya adalah seorang raja gombal.
Setibanya di taman, mereka pun turun dan berjalan-jalan di sekitar. Banyak anak-anak bersama orangtuanya dan pasangan kekasih yang berkunjung di taman.
"Gimana skripsi kamu? Lancar?" Akhirnya, dengan segala bentuk keberaniannya, Rey mengawali topik pembicaraan.
Clara yang sedari tadi menunduk langsung mengangkat wajahnya dan menatap Rey sebentar. "Alhamdulillah, Kak lancar. Perusahaan Kakak sendiri gimana? Sudah nggak ada masalah, 'kan?"
"Iya, Ra. Syukurlah sudah selesai semuanya. Nggak ada hambatan lagi." Perlu kalian ketahui, jarak usia mereka itu 5 tahun. Jadi, jangan heran dengan perbedaan status yang tersirat dari pembicaraan mereka.
"Hm ..., Ra?"
"Iya, Kak?"
Rey mengambil sebungkus permen kiss warna merah dari saku jaketnya dan diberikannya pada Clara. "Buat kamu."
"Oh, makasih, Kak. Clara juga kebetulan lagi ingin makan permen." Clara pun menerima permen tersebut dan langsung membuka serta memakannya.
Rey yang masih harap-harap cemas akan sesuatu yang diharapkannya. Namun, ketika tangan Clara yang memegang bungkus permen itu mengarah ke tempat sampah dan melepas bungkus itu begitu saja ke dalamnya, mata Rey mendadak membulat kaget.
Dia langsung berteriak kecil sehingga membuat Clara terkejut. Rey kembali membuka tempat sampah itu dan beruntung bungkus permen itu masih ada di atas tumpukan sampah. Dia segera mengambilnya dan menutup tempat sampah itu kembali.
"Eh eh, Kak Rey kenapa?" Clara menatap Rey aneh ketika Rey menyerahkan bungkus permen yang tadi dibuangnya.
"Baca ini," suruh Rey ketika Clara menerima bungkus permen itu.
Clara yang kebingungan melihat tingkah Rey hanya menurut saja. Dibacanya tulisan yang ada di bagian belakang bungkus permen itu.
"Would you be mine?" gumamnya pelan dan langsung melemparkan pandangan tanya pada Rey.
Rey pun yang sudah gregetan langsung meraih kedua tangan Clara. "Iya, Ra. Would you be mine? Maaf kalau aku nggak romantis banget nyatain perasaannya. Kamu tahu sendiri 'kan kalau aku itu orangnya gimana. Iya ... jadinya gini. Aku sudah lama memendam perasaan ini ke kamu. Dua tahun aku menunggu dan hanya bisa menatapmu dari jauh. Kenapa kok nggak langsung diungkapin? But, mengungkapkan sebuah perasaan itu nggak semudah kita berjalan. Ada beberapa hal yang harus aku yakini dan aku matangkan terlebih dahulu. Aku juga nggak mau salah menaruh perasaanku untuk ke sembarang orang. Dan memang, jatuhnya di kamu. Kamu, orang yang sudah dua tahun aku tunggu, aku nanti-nantikan dan akhirnya sekarang baru tersampai. So, aku ulangin lagi. Would you be mine, Claraisa Adhitama?"
Clara yang speechless dengan ucapan Rey langsung menganggukkan kepalanya. Dan hal itu membuat Rey menjerit senang. Karena penantiannya selama dua tahun ini terbalaskan sudah. Tidak sia-sia dia harus menunggu selama dua tahun dengan segala keraguan dihatinya.
Memang benar apa yang orang katakan. Bila sudah jodoh itu tak akan pergi ke mana. Mau seberapa lama kita menunggu asal diimbangi dengan usaha, pasti akan tercapai juga bila sudah dikehendaki-Nya.
《T.A.M.A.T》
•••
[7 Fevr
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro