Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Persaingan (2)

Warning!! :

Ada bagian cerita yang tidak boleh di baca oleh anak di bawah umur.

Meskipun anak di bawah umur itu enjoy enjoy aja tapi tetap TIDAK BOLEH!!

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

"(Name), Karma... waktunya makan malam"

"Baik akaashi.."

(Name) membereskan buku-bukunya yang tadi dia pelajari. Awalnya nggk mau belajar, tapi akashinya sudah ngancem dengan gunting jadi kagak jadi.
Dan karma yang jadi guru belajarnya.

"Klo gitu gw turun duluan ya"

Karma pun keluar dari kamar.
Akaashi masih berdiri di pintu sambil menatap (name) dalam keheningan. Sadar di pelototi terus, akhirnya (name) memulai pembicaraan.

"Anu... Akaashi? Ada apa?"
(Name) mengangkat sebelah alisnya.

"Ng? maksudmu?"
Akaashi juga mengangkat sebelah alisnya dan memiringkan kepalanya.

"Ah... Itu.. Dari tadi kau terus menatapku. Karena itu aku bertanya."

"Tidak ada apa-apa kok. Oh iya apa saja yang kau pelajari tadi?"

Akaashi masuk ke kamarnya dan duduk di sebelah kiri (name).

"Oh! Tadi gw belajar matematika. Gw bingung karena terlalu banyak rumus!! Gw tadi sempat tanya si zero. Eh, tapi zero juga malah nggk ngerti dan pura-pura nggak denger."

(Maklum aku mah nggak pandai matematika😭😭)

"Hm gitu yh..."

Mata akaashi terpaku pada lengan kanan (name) yang dibalut perban. Dia pun meraihnya dan mengelusnya dengan lembut.

"Apa masih sakit?"

"Ng? Nggak kok.... Oh iya akaashi, kudengar kalian sudah mengetahuinya ya?"

Akaashi mengerti apa maksud dari (name). Dia pun mengangguk. (Name) hanya merespon dengan diam sja dan menunduk.

"Kau takut kami akan membencimu ketika tau masa lalumu?"

(Name) berbalik ke akaashi dan mengangguk.
(Name) terus menatap matanya akaashi, begitu juga sebaliknya.

'Eh! Tunggu! Kenapa gw nggak bisa melepas pandanganku...!"

Dan entah tambah lama wajah akaashi semakin dekat. Dan...

Cup~

Bibir akaashi menempel di bibir (name). Di lanjutkan dengan mengemut bibir (name). Akaashi mendorong (name) hingga posisi mereka menjadi tertidur dengan akaashi di atas dan (name) dibawah. (Name) ingin melawan tapi akaashi menahan tangannya.
Akaashi menggigit sedikit bibirnya sehingga (name) membuka mulutnya. Dengan kesempatan itu akaashi mempertemukan lidahnya dan lidah (name). (Name) telah serasa kehabisan nafas dan dia terus memberontak dengan harap akaashi melepaskan ciumannya. Akaashi juga merasa kehabisan nafas dan akhirnya dia pun melepaskannya.
Lalu akaashi berbisik di telinga (name).

"Panggil aku... Keiji... (Name)...."
Hembusan nafas yang mengenai telinganya membuat (name) merasa sedikit geli.

"Ke.. Keiji.... Bisakah... Kau melepaskanku.. Sekarang..."

"Tapi sayang sekali, karena aku--"

BUGH!!

Dengan kecepatan kilat (name) menoleh ke arah pintu yang terpukul. Di sana berdiri karma dengan wajah kesal. Kemudian tersenyum.

"He~ Apa-apaan ini? Akaashi-san bisa kah kau menyingkir darinya, sebelum ku lubangi kepalamu..."

Suasana di kamar (name) terasa tidak mengenakkan. Akaashi pun berdiri dan juga tesenyum.

"Lalu setelah melubangi kepalaku, apa yang akan kau lakukan? membuang mayatku di hutan?"

Sungguh suasana jadi lebih nggk enak setelah akaashi bilang begitu.
'Seseorang tolong munculah..'

"Hei kalian sampai kapan mau di sini? Cepat turun untuk makan malam!"
Akashi datang dan memecah suasana.

'DEMI SEMVAK TEMEN GW, SYUKUR AKASHI DATANG!!'

Karma mendecik dan pergi. Akaashi pun juga keluar dari kamar dan pergi.
Akashi bingung dan bertanya ke (name), tapi (name) terpaksa berbohong agar tidak menambah keributan. Akhirnya akashi dan (name) ke bawah.

----------

"Cih!! Sialan!! Aku benar-benar akan melubangi kepalanya."

Karma berbaring dan bergumam kesal. Nagisa yang sedang di meja belajarnya hanya melihatnnya.

"Karma-kun kau nggak apa?"

"Ya... Gw hanya kesel aja..."

-----------

Jam istirahat, di tempat yang sama. (Name) menikmati roti yng ia beli di kantin.

'Aaahh.... Apaan itu yang semalam... Keiji melakukan sesuatu dan... ITU PERTAMA KALINYA!! ITU CIUMAN PERTAMAKU!! OMG!!'

(Name) mengacak-acak rambutnya. Setelah itu terasa seperti ada yang memegang tangannya. (Name) pun berbalik dan melihat akashi yang berdiri dibelakangnya sambil tersenyum.

"Kau menakutiku akashi!!"

Akashi tetawa dan duduk di samping (name).

"Hahaha maaflan aku.. Dan hm... Kau memanggilku akashi?"
Katanya sambil menyisir rambut (name) dengan tangannya.

"Memangnya namamu bukan akashi."

"Yah itu namaku tapi... Kemarin aku mendengar kau memanggil iwaizumi dan todoroki dengan nama depannya. Pagi tadi saat sarapan juga kau memanggil akaashi dengan nama depannya. Sungguh itu juga membuatku iri..."

"Hm baiklah klo gitu aku akan memanggilmu seijiro."

"Nah itu yang kumaksud." Akashi mengelus lembut kepala (name).

"Hahahaha..!! (Name) ada remah roti di ujung bibirmu.."

"Ng.. Benarkah?"

"Iya.. Sini biar ku bersihkan.."

Akashi memajukan wajahnya. Dia menjilat ujung bibir (name) yang terdapat remah roti. Sontak membuat (name) kaget dan mundur. Tapi akashi merangkul pinggangnya dan mencium singkat pada (name).

"Nah sudah bersih... Kau manis (name)"

Mendengar itu wajah (name) memerah, jantungnya berdegup kencang. Dia terus menatap mata akashi dan tidak bisa memalingkan wajahnya.

'Perasaan ini sama seperti dengan hajime, shoto dan keiji... Apa ini...'

Saat ingin mencium (name) lagi, bel jam masuk berbunyi. Dan itu menyadarkan (name) dari lamunannya. (Name) mendorong kuat akashi hingga akashi terbaring di kursi panjang.

"AH (NAME) KOK NINGGALIN SIH?! Haah... Yah sudahlah..."

Akashi meraba bibirnya yang bekas ciuman (name).

"Manis...."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Akaashi : sujud syukur

Akashi : 2^

Todoroki : NJIR!! KENAPA MEREKA BERDUA LEBIH KEENAKKAN SIH!!

Iwaizumi : ZERO GIMANA SIH!!

Zero : APAAN SIH!! SUKA-SUKA ZERO DONG!!

Maafkan jika ada bagian yang tidak mengenakan. Efek dari ide kita sedang buntu.

Cuman itu yng terlintas di kepala.

Yah biarlah...

MAKASIH SUDAH MEMBACANYA WALAUPUN SEDIKIT AGAK NGAWUR!!

Nagisa : Capslocknya dikondisikan...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro