BAB 3
Teriakan Raonno yang keras di tengah heningnya malam membuat banyak orang tersadar akan keberadaan maling tersebut. Beberapa warga keluar rumah mendengar teriakan Raonno termasuk semua penghuni kost-an. Namun ternyata Raonno kalah pintar dibanding maling tersebut, saat semua orang sedang fokus berusaha merobohkan tangga supaya si maling tidak bisa turun, ternyata si maling malah lewat dari dalam kost-an sehingga mudah menyelinap tanpa sepengetahuan mereka.
Namun satu orang yang berada di barisan paling belakang menyadari dan segera berteriak. "MALINGNYA KABUR WOYY! KE SANA!"
Raonno segera berbalik dan mengejar maling tersebut bersama dengan beberapa warga lain. Sedangkan semua penghuni kost-an segera naik ke atas, mengecek apakah pakaian dalam mereka berhasil dicuri. Dan ternyata benar, pakaian dalam milik salah satu penghuni hilang dan pasti terbawa oleh si maling.
"Din, gapapa. Malingnya pasti ketangkep kok. Lo nggak usah khawatir, warga pasti bantu lo kok." Sedangkan si pemilik pakaian hanya diam saja. Bingung hendak bereaksi seperti apa.
Mereka semua akhirnya turun setelah mengemasi pakaian yang sudah kering serta pakaian dalam mereka. Menunggu hasil seperti apa yang akan mereka dapat. Sedangkan Dina, si korban tidak tahu harus bagaimana. Semoga saja pakaian dalamnya tidak di apa-apakan atau kalau boleh dibuang saja daripada dijadikan sebagai bahan yang tidak-tidak.
Beberapx a saat kemudian Raonno datang dengan peluh membanjiri tubuh. Penghni kost lain menunjuk Dina sebagai korban untuk maju ke depan.
"Syukurnya maling udah ketangkep warga, lagi dibawa ke kantor polisi dan barangnya sebagian dibawa sebagai bukti. Tapi gue minta sebagian lagi buat dikembaliin ke yang punya, maaf tadi gue sempet baca tulisan di sini." Raonno menunjuk dua helai celana dalam di tangannya.
"Punya Dina Agustin-" Sebelum Raonno menyelesaikan ucapannya Dina segera mengambil pakaian dalam miliknya dari tangan Raonno.
"Loh? Dina Agustin? Yang di aplikasi kencan bukan? Gue Raonno, tadi kita sempet ngobrol." Mereka berdua sama-sama terkejut pun dengan penghuni kost lain sebeum akhirnya sorakancie-cie memenuhi pendengaran mereka.
Dina malu-malu setelahnya. Sedangkan Raonno malah tersenyum.
"Baru mau gue ajak meet up berhubung kita satu satu dom, eh, ketemunya di sini." Raonno terkekeh pelan, penghuni kost lainnya perlahan mulai kembali masuk ke dalam setelah mendengar kabar dari Raonno.
"Besok boleh ajak jalan, nggak? Kalau male mini kayaknya nggak bisa karena gue harus ke kantor polisi buat ngasih keterangan sebagai saksi." Dina tidak menjawab, hanya menunduk sebelum akhirnya berjalan cepat menuju kost-annya. Takut lama-lama berada di samping Raonno.
Cowok itu pun akhirnya ikut berbalik ke arah rumahnya hendak mengambil motor, namun sebelum Dina benar-benar hilang dari pandangannya, Raonno kembali bersuara.
"Gue boleh suka sama lo nggak? Soalnya lo orangnya asik. Sampai ketemu besok, ya?"
END
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro