Special - Akhir Dari Semuanya 2
WELCOME BACK TO MY STORY
Kolaborasi : Mark_Gaming27
Cerita : Kegajean Keluarga
Halo semuanya, Aku kembali membawakan sebuah Cerita dari kelanjutan chapter sebelumnya.
Yok gass baca langsung yaa kalau penasaran...
Bentrokan pun terjadi dan membuat tempat itu tidak terlihat rata lagi.
Teriakan, bunyi pukulan dan tendangan, tetesan keringat dan darah menghiasai tempat tersebut.
Beberapa orang sudah terkapar di tanah karena tidak sanggup atau pun pingsan.
Itu belum seberapa, karena ada ratusan orang yang bertarung di tempat itu.
Debu dan pasir terangkat ke udara, lalu membuat pandangan orang agak tertutup. Tetapi, itu tidak melemahkan tekad mereka untuk mengalahkan musuh.
Korban di Pihak Polisi dan Tentara terlihat seimbang dengan Korban di Pihak Teroris dan Mafia.
Kemarahan, dendam, dan semua emosi di lepaskan di pertarungan kali ini.
Noran dan Mark terlihat brutal menghabisi musuhnya, hanya untuk mencari dimana posisi Reyhan dan Julian.
Tidak lama kemudian, barulah mereka bertemu tanpa sengaja.
"Hahaha... Ketemu juga kalian" Ucap Julian tersenyum jahat.
"Banyak omong aja!" Ucap Mark langsung memukul wajah Julian.
Tapi, Julian dengan cepat menangkis tangan Mark dan melancarkan pukulan keras ke perut Mark. Mark terpukul mundur seketika.
Noran langsung menyerang Reyhan dengan tendangan kerasnya ke wajah Reyhan.
Awalnya Reyhan menahannya dengan tangan kiri, tapi Noran dengan cepat menggantinya dengan tendangan kiri.
Alhasil, tendangan Noran tepat di rahang bawah Reyhan dan membuatnya terpental.
Julian yang melihat temannya terpental, langsung menyerang Noran dengan pukulan dari belakang.
Noran yang mengetahuinya segera mengnindar, tapi itu lah yang diiinginkan Julian.
Saat Noran ingin mendarat, disitulah Julian mensleding Noran dan membuat Noran menghantam tanah.
"1 tukar 1" Ucap Julian tersenyum remeh.
"Bukan! 2 tukar 1 yang benar!" Ucap Mark dan menendang punggung Julian dengan keras.
Julian pun terpental dan wajahnya menabrak batu besar.
"Ughgh... Si-sial..." Reyhan bangkit dan melihat Julian yang tidak sadarkan diri.
Reyhan terlihat marah dan mengepal tangannya dengan keras, lalu berlari untuk melancarkan serangan.
Pukulan Reyhan diarahkan ke Noran dengan penuh dendam dan amarah serta keras dan kuat.
Noran menahan pukulan Reyhan, tapi Reyhan dengan cepat memukul perut Noran.
Noran langsung mundur, lalu Reyhan menendang Mark yang tidak siap dan membuatnya terkena tendangan.
Reyhan segera mendekati Noran dan memgangkatnya, lalu membantingnya ke Mark.
Mark yang ingin bangkit pun, harus terpental terkena lemparan tubuh Noran.
Tidak ingin memberi waktu, Reyhan segera menarik kaki Mark dan memutarinya.
Mark terlihat pusing dan ingin muntah seperti orang mabuk.
MARK MABOK (DAFA MABOK)
Setelah beberapa detik, Reyhan melepaskannya dan membuat Mark terpental jauh serta menabrak tempat pertarungan tadi.
"Mark!" Noran seketika panik melihat Mark terpental jauh.
Reyhan mendekati Noran dan mengangkatnya, lalu memutarinya seperti Mark tadi.
Setelah beberapa detik, barulah diakhiri dengan menghantamkan punggung Noran ke lutut Reyhan.
Alhasil, terjadi benturan keras di tulang Noran dan membuatnya patah seketika.
Noran kaget setengah mati dan syok berat, saat itu juga Noran memuntahkan darah dan dihantamkan ke tanah.
Noran bisa melihat senyuman jahat dan penuh licik di wajah Reyhan.
"A-a-ak-aku... Kh-kha-khal-kala-h..." Ucap Noran tidak percaya.
Disitulah kesadaran Noran menghilang diakhiri dengan tetesan hujan membasahi Kota.
"Ahahahaha... Hahahaha... Inilah akhirnya... Ahahaha... Ini yang Ku tunggu tunggu selama ini! Ahahaha... KEKALAHAN NORAN TELAH TIBA!!!" Teriakan Reyhan masuk ke telinga semua orang.
Tentara, Polisi, Mafia, Teroris, Mark, Emi, Shikumo, Felicia, Nosei, Rei, dan Leo kaget seketika sampai pertarungan terhenti.
"Lihat! Ahahaha... Noran telah kalah dan... MATI!!!" Ucap Reyhan menekan kata Mati.
Mereka semua kaget dan melongo mendengar pernyataan tersebut.
Bagi Teroris dan Mafia itu adalah keajaiban bagi mereka, tapi bagi Tentara, Polisi, dan KerJe itu adalah Kenyataan Pahit yang tidak bisa diterima.
"NORAN!!!" Teriakan mereka menggelegar seketika.
Noran kini terbujur penuh luka, memar, dan darah di tubuhnya. Hujan membasahi tubuhnya.
Apakah Noran benar benar mati? Tidak ada yang tau kalau belum ada kepastian.
Untuk memastikannya, Mark membawa sebuah kayu besar dan berlari ke arah Reyhan tanpa sepengetahuannya.
"SIALAN KAU!!!" Teriakan Mark membuat Reyhan melihat ke belakang.
Sebuah balok kayu besar diayunkan ke wajah Reyhan. Balok kayu yang diisi oleh Kemarahan, dendam, dan semua esmosi.
Jangan lupa, wajah Mark yang menjadi dingin tersimpan semua esmosi yang di basahi Hujan.
Jika di slowmo, hantaman balok kayu itu tepat di seluruh wajah Reyhan dan bersamaan dengan tubuhnya ambruk.
Mark menekan keras balok kayunya agar sampai menghancurkan kepala Reyhan, itu yang dipikiran Mark.
Jika di slowmo lagi, Reyhan terlihat kaget setengah mati dan syok berat saat balok kayu itu menghantamnya
Balok kayu itu menembus kulit Reyhan dan menabrak isi kepala Reyhan hingga hancur.
Barulah diakhiri menghantam aspal dan ditimpa balok kayu. Mark menginjaknya dengan keras.
Mark menatap Reyhan dengan wajah dingin serta...
"Ku kira kau bakalan menepati janji itu, tapi... itu sudah kelewatan batas. Aku... menyesal berkhianat" Ucap Mark penuh penyesalan sambil berdiri diatas balok kayu yang menimpa Reyhan.
Mark berkhianat? Mari kita flashback dulu.
._.
Mark kini sedang di taman Kota sendirian, karena Noran sedang bertugas.
Tiba tiba datang sekumpulan orang menarik Mark menjauh dan memasuki Gang sempit.
Disana terlihat Reyhan dan Julian menunggu Mark.
"Halo Mark" Ucap Julian dan Reyhan dengan senyuman.
"Apa mau kalian?!" Ucap Mark memberontak, tapi banyak yang menahannya.
"Apa mau kami? Cukup mudah... Beri tahu kami Festival itu mulai?" Tanya Julian.
"Festival? Festival yang akan diadakan itu?" Tanya Mark balik.
"Iya benar. Beri tahu kami kapan dan jam berapa kembang api mulai? Beri tahu juga kami apa Kode Keamanan Pesawat Udara?Dan... Beri tahu kami dimana tempat biasanya Noran bersantai saat Festival?" Tanya Reyhan.
"Tidak! Aku tidak akan memberitahunya!" Ucap Mark menolak.
"Hooo... Tidak mau yaa, oke oke" Ucap Reyhan mengeluarkan sebuah foto beberapa orang.
Dalam foto itu, Mark mengenal mereka semua. Mark terkejut.
"Jika kau tidak memberitahunya, maka mereka bakalan mati" Ucap Julian dengan licik.
"Bagaimana?" Tanya Reyhan.
Mark seketika bingung, apakah Ia bisa dibilang berkhianat?
Ia tidak ingin memberitahu, tapi disisi lain Ia takut kehilangan mereka yang dalam foto tersebut.
MARK~ TAU KAN?:D
"Aarrgghh... Baiklah baiklah, tapi dengan syarat jangan sampai membuat Noran mati" Ucap Mark.
Reyhan dan Julian tersenyum, lalu mengangguk setuju.
Disitulah Mark pun berkhianat sampai saat ini
._.
Mark hanya bisa terdiam dan tersenyum pahit atas kenyataan tersebut.
Setelah itu, Mark mendekati Noran dan perlahan lahan mengecek detak jantung serta nadi Noran.
Keringat mengucur, darah berdesir, tangan dan kaki bergetar hebat saat merasakan detak jantung dan nadi Noran...
Detak jantung dan nadi Noran...
Detak jantung Noran...
Nadi Noran...
Kedua duanya...
Detak jantung dan nadi Noran...
MARK DAN KELUARGA MENGUCAPKAN... "YOK BUNUH AUTHORNYA!!!"
Detak jantung dan nadi Noran...
Berdetak sangat lambat dan suhu tubuh Noran mulai mendingin.
Mark terlihat panik dan memanggil Emi, Shikumo, Nosei, dan Felicia untuk membantunya.
Mereka mengangkat Noran perlahan lahan dan membaringkannya di tas ransel yang sudah dibuat bersejajar seperti tandu dengan tubuh Noran.
Barulah Noran dibawa pergi seperti orang dibawa pakai tandu.
Rei dan Leo serta Tentara dan Polisi membereskan semuanya karena telah ada bantuan dari Pesawar Udara.
Mayat Reyhan di makamkan, sedangkan Julian di penjara bersama beberapa orang lainnya.
Beberapa Polisi dan Tentara ada yang tewas dan dimakam kan.
Yaa... Bisa dibilang Hari itu adalah Hari Darah yang di mana banyak jatuh Korban pada saat itu.
Hah... Saat mengenaskan yaa...
._.
Kini, Mark duduk di samping Noran yang masih setia berbaring dan menutup matanya.
Di situ juga ada Leo, Rei, Felicia, dan Shikumo yang masih menunggu Norna sadar. Anggota KerJe lainnya berada di luar dikarenakan tidak boleh ramai ramai masuk.
"Ini semua salah Ku... Seharusnya Aku tidak memberitahunya" Ucap Mark merasa bersalah.
"Ya, seharusnya Abang Mark tau sendiri resikonya. Kenapa Abang berkhianat?" Terlihat dari ucapan Felicia sangat kecewa.
"Mark... Seharusnya Kau memberitahu kami, jangan disembunyikan. Kami selalu membantu Mu" Ucap Leo menepuk bahu Mark.
"Tapi, Aku tidak ingin Keluarga kena imbasnya. Dan juga... Aku tidak tau kalau mereka bakalan bertindak lebih" Ucap Mark.
"Sebaiknya Abang Mark merenungi kesalahan Abang dan meminta maaf lah ketika Kakek Noran sadar" Ucap Felicia.
O-OKE'-')/
"Jika seandainya Noran tau bahwa Xia... telah tiada, mungkin... Entah apa yang bakalan terjadi" Ucap Rei hanya geleng geleng.
Yups, Xia telah tiada setelah pendarahan hebat di kepalanya. Alhasil, nyawa nya tidak tertolongkan.
Disitulah Mark mengepalkan tangannya dengan keras dan berdiri dari duduknya.
"Baiklah, Aku akan menebus semua kesalahan Ku" Ucap Mark pergi dari Ruangan itu.
Mereka hanya menatap kepergian Mark dari kejauhan.
Saat Mark berjalan melewati sebuah Ruangan, Mark mengingat sesuatu dan memasuki Ruangan tersebut.
Disana terlihat terbaring Rui dan di temani oleh Emi, Ita, dan Nosei.
"Mark, bagaimana keadaan Noran?" Tanya Ita kepada Mark.
"Mulai pulih, mungkin Ia bakal sadar kembali" Ucap Mark.
Mark mendekat ke Rui yang terbaring belum sadar dan mengelus kepalanya.
"Cepar sadar yaa" Ucap Mark sembari mengecup pipi Rui.
Setelah itu, Mark pergi dari Ruangan dan mereka semua hanya menatap Mark.
._.
Keesokan harinya, Mark membereskan barang barangnya ke dalam Ransel. Setelah selesai, Ia berjalan keluar Rumah.
"Mark!" Seorang Perempuan memanggilnya dan memeluknya dari belakang.
Ia adalah Rui.
Rui kini telah sembuh, walaupun lukanya belum sepenuhnya tertutup rapat.
"Kamu mau kemana?" Tanya Rui setelah Mark membalikkan badannya.
"Aku... Aku harus menebus semua kesalahan Ku" Ucap Mark sedikit memasang senyuman.
"Menebus kesalahan? Buat apa? Noran sudah memaafkan Mu" Ucap Rui.
Mark terdiam seketika.
"Ya benar, Noran sudah memaafkan Mu" Ucap Leo bersamaan dengan munculnya para Anggota KerJe kecuali Noran dan Xia.
"Maaf, walaupun Noran sudah memaafkan Ku entah kenapa Aku masih merasa bersalah" Ucap Mark.
"Tidak usah merasa bersalah Mark, Noran sudah benar benar memaafkan Mu. Ia sempat bilang kalau..." Ucap Leo menjelaskan.
"Aku tidak akan takut kalau semua Orang berkhianat, tapi yang Aku takut kan adalah salah satu dari Pengkhianat itu ada Sahabat Terbaikku"
"Aku tau Mark pasti ada alasan kenapa Ia harus berkhianat, Aku tau itu. Tidak mungkin Ia berkhianat kepada Sahabat bahkan ke Keluarganya sendiri"
"Aku tau, Pengkhianatan harus dibayar dengan Darah. Tetapi, jika Sahabat Ku yang berkhianat... Maka, kata kata itu tidak akan berlaku bagi Ku"
"Aku memaafkan Mark"
"Itulah perkataan Noran, jadi jangan merasa bersalah" Ucap Leo.
"Hah... Baiklah baiklah, tapi Aku akan tetap pergi" Ucap Mark.
"Kenapa?" Tanya mereka.
"Karena ada urusan yang harus selesaikan dan ada janji yang harus Aku tuntaskan dari Noran" Ucap Mark dengan senyumannya.
Saat Mark ingin melangkah, sebuah pelukan menahannya dan isakan tangisan terdengar.
"Mark... Ja-jangan pergiiii" Ucap Rui memeluk kuat Mark.
Mark membalikkan badannya dan memeluk Rui juga dengan erat.
"Maaf sekaliii, Aku harus pergi... Aku janji, Aku bakalan kembali" Ucap Mark mencium kening Rui.
"Janji?" Ucap Rui menatap dengan penuh harapan.
"Aku janji" Ucap Mark tersenyum hangat dan kembali memeluk Rui.
Para Anggota KerJe seketika hanya menahan tangis gara gara melihat Pemandangan yang menggoda Iman para Jomblo.
Bahkan Emi sendiri memeluk Ita, Leo dan Rei hanya menatap lirih, dan lainnya.
"Aku pergi" Ucap Mark melambai dan pergi melangkah.
Mereka semua melambai dan mengatakan Mark harus kembali. Sedangkan Mark hanya mengangguk.
"Aku akan kembali dengan penuh kepastian untuk Rui, Aku akan menuntaskan janji Noran, dan menebusnya dengan membawa kebahagiaan bagi mereka. Aku janji!" Ucap Mark dengan tekad yang telah bulat.
._.
2 Minggu kemudian, terlihat seorang Pemuda yang berjalan memasuki sebuah Rumah dan mengetuk Rumah tersebut.
Ia adalah Mark.
Pintu itu terbuka dan terlihat beberapa orang yang terlihat lebih tua, serta ada yang seumuran dengan Mark.
"Wah wah, Mark telah kembali" Ucap Pemuda yang seumuran dengan Mark.
3 Pemuda yang seumuran dengan Mark terlihat senang, dan 2 Pria terlihat tersenyum dengan kehadiran Mark.
"Aku kembali!" Ucap Mark dengan sedikit senyumannya.
Mereka pun melepas kerinduan dengan mengobrol yang penuh canda tawa.
Mark juga menceritakan apa maksud dari kedatangannya dan mereka mengangguk mengerti.
"Baiklah, kami akan membantu Mu" Ucap salah satu Pemuda.
"Terimakasih" Ucap Mark.
Selesai
Nah sampai disinilah Akhir dari Cerita ini ya...
Inilah Akhir dari Secret Ending Cerita Kegajean Keluarga yaa.
Secret Ending ini masih ada hubungannya dengan Cerita Kegajean Keluarga, tapi ini bukan Ending Asli.
Masih banyak Endingnya, cuman hanya Ending ini yang paling masuk akal dari Secret Ending lainnya.
Apakah bakalan ada Cerita lanjutannya?
Entahlah, jawaban itu hanya ada di Mark sendiri.
Jadi, sampai disini aja dulu ya...
SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA BAGI YANG MUSLIM
Sampai jumpa di chapter selanjutnya dengan Cerita terbaru...
Byeee..
See you...
Ttd
Minggu, 3 April 2022
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro