Ia menutup wajah dengan setengah lengan yang disilangkan, malam semakin larut, mata semakin berat, perih di lambungnya semakin menguat, lapar.

Suara dengungan terdengar dimana-mana, seperti ada benda besar yang sengaja dipukul dengan besi.

Ia meringis, kalau saja semalam Ia tidak nekat melewati gang sempit dibelakang pasar, tentu hal ini tidak akan terjadi. Kalau saja Ia menurut untuk pulang lebih awal, pasti Ia sudah tidur nyenyak di kamar.

ah, ini semua gara-gara dia.

Dia yang memaksanya untuk menjalankan misi rahasia.

Dia yang memaksanya untuk melewati gerbang.

Dia yang mendorongnya sekuat tenaga, menguncinya rapat-rapat. 

___

"Bos bilang, Kita bisa jual gadis itu besok!"