Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Random Story - Psikopat 2

WELCOME BACK TO MY STORY

Kini, terlihat Sekumpulan Cewek sedang diatas Mobil menatap Jalan Raya.

"Kira kira dimana ya Jason?" Tanya Rheyn mengendarai Mobil.

Yup, Rheyn dan lainnya sedang dalam perjalanan mencari Jason. Mereka ingin melihat Jason secara langsung.

"Bentar..." Ucap Miyuki sembari membuka Jendela Mobil.

"WOY JASON?!?! DIMANA KAU?! NGAJAK GELUD NIH?!" Teriak Miyuki menantang seolah seolah Jason akan datang.

Teriakan Miyuki sangat bar bar dan keras, tentunya Rheyn dan lainnya menutup telinganya.

"Jangan teriak lah!" Ucap Risqya menarik Miyuki untuk duduk.

"Ehehehe... Biar Jasonnya cepat datang" Ucap Miyuki tertawa kecil tanpa dosa.

"Yaudah, ayo cari lagi" Ucap Lyra. Mereka semua mengangguk.

Mereka mengelilingi Kota cukup lama dan tibalah mereka diperbatasan Kota.

"Apa kita akan keluar dari Kota?" Tanya Rayhana kepada Rheyn.

"Hmm... Entahlah, menurut kalian?" Tanya balik Rheyn.

"Keluar aja, mana tau ketemu nanti" Ucap Dhira.

"Iya juga sih, tapi..." Ucap Dea berhenti seketika.

"Udah, lanjut aja" Ucap Nana.

"Oke" Ucap Rheyn mulai menancap gas Mobil keluar dari Kota.

Mereka sudah keluar dari Kota dan menuju ke Kota sebelah.

.....

Kini, Noran dan Mark terlihat panik mencari Rheyn dan lainnya. Sebab, mereka berdua belum menemui Rheyn dan lainnya.

"Haduh... Kemana mereka?" Tanya Noran melihat sekeliling.

"Entahlah, coba tanya sama Orang" Ucap Mark.

Mereka menanyai Orang yang berjalan berlalu lalang di trotoar. Tentunya, mereka akhirnya mengetahui kemana Rheyn dan lainnya pergi.

"Ternyata mereka nekat keluar Kota, baiklah..." Ucap Noran dingin dan menancap gas Mobil dengan kecepatan tinggi.

Mark yang kaget dengan kecepatan tinggi dan memegang pintu Mobil.

"W-woy... B-bisa pelan nggak?!" Tanya Mark.

Yup, Mark suka mabuk jika Mobilnya berkecepatan tinggi seperti yang dilakukan Noran.

"Nggak, bodo amat" Ucap Noran tidak peduli.

.....

Rheyn dan lainnya tiba disebuah Cafe. Mereka berhenti di depan Cafe dan memasukinya.

"Punten!" Ucap Miyuki membuka lebar lebar pintu Cafe.

Orang Orang di dalam Cafe seketika melihat mereka satu per satu.

"Bisa santuy nggak?" Ucap Nana memukul lengan Miyuki.

"Ehehe... Bar bar sikit boleh lah" Ucap Miyuki tanpa beban.

"Dah dah, ayo katanya mau beli minum" Ucap Rheyn.

Mereka mendekati Kasir dan membeli minum. Ternyata Pemilik Cafe itu adalah Seorang Bapak Bapak berumuran 35 tahun.

"Aku beli es krim boleh ya?" Tanya Rayhana kepada Rheyn dengan tatapan Imutnya.

Rheyn yang melihat itu tidak tega menolaknya dan mengangguk kepalanya.

"Yeyyy" Rayhana segera mengambil 3 es krim dan sedangkan yang lainnya membeli minuman serta cemilan.

Tiba tiba, 4 tangan menarik mereka satu per satu keluar dari Cafe.

"Kenapa kalian disini?" Tanya seseorang yang terdengar familiar di telinga mereka.

Mereka melihat ke belakang dan ternyata itu adalah Noran dan Mark menatap mereka dengan tajam.

"Ehehehe... Noran dan Mark ternyata" Ucap Lyra cengengesan.

"Ya tentunya cari Jason lah, masa nyari Mantan" Ucap Rheyn tanpa beban.

"Mantan adalah sampah" Ucap Dea menyambung perkataan Rheyn.

Noran dan Mark geleng geleng melihat kelakuan mereka.

"Udah ayok pulang, ngapain cari Jason nggak jelas" Ucap Noran menarik mereka.

Mereka dengan cepat menepis tangan Noran dan menatap Noran dengan tajam.

"Kami akan tetap mencari Jason" Ucap Dhira.

"Ya, apapun resikonya" Ucap Nana.

"Kalian ini keras kepala ya" Ucap Mark menatap mereka kesal.

"Kenapa? Nggak senang?" Tanya Miyuki.

"Ya" Ucap Mark.

"Yaudah" Ucap Miyuki tidak peduli.

Mark menatap Miyuki dengan kesal ingin menjitaknya, tapi Mark tidak tega karena Dia Cewek.

"Hah... Kalian ini ya... Kalau kalian tetap ngeyel pergi mencari Jason, Aku dan Mark akan ikut" Ucap Noran.

"Eh? Lah? Apa maksud mu?" Tanya Mark tidak terima.

"Bro, tidak mungkin kita ninggalin mereka mencari Jason kan. Aku ingin memantau mereka" Ucap Noran.

Mark yang mendengarnya mengangguk paham dan ada benarnya Noran ingin melindungi mereka.

"Nak, kalian ingin mencari Jason ya?" Tanya Pemilik Cafe tersebut.

"Ya Pak" Ucap mereka.

"Lebih baik jangan Nak, karena Jason benar benar ada" Ucap Pemilik Cafe.

Mereka semua kaget kecuali Noran dan Mark yang sudah mengetahuinya.

"Emang Dia ada dimana Pak?" Tanya Miyuki antusias.

"Dia ada di Kota Clown" Ucap Bapak tersebut.

Noran dan Mark seketika terkejut dengan perkataan Bapak tersebut.

"Bukannya Kota Clown itu... Kota Mati ya Pak?" Tanya Mark.

"Ya benar Nak, Dia ada disana. Jadi, jangan dicari karena Bapak sudah pernah melihat Kesadisannya" Ucap Bapak tersebut.

Rheyn dan lainnya saling menatap serta saling mengangguk Kecuali Noran dan Mark.

"Ayo!!!" Ucap mereka segera naik Mobil dan meninggalkan Noran serta Mark dengan Bapak tersebut.

"Eh? Jangan Nak! Itu bahaya!" Ucap Bapak tersebut melarang.

Tapi mau gimana lagi, Rheyn dan lainnya sudah pergi duluan tanpa pamit.

"Nak, segera kejar Teman kalian dan jangan sampai bertemu dengan Jason. Ingat juga, Jason kebal terhadap apapun" Ucap Bapak tersebut.

Noran dan Mark mengangguk mengerti. Mereka segera menaiki Mobil dan mengejar Rheyn dan lainnya.

"Semoga kalian semua selamat..." Ucap Bapak Pemilik Cafe tersebut dan kembali memasuki Cafenya.

.....

Kini, Rheyn dan lainnya sudah sampai di depan Kota Clown yang disusul dengan Noran dan Mark.

"Woy! Kenapa kalian langsung pergi?!" Ucap Noran marah.

"Ehehehe..." Mereka hanya tertawa kecil.

Mereka menatap Kota Clown yang sepi, berdebu, sunyi, dan tentunya banyak sampah berserakan bagaikan Kota yang sudah lama ditinggalkan.

Yup, Kota Clown adalah Kota Mati yang sudah lama ditinggalkan. Diperkirakan sudah memasuki 2 Tahun tidak dihuni.

"Disinikah Jason tinggal?" Tanya Rheyn.

"Mungkin, karena Bapak tadi bilang seperti itu" Ucap Nana.

"Wah ayok cariiiii!!!" Teriak mereka kecuali Noran dan Mark.

Noran dan Mark tidak bisa berkata kata, mau bagaimana pun perkataan mereka diabaikan.

Mereka mencari diseluruh Penjuru Kota, tapi tidak menemui Jason dimanapun.

"Dimana Dia? Apakah Dia pergi?" Tanya Lyra.

"Hmm... WOY JASON!! DIMANA KAU?! SINI GELUD KITA?! SIAPA YANG PALING KUAT DISINI?! TUNJUKKAN WAJAH MU YANG JELEK BAGAIKAN ORANG GILA TERPLESET DALAM SUMUR!?!" Teriakan Miyuki menggelegar ke seluruh Kota.

"Santai ngapa? Teriak mulu dah" Ucap Dhea.

"Ehehe... Maaf" Ucap Miyuki tanpa bersalah sama sekali.

Tidak lama kemudian, terdengar suara gesekan Besi dibelakang mereka.

Dengan segera, mereka melihat ke belakang dan terlihat Seorang Pria Bertopeng.

Pria itu berbadan besar, memakai Topeng dari Besi, dan memegang Kapak yang lumayan besar yang terseret di Jalan Raya.

Mereka semua kaget dan merinding melihat Pria tersebut. Mereka menebak kalau itu adalah Jason.

"A-apa-kah... Dia Ja-jas-son?" Tanya Rayhana terbata bata.

"Sepertinya... Iya" Ucap Dea.

Noran dan Mark menatap tajam serta Waspada kepada Pria tersebut. Noran dan Mark mengetahui itu adalah Jason.

Mereka telah mengetahui Ciri Ciri Jason dan ternyata mirip dengan Pria di depan mereka.

Pria tersebut tidak berbicara, tapi kalau dilihat dari Gerakan Tubuhnya... Dia terlihat tidak baik dan tidak senang dengan kehadiran mereka.

Pria itu berjalan pelan ke tempat mereka dan tentunya mereka semua berjalan mundur pelan juga.

Semakin lama semakin cepat jalan Pria tersebut, Noran dan lainnya juga mundur dengan cepat.

Pria itu berjalan sangat cepat dan mulai mengayunkan Kapaknya. Noran dan lainnya menghindar dengan cepat.

Ketajaman Kapak tersebut melewati di depan Dada mereka yang nyaris ditebas.

"Lari!!!" Ucap Risqya dan mereka semua berlari.

"Lah? Woy Miyuki, kata Kau mau gelud dengan Jason tapi kok lari?" Tanya Rheyn.

"Ehehehe... Nyali Ku ciut we melihat Jason kayak gitu" Ucap Miyuki agak ketakutan.

Miyuki tidak menyangka jika ada Jason yang sangat menakutkan seperti itu.

Pria yang disebut Jason itu terlihat berjalan cepat, tapi dengan tegap dan santai serta memikul Kapaknya di bahu.

Noran dan lainnya berlari menuju tempat Mobil mereka diparkir. Saat sudah sampai, tiba tiba sebuah Jebakan Jaring menangkap mereka.

Jaring itu terjatuh dari atas mereka dan juga ada Balok Kayu menimpa kepala mereka.

Seketika mereka pusing berat dan pingsan dalam Jebakan Jerat tersebut.

Jason mendekat dan menatap mereka satu per satu yang masih memikul Kapak besarnya. Itulah yang dilihat Noran saat sebelum Pingsan.

.....

Noran dan lainnya bangun dari Pingsannya. Mereka menatap sekeliling dan ternyata sudah Malam Hari.

Sekarang, mereka diikat diatas bangku dengan erat seolah olah mereka tidak boleh pergi ke manapun.

"Sial, ikatan ini sangat keras dan juga... Tali tambang?!" Ucap Noran terkejut saat Tali yang mengikat mereka adalah Tali Tambang.

"Saking takutnya kita akan kabur, sampai sampai diikat dengan Tali Tambang? Sialan emang tuh Jason" Ucap Mark kesal.

"Gimana ni?" Tanya Lyra.

"Ya mau gimana lagi, terima aja kenyataannya" Ucap Nana.

"Aku mau pulang, Aku mau pulang" Ucap Rayhana memberontak.

Terlihat Rayhana sudah ketakutan dan berkeringat dingin serta matanya yang berkaca kaca.

"Eh jangan nangis dong, tenang aja kita akan segera kabur dari sini" Ucap Noran menenangkan.

"Yaelah, mau kabur gimana. Ini aja udah diikat Mati" Ucap Miyuki.

Ya, ikatan Tali Tambang mnya sudah diikat Mati sekuat mungkin. Bayangkan Tali Tambang sebesar apa dan ikatan Mati nya sebesar apa.

AUTO NGGAK TENANG

Tiba tiba Jason muncul di depan mereka dengan membawa beberapa Senjata.

Ada Pisau, Kapak, Pistol, Gergaji Mesin, dan Benda Tajam lainnya. Jason meletakkan Benda Tajam itu diatas Meja dan menatap mereka satu per satu.

Setelah itu, Jason berdiri dibelakang Meja tersebut dan menatap mereka lagi seolah olah meminta yang mana Benda Tajam yang akan digunakan.

"Eh? Jangan bilang kalau... Dia menyuruh kita memilih" Ucap Dhira.

"Mungkin sih" Ucap Dea.

"Itu tidak mungkin lagi, itu emang dan benar" Ucap Rheyn.

Karena tidak ada jawaban, akhirnya Jason mengambil Keputusan sendiri.

Jason mengambil Pisau Tajam dan mendekat ke arah mereka. Seketika ketakutan muncul dan mereka berkeringat dingin.

Jason mendekat ke arah Mark dan berdiri di depannya. Jason menggores Leher Mark dan tentunya Mark kesakitan.

Bagaimana tidak, Pisau Tajam mengkilap bagaikan Silet Tajam menyayat Leher dan terlihat juga Darah menetes serta Daging yang terkoyak.

Mereka yang melihat itu seketika kesusahan menelan ludah sembari melihat Mark kesakitan.

"Mark!" Ucap Noran tidak terima.

Setelah itu, Jason mendekat ke arah Noran dan menggoresi Kening Noran. Noran kesakitan dan Keningnya meneteskan Darah.

Jason lanjut melukai yang lainnya. Lyra dipipi, Rheyn di telapak tangan, Risqya di kaki, Dea di hidung, Dhira di lengan, dan yang terakhir Rayhana di pipi.

Mereka semua merasakan kesakitan dan tidak bisa berbuat apa apa. Bahkan mereka berusaha melepaskan diri.

"Sialan Kau Jason! Melukai Orang sambil diikat? Cih... Lemah!!!" Ucap Noran kesal dan penuh penekanan.

Jason yang mendengarnya segera mengambil Pistol dan mengarahkannya ke Noran.

Noran yang melihat itu terkejut, sedangkan yang lainnya ketakutan dan berharap tidak ditembak.

DOORR...

"AAAAAKKKKHHH!!!" Teriakan Noran menggelegar seketika, sebuah Peluru menembus Pahanya hingga kedalam.

Darah terciprat dan menimbulkan sebuah Lubang kecil di Paha Noran. Noran kesakitan dan menangis menahan sakit.

Mark dan lainnya terdiam membeku melihat kejadian itu. Rasa kasihan timbul dan ingin menolong, tapi merek tida bisa berbuat apa apa.

"Noran! Sialan Kau Jason!!" Ucap Mark tidak terima dan berteriak marah.

Mark berusaha menendang Jason, tapi tidak sampai karena jaraknya terlalu jauh.

Jason yang mendengarnya pun mengarahkan Pistol tersebut ke Mark dan tentunya Mark ketakutan seketika.

Noran berteriak kesakitan karena Pahanya tertembak, Rheyn dan lainnya ketakutan setengah Mati, dan Mark sedang diujung Kematian.

"Noran..." Ucap Mark memanggil Noran, tapi Noran tidak mendengar karena masih menahan sakit.

"Noran!" Ucap Mark memanggil, tapi masih diabaikan Noran.

"NORAN!!! KAU NGGAK?!?!" Teriak Mark memanggil Noran dan Noran seketika sadar.

Noran menatap Mark dan Mark menatap Noran dengan serius. Mereka bertatapan dan Mark mulai tersenyum.

"Jika Aku nanti Mati sekarang juga dan Kau serta lainnya selamat... Aku berpesan... Jagalah mereka. Aku yakin kalian akan selamat nanti dan semoga Hidup kalian Tenang jika kalian selamat. Terimakasih atas Kebersamaannya selama ini" Ucap Mark sembari tersenyum dengan tulus dibawah Sinaran Bulan Purnama yang diterangi oleh Api Unggun didepan.

Baru pertama kali ini Noran dan lainnya melihat Mark tersenyum sangat Tulus.

DOORR...

Sebuah Peluru menghantam kepala Mark dengan cepat. Setelah itu, Mark terjatuh beserta bangku ke tanah.

"MARK!!!" Teriakan Noran terdengar keras dicampur dengan Tangisan Noran.

Kini, Mark terkapar di tanah dengan Darah yang mengalir deras dari kepalanya. Mark Tewad di depan mata mereka.

Mark adalah Sahabat Noran yang paling Setia dalam Hidup Noran. Tentunya, kehilangan Mark membuatnya tidak terima apalagi Dia Tewas di depan matanya.

Rheyn dan lainnya menutup matanya karena tidak tega melihat Kejadian di depan mereka.

"Mark! Mark! Sialan Kau Jason!!!" Ucap Noran menatap Jason penuh Amarah dan Kebencian.

Jason menatap Noran dan mengambil Gergaji Mesin diatas Meja. Setelah itu, Jason mendekati Mark yang sudah kaku.

Setelah itu, Jason menggergaji Leher Mark hingga putus dan mengambil kepala Mark.

Jason mengarahkan kepala Mark kepada mereka satu per satu. Mereka menutup mata masing masing karena tidak kuat melihatnya.

Noran seketika menganga dan menangis melihat Kejadian itu. Noran tidak kuat lagi melihat Penderitaan ini.

Jason pun mengarahkan Gergaji Mesin ke Leher Noran dan seolah olah memberi waktu untuk berkata kata terakhir.

"Tidak semudah itu fergusoo!" Ucap seseorang dan sebuah Pisau Besar muncul.

Pisau Besar itu pun menghantam kepala Jason hingga tertancap. Setelah itu, sebuah Tendangan keras mengenai kepala Jason hingga Jason terjatuh ke dalam Tong Sampah.

"Halo, apakah kalian masih Hidup?" Tanya seseorang.

Suara orang itu terdengar familiar dan mereka melihat Orang tersebut dengan teliti.

Yup, Raditya Si Tukang Bakso.

"Radit?!" Ucap mereka menyebut Nama Raditya sembari kaget. Sedangkan Raditya hanya tersenyum.

"Ayo kita harus kabur" Ucap Raditya memotong Tali Tambang yang mengikat mereka menggunakan Semprotan Api.

Tali Tambang itu putus dan mereka terbebas seketika.

"Mana Mark?" Tanya Raditya.

"I-i-itu..." Ucap Lyra terbata bata.

Raditya melihat Mark Tewas tanpa kepala dan segera memalingkan wajahnya.

"Ayo kita bawa" Ucap Noran.

Noran dan Lyra mengangkat Tubuh Mark, sedangkan Raditya membawa kepala Mark.

Mereka segera berlari menjauh sebelum Jason menyadari mereka. Akan tetapi, semua itu terlambat.

Jason telah terbebas dari Tong Sampah dan mengejar mereka sembari membawa Pistol, Pisau, dan Gergaji Mesin.

"Eh?! Dia belum Mati walapun udah dilempar Pisau?!" Ucap mereka semua kaget kecuali Noran dan Raditya.

"Dia kebal" Ucap Raditya. Mereka pun kaget dan semakin ketakutan terhadap Jason.

Kepala Jason sudah tertancap Pisau Besar, tapi Jason masih Hidup dan sehat wal afiat.

Jason menembak mereka dengan Pistol dan untungnya mereka bisa menghindar walapun kesusahan.

Dengan terpaksa, Rheyn menggendong Rayhana agar tidak ketinggalan.

Karena kesal, Jason melempar Pisau sekuat tenaga dan Pisau itu pun tertancap di kaki Noran.

Noran dan Lyra terjatuh bersama dengan Tubuh Mark yang mereka bawa.

"Noran! Lyra!" Ucap mereka dan segera membantu mereka berdua.

Jason semakin dekat, tapi mereka belum bergerak karena kaki Noran tertancap Pisau.

"Akh... Sialan!" Ucap Raditya mengeluarkan Katana yang pendek dan segera menyeranh Jason.

Katana Raditya beradu dengam Gergaji Mesin Jason. Mereka saling bertukar serangan dan saling melukai.

Noran segera mencabut Pisau di kakinya dan melempar Pisau tersebut tepat di Kening Jason.

Raditya segera menjauh dengan Tubuh penuh Darah dan Luka berat serta memar.

"Lari!" Ucap Raditya berlari dan ikuti dengan yang lainnya.

Mereka pun berlari dan bersembunyi di balik Semak Semak.

"Semoga aja aman" Ucap Noran kelelahan.

"Kita harus segera pergi dari sini jika tidak..." Ucapan Lyra terhenti.

BOOMM...

Sebuah Ledakan Peluru Bazoka mengenai tempat persembunyian mereka. Mereka pun terpental jauh.

"AAAAKKKKHHH!!!" Teriakan kesakitan mereka terdengar.

"Sial... Kita ketahuan" Ucap Rheyn.

"Ayo gass lariii!" Ucap Miyuki berlari.

Lagi dan lagi, mereka terus berlari sembari menghindari tembakan Bazoka. Sesekali mereka terjatuh, tapi masih tetap lari.

Memar, Luka, dan Darah kini telah ada di Tubuhnya mereka. Bahkan Noran sesekali memuntahkan Darah.

Jason yang terlihat kesal langsung melempar Pisau ke Noran, tapi Pisau itu ditangkis oleh Katana Raditya.

"Ganggu aja Kau Sialan!" Ucap Noran menyerang Jason.

Raditya dan Noran maju menyerang Jason, sedangkan Jason hanya diam berdiri di tempat.

Sebuah Tendangan keras dari Noran menghantam kepala Jason. Walaupun sudah sekuat tenaga, Jason hanya mundur beberapa langkah.

Melihat itu Noran terkejut dan sekaligus kesakitan. Kaki Noran mengeluarkan Darah.

"Sial... Dia kuat" Ucap Noran.

Raditya menyerang Jason dan Jason menghindar serta menyerang sesekali.

Jason mengambil Pisau dan melempar Pisau tersebut ke arah Noran yang kesakitan. Pisau itu pun menusuk Perut Noran sebelah Kanan bagian bawah.

"AAKKHHH!!" Noran pun kesakitan dan terjatuh ke tanah menahan sakit.

"Noran!" Mereka segera mendekati Noran.

Pisau itu lumayan tertancap dalam dan Darah terus menerus keluar dari sana.

Raditya yang tidak terima segera menendang Perut Jason dan menebas Jason.

Walaupun tebasan itu tidak sampai memotong kepala Jason, tapi setidaknya memberi Luka yang parah.

"Ayo kita pergi!" Ucap Raditya setelah melempar Pasir ke arah mata Jason dibalik Topengnya.

Mereka berlari terus menerus, tapi sebuah Peluru Bazoka menghantam mereka. Tentunya Raditya terkena sepenuhnya.

"AAKKKHH!!!" Ledakan Besar beserta Teriakan Raditya menggelegar.

Punggung Raditya bolong serta Darah berhamburan bersama Dagingnya. Raditya pun tumbang dengan Darah mengalir.

Mereka membantu Raditya pergi dari sana dan mulai memasuki Mobil.

Noran, Rayhana, Miyuki, Dhira, dan Mark satu Mobil. Rheyn, Lyra, Raditya, Risqya, Nana, dan Dea.

Noran dan Rheyn segera menancap gas Mobil masing masing. Sedangkan Jason mengejar dari belakang mereka.

Jason terlihat berlari mengejar mereka dari belakang. Mereka terlihat ketakutan.

Jason segera melempar Jangkar yang diberi Tali ke Mobil Noran. Seketika Mobil Noran tertahan dan Jason segera mendekat.

"Tancap gaaaasssss!!" Ucap Miyuki menatap Noran.

Noran menancap gas dengan sekuat tenaga sembari menahan sakit di Perutnya.

Tiba tiba Raditya memotong Tali Jangkar tersebut dan Mobil Noran langsung tancap gas.

"Ayo cepat!" Ucap Raditya mengikuti dari samping.

BOOOMM...

Tanpa disadari, sebuah Peluru Bazoka menabrak Mobil Rheyn hingga meledak. Mobil itu meledak terbakar dan terpental.

"TIDAAAKKKK!!!" Teriak mereka segera menuju Mobil Rheyn dan lainnya.

Mereka melihat Rheyn dan lainnya terkapar tidak berdaya ditimpa Mobil tersebut.

"Rheyn! Lyra! Radit! Risqya! Nana! Dea!" Ucap mereka memanggil Nama mereka.

"A-aaa... No-ran..." Ucap Lyra yang menatap Noran dan lainnya.

"Lyra!" Ucap Miyuki membantu mengeluarkan Lyra.

Akan tetapi, Mobil itu panas dan berat. Lyra tidak bisa keluar dari timpaan Mobil tersebut.

"Su... Dah... Jan-gan... Ka-li... An... Harus... Pergi!" Ucap Lyra sudah diambang batas.

"Tapi..." Ucapan Rayhana terpotong.

"Udah... Pergi saja... Sampai jumpa..." Ucap Lyra menutup matanya.

Noran dan lainnya meneteskan air mata. Lagi, mereka kehilangan Orang yang mereka cintai.

"Ayo... Kita pergi..." Ucap Noran segera menaiki Mobil. Mereka pun menaiki Mobil.

Dari kejauhan, terlihat Jason berlari mengejar. Noran segera menancap gas Mobilnya.

Didepan Noran terlihat sebuah Kereta Api yang akan melintas. Noran pun mempunyai Ide dan menancap gas Mobilnya.

"Ran jangan Gila, kita bisa Mati nanti" Ucap Dhira takut. Noran hanya diam.

Mobil Noran seketika melintasi Rel Kereta Api dengan cepat, sedangkan Jason yang hampir menggapai Mobil Noran malah ditabrak Kereta Api.

Jason ditabrak Kereta Api hingga terpental jauh sampai menabrak Tong Minyak mudah terbakar. Tong itu terbakar dan meledak membakar Jason.

Noran dan lainnya bernapas lega dan segera pergi dari sana.

.....

Kini, mereka telah tiba di depan Rumah Sakit di Kota mereka. Noran kita sudah diambang batas dan pandangannya terlihat buram.

"Ayo Noran!" Ucap Miyuki membimbing Noran ke dalam Rumah Sakit.

Noran dibawa ke dalam Ruangan oleh Dokter dan Suster. Noran berbaring dan menatap kosong ke Langit Langit Atap Rumah.

Miyuki, Rayhana, Dhira diluar Ruangan khawatir. Sedangkan Mayat Mark sedang dibawa ke Ruangan Jenazah.

Pandangan Noran mulai gelap dan seketika Noran menutup matanya. Dokter dan Suster segera menolong Nyawa Noran.

Akan tetapi... Tuhan berkehendak lain, Nyawa Noran sudah tidak bisa tertolong.

Dokter dan Suster tersebut keluar Ruangan dan memberitahu Keadaan Noran.

"Maaf... Nyawa Noran tidak tertolong karena Luka Tusukannya mengenai Ginjalnya" Ucap Dokter itu.

Seketika Miyuki, Rayhana, dan Dhira membeku ditempat dan menangis. Mereka kehilangan Orang yang dicintai, lagi.

.....

Keesokan harinya, Pemakaman pun dimulai. Noran, Rheyn, Mark, Lyra, Raditya, Dea, Nana, dan Risqya dimakamkan dengan layak.

Tangisan Rayhana, Miyuki, dan Dhira pecah seketika. Para Tetangga mereka pun merasa Iba dan mencoba menghibur mereka bertiga.

Kini, mereka bertiga telah kehilangan Orang yang mereka cintai. Kecorobohan mereka membawa Malapetaka.

Seandainya mereka tidak mencari Jason, pasti tidak akan terjadi seperti ini. Mereka menyesal Seumur Hidup.

Mereka bertiga merasa Kesepian karena tidak ada Kehadiran mereka. Sungguh menyedihkan.

.....

Di lain tempat, terlihat tempat Tong Minyak yang terbakar. Disana terlihat seseorang yang keluar dari Kobaran Api.

Yup, itulah Jason.

Jason masih Hidup walaupun Luka memenuhi Tubuhnya. Kini, Jason berjalan santai tanpa arah di Kota Clown.

Selesai

Nah begitulah Cerita Psikopat kali ini ya

Yup, ternyata Ending kali ini adalah Sadbad Ending.

Menyedihkan ya...

Maaf Ceritanya kalau Gaje, Jelek, Panjang, dan tidak sesuai Harapan kalian.

Mark_Gaming27
Radit_Kang_Tidur
LyraKuHigh
EmRahmi06
RheynUzuna
DeaPutriThePyscho
DhiraNeva13
Eny_Risqya
KartiniTini771

Semoga suka dan jangan lupa Vote serta Komen ya.

Sampai jumpa di chapter selanjutnya...
Byee...
Dadaaa...
See you...

Ttd
Minggu, 10 Oktober 2021

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro