Sudah biasa (2)
Pengumuman
Nama murid yang tertulis di bawah ini telah di skors selama 5 hari.
1. Manami yuki kelas 2 - 3
2. Miki makoto kelas 2 - 3
3. Chika fuyuki kelas 2 - 3
Itulah yang informasi di papan mading sekolah. Saat bel isrtirahat berbunyi semuanya auto fokus ke papan mading. Semuanya saling berbisik mengenai info ini.
Akashi dan yang lainnya juga melihatnya.
"Bukannya itu kelasnya (name)?" tanya akashi.
"Benar juga. Apa yang terjadi yh di kelas (name)?" karma berbalik bertanya.
"Jadi hanya mereka 3 aja? padahal tadi gw liat banyak yang dihukum di lapangan..."
"Psst! Hei lu tau nggk, mereka kena skors karena buat masalah di kelasnya."
"Emangnya masalah apaan?"
"Itu loh... Mereka menindas (name) lagi..."
"Eh? lagi? Apa mereka tidak capek?"
"Tau tuh.. Buang-buang waktu aja buat nindas pembunuh... Haha.."
Mendengar percakapan murid lain yang di sebelah mereka membuat mereka tidak bisa menahan emosinya. Tapi mereka tetap sabar. (Sabar... Orang sabar cepat mati... //Plak//)
Iwaizumi mati-matian nahan bakugou yang sudah mau meledak-meledak itu. Sudah tidak kuat nahan, akhirnya iwaizumi melemparnya jauh-jauh lewat jendela. Yang di lempar hanya pasrah aja.
I belive I can fly~ //plak//
"Aku jadi khawatir. Gimana klo kita cari (name)-chan dan akaashi-san."
"Ide bagus nagisa! Ayo semuanya!!" Kata akashi
"Lho lalu bakugou?" Tunjuk todoroki ke bakugou yang udah nyemplung ke kolam.
"Tinggalin aja... Nggak ada gunanya bawa dia..." jawab karma.
"Bangsat yh kalian!" Yang diomongin hanya mencaci maki aja.
-----------
Di tangga-tangga menuju Lantai 3, mereka bertemu dengan yang mereka tidak cari.
"YUI?"
"Oh akashi."
"Apa ka--"
"(Name) dan akaashi di atap bersama haru, atsuhi dan 2 orang lainnya. Sudah yah, aku mau ke kelas dulu." Kata Yui yang langsung meninggalkan mereka sambil melambaikan tangannya.
Yang lain hanya diam di tempat.
"Lho? Darimana dia tau yah klo kita nyari mereka?" iwaizumi entah kenapa jadi syok.
Nagisa lebih syok lagi ditambah tubuh yang gemetaran dan udah kebanjiran (baca : keringatan).
"Eh nagisa lu kenapa?"
"Hei karma, kuroko-kun kemana yah?"
"....."
Yang lain hanya cenglak - cengluk aja.
"Sudahlah nanti juga nongol sendiri. Ayo kita ke atap!" Kata akashi.
Sesampai di atap mereka melihat di sekitar. Dan benar kata Yui klo mereka berada di atap.
"(NAME) KAU BAIK-BAIK AJA?" Teriak mereka serempak. Yang sedang berkumpul malah kaget karena ada teriakan rakyat sedang demo pada pemerintah.
"Ah iya gw nggk apa-apa kok."
"Hahh.... Syukurlah..."
"GYAAAAAAAAAAAAA!!"
Mereka yang masih berdiri di pintu kaget bukan main. Pasalnya tanpa sadar berdirinya kuroko yang tadi entah datang dari mana. Tiba-tiba bakugou meledak saking kagetnya. Nagisa yang berteriak keras tiba-tiba melompat dan memeluk erat karma. Todoroki yang kaget pun tanpa sadar membuat es yang runcing yang hampir saja menggorok leher iwaizumi. Sedangkan akashi mengelus dadanya di bagian jantung yang sedikit lagi akan meledak.
"KUROKO SEJAK KAPAN ELU DI SINI!!"
"Sejak tadi... Aku mengikuti kalian dari belakang..."
"TERUS TADI ELU KEMANA SAAT DI TANGGA-TANGGA?!"
"Oh aku deluan ke lantai 3 buat nyari toilet... Udah kebelet..."
'Tunggu bentar... SEJAK KAPAN DIA NAIK DELUAN!! KOK NGGAK KELIHATAN!!' Jeritan para kumpulan orang bodoh. //Plak//
-------------
"Jadi begitu yah ceritanya."
"Ya. Tapi aku heran kenapa tadi tidak ada seto?"
(Name) berbalik ke arah akaashi, lalu berbalik ke arah shibuya dan haruka. Dua orang yang dilihati mengangguk.
"Seto ada urusan, jadi hari ini dia izin." Kata shibuya.
"Darimana kau tau?" kali ini akashi yang bertanya.
"Karena mereka dulu adalah anak buahnya seto.." Jawab (name).
Lalu yang dimaksud mengangguk. Yang lain juga mengangguk sebelum akhirnya mereka semua terdiam. Dan diam. Tidak ada satu pun yang sedang berbicara.
'(Name) bicara sesuatu dong!!'
'Apaan sih? kok gw!'
'Kan elu teman mereka'
'Bener kata atsuhi'
'Hei tapi kan ada satu orang yang dekat dengan kalian!'
'Klo akaashi tidak masalah, tapi yang sisanya serem. Yh kecuali duo biru itu.'
'Shibuya aja deh! gw nggak mau!'
'Gw juga nggak mau! Haruka aja!'
'Lah gw lebih-lebih ogah! Haru elu aja, masa berandalan pengecut sih!'
'EH NGACA YAH BANGSYAT!'
(Name), Haru, Atsuhi, Shibuya, dan Haruka malah berdebat dalam telepati untuk siapa yang deluan memecah keheningan.
"Ehem!"
'ALHAMDULLILLAH... TERIMA KASIH YAH ALLAH...'
Akhirnya setelah berdebat dalam telepati ada juga yang mau memecah keheningan. Orang itu adalah akashi.
"Klo gitu... gimana klo kita turun ke kantin dan makan?"
"Eh iya gw juga laper nih..."
"Klo (name) kan perutnya karung"
"Eh bangsyat yh kamu haruka!"
"Eh bang elu yang bayar yah" kata karma yang senyum-senyum ke akashi.
Yang lain juga ikutan senyum-senyum nggak jelas.
"Yah sudah gw traktir. Karena because gw ini baik hati dan tidak sombong plus kaya" kata akashi yang senyum kemenangan.
"Iya tidak sombong. Cuman pamer doang" kata bakugou mengejek.
Akashi melemar gunting ke arah bakugou namun dia bisa menghindarinya.
Yang lain hanya tertawa saja.
----------
Sekarang mereka sudah sampai di kantin. Dan seperti dugaan banyak orang-orang yang sedang antri minyak tanah.
"Wah rame yah.."
"Trus kita duduknya di mana?"
"Eh di situ aja mumpung kosong"
Akhirnya mereka ke tempat kosong yang di tunjuk Kuroko. Mereka hanya duduk sedangkan akashi yang pergi memesan.
"Anu... Iwaizumi-san"
Yang dipanggil berbalik ke arah sumber suara.
"Ng? ada apa Todoroki?"
Todoroki memberi kode mata dengan maksud melihat ke sekitar. Iwaizumi yang untungnya sudah ganti jaringan 4G itu paham. Dia melihat tatapan semua orang ke arah mereka. Tatapan yang dia lihat sama dengan yang dilihat tadi pagi. Dan semuanya terfokuskan ke arah (name) dan yang lainnya. Iwaizumi memasang wajah kesal. Dia menguatkan kepalan tangannya.
"Eh elu kenapa?" tanya akashi yang baru datang duduk di sebelah iwaizumi. Yang di tanya malah nggak di jawab.
Kali ini akashi bertanya ke todoroki namun tidak di jawab juga.
Sungguh akashi rasanya ingin menggorok leher mereka menggunakan gunting yang dia bawa kemana-mana bahkan sampai ke kamar mandi.
"Kau tidak perlu mementingkan mereka"
Iwaizumi terkejut dan melihat ke arah (name). Yang lain termasuk akashi melihat (name) bingung.
"Apanya?"
Haru, Atsuhi, Shibuya dan Haruka menunduk.
"Benar kata (name). Lagi pula kami sudah terbiasa kok dengan tatapan mereka." Kata shibuya.
"Karena kami juga mendapatkan tatapan itu dari keluarga kami." Sambung haruka yang langsung menunduk.
Dan dalam sekejap aura di antara mereka berlima berubah. Mereka memasang wajah murung, tatapan kosong. Nagisa yang merasakan aura itu pun paham.
"Silahkan pesanannya"
Datang seorang bibi yang membawa Nasi goreng dan es teh sesuai dengan jumlah umatnya.
"UWOOOO!! MAKASIH BIBI!!" Teriak mereka dengan mata yang berbinar-binar.
"Dan ini khusus (name), nasi goreng kesukaanmu!" kata bibi itu sambil tersenyum.
"UWOOO MAKASIH YAH BI!! BIBI MEMANG IS THE BEST DEH!!"
(Name) langsung menyambar makanannya. Yang lain hanya swetdrop doang melihat tingkah (name).
------------
Pulang sekolah (Name) tidak bersama yang lainnya karena harus membantu guru. Jadi (name) harus pulang paling terakhir.
Saat keluar dari gedung sekolah, (name) mendengar suara dari arah semak-semak. Awalnya (name) merasa biasa-biasa aja, tapi semakin lama suaranya semakin keras dan semak-semaknya semakin bergoyang kencang.
'Tenanglah... Tenanglah... Itu pasti kelinci atau kucing...' Batin (name) sedikit takut(?).
"To... To... Long...."
Ok fix! (name) merasa semakin takut karena saat dia mengecek ke semak-semak ternyata tidak ada siapa-siapa.
Lalu terdengar suara itu lagi.
Wajah (name) sudah terkena tsunami yang melanda aceh.
Dan tiba-tiba dari semak-semak lainnya muncul tangan yang langsung memegang kaki (name).
"AAAAAAAAKH!! JANGAN GANGGU GW!! GW BAHKAN NGGAK TAU SIAPA ELU TAPI YANG PASTI BUKAN GW YANG MEMBUNUH ELU!!" Teriak (name) histeri bukan main.
"BEGO! INI GW KALI!!"
"Eh?"
(Name) menengok ke bawah. Dia melihat shibuya yang terkapar di tanah dan sudah babak belur.
"EH SHIBUYA ELU KENAPA? KOK PAYAH AMAT SIH UDAH BABAK BELUR?"
"Elu bukannya nolongin gw, malah bikin gw makin terpuruk. Sakit nih!"
Akhirnya (name) membawa shibuya ke ruang UKS sekolah dan mengobati lukanya.
"Seriusan, elu kenapa sih bisa jadi begini?"
Flasback on
Haru, Atsuhi, Shibuya dan Haruka pulang bersama akashi dan lainnya. Katanya mereka berempat sih mau kerja kelompok sekaligus nginap.
Sampai di lampu merah, mereka melihat ada kecelakaan di sana.
"Gimana kalo kita lewat jalan pintas aja" kata atsuhi.
Yang lain hanya mengangguk.
Sampai di lorong yang dimaksud jalan pintas, mereka bertemu dengan kumpulan berandalan. Mereka pun akhirnya dikepung.
4 Orang mantan berandalan juga udah pasang kuda-kuda.
"Wah~ Sudah lama yah gw nggak hajar orang." Kata karma yang udah senang.
"Yah gw setuju!" Bakugou tidak kalah senangnya.
Satu demi satu mereka kalahkan. Masih tersisa sekitar 15 orang lagi.
PLOK!! PLOK!!
"Wah~ Wah~ Hebat juga~"
Muncul seseorang dengan seragam sekolah rapi sambil bertepuk tangan.
"Yah kupikir ada (name)... Ternyata cuma para budak lemahnya..."
"APA KATAMU!!" Teriak bakugou yang sudah naik pitam.
Dia menyerang orang tersebut. Namun seketika orang itu membuat bakugou pingsan.
"Tuh kan benar memang lemah" kata orang itu melihat bakugou yang sudah terkapar di tanah.
"Dan.. Selanjutnya kalian~"
Flasback off
"Begitu yah..."
"Elu tau itu siapa?"
(Name) tidak menjawab pertanyaan shibuya. Dia pun berdiri dan menuju pintu.
"(NAME) TUNGGU!! ELU INGAT PERJANJIANNNYA KAN!!"
"Tenanglah... Aku bukan tawuran... Hanya melakukan pembelaan"
-----------
Sekarang mereka semua diikat. Yang tadi pingsan juga udah sadar. Dan yang bikin terkejutnya mereka bukan diikat dengan tali biasa, tapi menggunakan rantai!. Entah apa yang dipikirkan bos para berandalan itu.
"Hey ada bisa hancurin rantai ini nggak?"
"Elu aja deh bakugou, ledakin kek!"
"Eh nanti gw ketahuan punya quirk bego! Elu mau gw di tangkap dan di buat macam-macam gitu!"
"Klo gitu todoroki aja, bekuin kek bakar kek gimana kek!"
"Alasanku sama dengan bakugou.."
"BERISIK!!" Kata salah satu berandalan yang langsung menendang kepala bakugou.
"BRENGSEK!!"
"Yah kalian sabar aja, setelah (name) datang ada kemungkinan kalian akan bebas.." Kata orang tadi membuat mereka pingsan.
"Kalo memang tidak salah. Kau adalah 'Yamamoto Ryuu dari geng Dragon Nightmare' kan?" kata haru sembari menatap tajam orang yang di maksud.
"Wah~ Ternyata kau masih ingat padaku... Kupikir kau lupa karena klo memang iya, aku akan membuatmu ingat!" kata ryuu membalas tatapan Haru.
BRUAK!!
"Ryuu dia dat-"
Belum selesai bicara, leher orang itu udah patah. Dia pun jatuh.
Dan di pintu terlihat perempuan dengan tatapan tajam ke Ryuu.
"Kembalian mereka, Ryuu!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
HEY! HEY! HEY!
LAMA TAK JUMPA....
Krik! krik! krik!
JUMPA LAGI DENGAN SAYA SI AUTHOR, ZERO!!
Krik! krik! krik!
Maafkan aku jika lama tidak up. Yah biasa sibuk deh...
Bakugou : Sok sibuk elu!
Zero : Nyante dong bang...
Kuroko : zero udah sembuh?
Zero : Yah alhamdullillah sudah... Kenapa? kangen yah?
Todoroki : Nggak tuh
Zero : Kok ngejleb yah...
Yah sudahlah.....
Makasih sudah membaca cerita ini...
Maafkan aku jika ada kesalahan.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro