6. Sweet BirthDay
Aku menghitung satu demi satu resolusi untuk beranjaknya umur sekaligus mengunggu pergantian hari. Pukul sembilan malam tadi, aku masih sibuk mengobrol dengan teman-temanku. Tidak, bukan teman sekelas atau teman sekolah. Sadar betul diriku ini begitu tertutup, sulit menyesuaikan hubungan pertemanan di lingkup sekolah.
Suara alarm ponsel menyadarkanku. Beberapa notifikasi ucapan selamat ulang tahun muncul. Aku mengembuskan napas, bahagia itu sederhana. Begitu sederhana, seperti notifikasi yang berasal dari game itu muncul. Air mataku tidak lagi terbendung, membasahi pipi.
Tiba-tib suara nada dering ponsel muncul, seseorang yang tidak aku kenal menelpon. Segera aku angkat.
"Akari, selamat ulang tahun! Kamu belum tidur, 'kan?"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro