Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Wilayah Timur

Tepat sebelum petang Raja Joon dan juga rombongan paksukan tiba di wilayah timur mereka semua langsung bergabung bersama di markas.

"Kak, sebaiknya kita istirahat dulu," ajak Pangeran Dong kepada Raja Joon.

"Hemmm... ayo!"

Pangeran Dong dan Raja Joon memasuki ruangan khusus yang diperuntukkan untuk keluarga kerajaan yang hendak menginap atau pun berkunjung.

"Ini ruangan untuk kakak," tunjuk Pangeran Dong.

"Kau mau kemana Dong?"

"Aku? aku terbiasa tidur di tenda bersama para panglima dan juga prajurit kak."

"Kenapa?"

"Karena aku ingin membaur dengan mereka kak... merasakan keluh kesahnya mengerti penderitaannya... itu yang membuatku selalu merindukan tempat ini kak."

"Baiklah tunggu sebentar... usai berganti pakaian aku akan ikut denganmu."

"Maksud kakak?"

"Kita akan tidur bersama dengan mereka apa lagi memangnya."

"Kak... apa kau serius? disana sangat dingin dan juga berdesakan."

"Jika kau bisa kenapa aku tidak? aku pun juga ingin berbaur dengan mereka... sama seperti yang kau lakukan."

"Baiklah... aku tunggu kakak di depan."

"Hemm"

Raja Joon membersihkan diri kemudian berganti pakaian, Sementara Pangeran Dong dengan setia menunggu sang kakak sembari duduk dibangku kayu.

"Dong... ayo kita bergabung dengan lainnya."

"Baiklah ayo kak."

Pangeran Dong menuntun sang kakak ke arah  tenda besar tempat peristirahatan para panglima dan juga prajurit yang bertugas dibagian wilayah timur.

"Masuk lah kak, mereka pasti senang melihat kakak di sini."

"Hemmm."

Raja Joon melangkah kan kaki menuju dalam tenda yang langsung diberi hormat oleh seluruh penghuni tenda.

"Hormat hamba yang mulia," ucap mereka semua dengan serempak.

"Terima kasih, kembalilah ke tempat kalian masing masing tak perlu sungkan dengan ku."

"Baik yang mulia."

"Malam ini Raja akan ikut bermalam disini bersama kalian jadi dengan segala hormat aku meminta kalian untuk tidak membuat gaduh ketika Raja sedang beristirahat," ucap Pangeran Dong sopan.

"Baik yang mulia."

"Baiklah mari kita bersantap malam bersama makanan sudah siap," ucap Panglima Hyun dari arah luar.

"Yang mulia," sapa Panglima Hyun yng terkejut melihat Raja Joon berada ditenda.

"Panglima Hyun.... kau darimana?"

"Ah itu hamba dari dapur memastikan makanan sudah siap atau belum karena ini sudah jam makan yang mulia. Seorang pelayan sudah hamba suruh untuk mengantar makanan keruangan anda."

"Tak perlu Panglima Hyun, Raja akan makan disini bersama kita... bukan begitu yang mulia?"

"Hemmm kau benar."

"Oh baiklah, saya akan menyuruh pelayan membawa makanan yang mulia kemari," ucap Panglima Hyun kepada Raja Joon.

"Tak perlu Panglima Hyun. Aku akan memakan makanan yang sama dengan kalian."

"Tapi yang mulia kami hanya memakan makanan seadaanya saja dan lagi kami makan menggunakan daun untuk piringnya apa yang mulia tidak keberatan?"

"Tak apa Hyun, jika kalian bisa mengapa aku tidak. Ayo cepat bawa kemari makanannya yang mulia Raja ingin makan bersama," ucap Panglima Hyun memberi intrupsi kepada para pelayan.

"Baik Panglima Hyun."

Beberapa orang pelayan membagikan makanan dengan alas daun tanpa menggunakan sumpit atau pun peralatan makanan lainnya.

Seorang pelayan menyodorkan sebuah daun yang berisi makanan. Meski Raja Joon belum pernah memakannnya namun ia berusaha sebisa mungkin untuk mencobanya. Dengan sebuah senyuman ia mengucapkan terimakasih atas makanan yang telah diberikan kepadanya oleh seorang pelayan laki laki yang bertugas melayani para prajurit.

"Terima kasih," ucap Raja Joon sembari tersenyum.

"Sama sama yang mulia ini sudah menjadi tugas hamba."

"Mari makan," seru Raja Joon kepada seluruh penghuni tenda yang dibalas sengan anggukan dan juga senyuman.

"Kakak aku bangga padamu," bisik Pangeran Dong sembari terkekeh.

"Aku jauh bangga kepadamu Dong."

"Ayo kita makan," ucap Pangeran Dong sembari tersenyum.

Usai makan seluruh pasukan pergi beristirahat kecuali beberapa prajurit dan panglima yang sedang mendapat giliran untuk berjaga malam ini. Raja Joon membaringkan tubuhnya tepat disamping sang adik dan juga kakak iparnya.

"Kak."

"Hemmm."

"Aku gak bisa hidur," rengek Pangeran Dong kepada sang kakak.

"Kau merindukan Wei hemmm?" tanya Raja Joon sembari memiringkan tubuhnya menghadap sang adek.

"Ya... sepertinya begitu kak," ucap Pangeran Dong sembari terkekeh.

"Aku juga sama sepertimu, aku pun merindukan anak anak dan juga istriku."

"Benarkah? berarti kita sama."

"Hemmm bukan hanya kita saja mereka semua yang ada disini pun juga pasti merindukan anak istrinya buka?"

Pangeran Dong mengangguk pelan kemudian mengajak sang kakak untuk mencoba memwjamkan mata.

"Ayo kita coba tidur kak, besok kita harus bangun pagi pagi kan."

"Iya Dong."

Raja Joon mencoba memejamkan mata sesuai intrupsi sang adik. Butuh waktu yang agak lama dari biasanya untuk membuat mata Raja Joon benar benar terpejam untuk mengarungi lautan mimpi.

****

Pagi ini usai bersantap pagi bersama, Raja Joon dan seluruh Panglima berkumpul untuk membahas perihal apa saja yang telah terjadi di wilayah kerajaan timur. Raja Joon juga meminta pendapat dari seluruh panglima untuk memecahkan masalah bentrokan yang telah terjadi.

"Apa kalian tahu apa tujuan kita berkumpul disini?"

"Untuk bermusawarah memecahkan masalah yang sering sekali terjadi di wilayah timur yang mulia," ucap salah seorang dari mereka.

"Ya ku benar, baiklah apa diantara kalian memiliki saran untuk memecahkan masalah ini?"

Seorang Panglima mengangkat tangannya kemudian berdiri menyampaikan saran miliknya. Dia adalah Panglima Hyun.

"Silahkan utarakan saranmu Panglima Hyun," ucap Raja Joon memberi intrupsi.

Panglima Hyun berdiri memberi hormat lalu mulai mengutarakan pendapatnya.

"Terima kasih yang mulia telah memberi kesempatan bagi hamba untuk menyuarakan pendapat hamba,  menurut hamba bagaimana jika kita melakukan penambangan didaerah yang diperebutkan lalu kita bagikan sebagian kecil hasil pertambangan untuk para rakyat di daerah sekitar penambangan agar kehidupan mereka terjamin dan tidak lagi berontak dan juga mencuri lagi."

"Idee yang bagus Panglima Hyun, adakah ide lainnya?" tanya Raja Joon melirik kearah seluruh orang berada diruangan pertemuan tersehut.

Kali ini giran sang adik Pangeran Dong yang mengangkat tangannya. Ia lantas memberi intrupsi sang adik untuk menyampaikan pendapatnya.

"Menurutku sebaiknya kita pergi dulu ke desa desa sekitar sana lalu memberikan penjelasan kepada para penduduk agar mereka tau maksud dan tujuan kita mengamankan wilayah timur baik agar mereka tak memberontak lagi," ucap Panglima Hyun memberikan ide.

"Hemmm aku setuju dengan usulmu Pangeran," ucap Panglima Hyun tersenyum bangga.

"Baiklah siang ini kita akan memulai berkunjung kedesa desa untuk memberikan penjelaskan, lalu kita baru menyususun rencana yang diusulkan panglima Hyun, bagaimana?"

"Setuju!" jawab mereka serempak.

Usai melakukan acara pertemuan Raja Joon, Panglima hyun serta beberapa orang panglima dan juga prajuritnya pergi berkunjung kedesa desa untuk memberi penjelasan. Dan jauh dari bayangan Raja Joon mereka ternyata begitu antusias menyambut kedatangan Raja Joon.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro