Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

X. Klimaks

EMPAT orang yang tersisa maju secara bersamaan. Hal itu tidak membuat Sam gentar sama sekali. Sam sudah tau apa yang orang berandalan lakukan ketika adu jotos. Jadi ia begitu siap dengan pertarungan yang ia hadapi.

Orang kedua melancarkan pukulan hook. Pukulan ini memang kuat, tetapi harus rela kecepatan pukulannya menjadi lambat. Sam tahu sasaran pukulannya adalah bagian sisi kepala. Maka itu ia merunduk lalu memberi pukulan lurus ke arah dagu. Orang kedua terkapar.

Hal yang Sam ketahui tentang gaya tarung berandalan: gerakannya monoton. Orang ketiga, keempat, dan kelima melancarkan pukulan yang sama secara bergantian.

Sam menghindar lalu meninju dengan pukulan upper cut kepada orang ketiga. Orang keempat diberi tendangan ke arah ulu hati. Lalu orang kelima diberi teknik sapuan. Ez win, Dek!

Molly tercengang. Lima orang bawahannya ditumbangkan Sam dengan mudahnya.

Cathy dan Kazu menghampiri Sam yang berhadapan langsung dengan Molly Demigod.

"Apa harus aku yang langsung menghadapimu?" ucap Molly yang diawali dengan tawa jahat.

Sam mengambil ancang-ancang, lalu berlari dan melayangkan tendangan melompat ke arah Molly. Dengan kekuatan manipulasi realitas yang Molly miliki, ia berpindah tempat dengan sekejap untuk menghindar. Sam yang tidak siap lantas terjatuh sesaat setelah tendangannya meleset.

Cathy mencoba melawan. Kali ini ia mencoba melompat ke arah Molly. Bukan teknik tendangan melompat seperti yang Sam lakukan, melainkan ia mencoba menerkam Molly. Seperti harimau, tepatnya kucing sih. Lagi-lagi Molly bisa memindahkan tubuhnya untuk menghindar.

"Kalian bukanlah tandinganku!" seru Molly. Ia mengepalkan tangan kanan, lalu mengarahkan tangan ke depan sembari membuka telapak tangan lebar-lebar. Di kedua pergelangan tangan Sam dan Cathy muncul gelang yang dihubungkan dengan bola logam berat melalui rantai.

Kedua tangan Sam dan Cathy tak bisa bergerak. Bahkan tubuh mereka ikut sulit bergerak akibat tangan mereka tak bisa digerakkan. Singkatnya mereka diikatkan pada beban berbentuk bola, masing-masing dua bola yang entah beratnya berapa kwintal.

Sam melihat Kazu tidak diikat. "Kazu! Lawan dia!"

"Lawan dia? Aku rasa tidak." Kazu mendekati Molly dengan wujud laki-lakinya dan menjabat tangannya. "Aku akan sangat senang jika kita bekerja sama lagi."

"Lagi?!" tanya Cathy kaget.

"Ya! Dengan senjata yang Kazu kembangkan, aku bisa menghancurkan Viegvollr dan mendapatkan sumber daya yang melimpah! HAHAHAHA!"

Kazu dan Molly berbalik, mengarahkan tubuh mereka menghadap sebuah meja kendali besar.

"Jadi, kalian ini— bersekongkol?" Cathy masih tidak percaya. Meskipun ia tahu Molly jahat, ia sebelumnya tidak tahu Kazu berada di pihak lawan.

Sam mencoba memberontak, tapi apa daya tubuhnya tak kuat. "Molly! Kau ini dewa! Kau bisa ciptakan dunia ini lebih baik tanpa harus ada nyawa yang direnggut."

"Kau berusaha menghentikan kami, bukan? Cih, usaha kalian tidak akan berhasil," ucap Kazu menoleh dan memberi mimik wajah sombong. 

Sam mencoba melangkah dan menarik beban yang membuat pergerakannya terhenti. Semakin ia berusaha keras, semakin kuat ia berteriak. Kedua tangannya mengencang dan perlahan keringat mengucur. Akhirnya Sam bisa menariknya, lebih tepatnya menyeret bola-bola logam itu.

Melihat itu, Molly tercengang. Perlahan Sam mendekatinya meskipun langkah Sam tidaklah jauh. Molly menjadi takut akan kekuatannya yang melemah. Namun ketakutannya lah yang justru membuat ia tak bisa menggunakan kemampuan Demigod-nya.

Sam makin berusaha keras. Semakin lama, bola logam berat itu semakin mengecil. Langkahnya semakin jauh dan cepat. Sam semakin dekat dengan Molly dan Kazu.

Dengan kekuatan keberanian, Sam secara tidak langsung membuat beban yang menghentikannya menjadi lenyap setelah terus-menerus menciut. Sam kini bisa berlari. Ia berlari dan melayangkan pukulan ke arah Molly.

Molly terhempas menabrak meja, sementara Kazu kaget. Kepala Molly terbentur akibat pukulan yang ia terima. Molly menatap Kazu ketika ia mulai bisa bangkit.

"Kazu! Kau yang selama ini membuatku menimbulkan kekacauan!" ujar Molly.

Kazu heran, entah kenapa Molly tiba-tiba menudingnya. Molly nampaknya sadar, jika ia mengakibatkan Rassenkrieg terjadi lagi, maka Kazu yang akan dapat untung. Keuntungan mendapat sumber daya melimpah bisa kalah jumlah dengan penjualan senjata yang Kazu kembangkan.

"Molly, ingatlah dengan semua yang bisa kau dapatkan dengan menghancurkan Viegvollr!" Kazu mencoba membuat Molly teguh pendirian.

"Tidak! Aku akan menghukummu!"

Molly menunjuk Kazu. Tiba-tiba rantai dari beberapa arah menjalar di udara dan melilit tubuh Kazu. Kazu dibuat tak bergerak. Sebagai penutup, Molly menghadirkan sebuah kunci besar yang dipasang di ujung-ujung rantai. 

"Jika bukan karena kau, ingatanku sebagai Demigod tak akan pernah hilang. Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi." 

Beban, rantai, dan gelang yang mengikat kedua tangan Cathy menghilang. Gadis itu berlari menghampiri Sam dan memeluknya. 

Sam yang punya vespapobia — ah, apalah itu — kaget dan ketakutan. "Cathy, sana jauh-jauh!" 

Napas Molly terengah-engah. Seketika tubuhnya jatuh tergeletak lemas.

Ditulis oleh: Nazary_76 

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro