Saritem menghela napas. Diliriknya Udin --sang pacar-- yang jauh lebih tinggi darinya. Hari ini ia bertekad, hendak menyuarakan isi hatinya.

"Yang, aku mau kita putus."

Deg!

"Lho, kok tiba-tiba? Emangnya salah aku apa, Yang?"

"Ya, kamu mikir, dong! Masa selama kita pacaran, kamu nggak pernah peluk aku. Nggak pernah gandeng tangan aku...

...apalagi gendong aku kalau abis kecapekan ngesot."

Udin meringis sedih. Diamatinya seluruh badan terbalut kafan. Seorang pocong sepertinya bisa berbuat apa?

"Tapi, Yang--"

"Udahlah, aku capek. Nyesal karena udah pacaran sama kamu. Aku kecewa! Bye!"

Suster ngesot itu pun pergi.

Meninggalkan sang pocong patah hati seorang diri.

★★★★★★★★★★★★★★★★