Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Random Story - Psikopat

WELCOME BACK TO MY STORY

Request : Noran x Miyuki x Mark
Dari : Mark_Gaming27 dan EmRahmi06

Pada suatu hari, di Siang Hari yang tidak terlalu Panas. Terlihat sekumpulan Pemuda dan Pemudi di sebuah Rumah yang cukup besar.

"Besar juga Rumah Kau Ran" Ucap Seorang Pemuda kepada Sang Pemilik Rumah.

Ya, Pemilik Rumahnya adalah Noran.

Mereka adalah Mark, Miyuki, Lyra, Nana, Rheyn, Risqya, Dhira, Dea, Rayhana. Mereka semua mampir ke Rumah Noran hanya untuk menemani Noran yang sendiri di Rumah.

"Wih Rumah segede gaban gini, Kau tinggali sendiri pas nggak ada Orang Tuamu Ran?" Tanya Lyra kembali menatap sekeliling Rumah Noran.

"Iya, walaupun kadang takut juga sih" Ucap Noran menatap Rumahnya.

"Beneran nih kami boleh nginap disini?" Tanya Rayhana.

"Yup boleh saja, karena Aku sendiri" Ucap Noran. Mereka mengangguk dan duduk di sofa.

Noran menyala TV dan mereka menonton bersama sembari memakan makanan dan minuman yang telah disiapkan Noran.

"Halo semuanya, kembali lagi dengan Saya Jamal..." Ucap Sang Pembawa Acara bernama Jamal.

"Kemarin Udin sekarang Jamal, nggak ada yang lain apa gitu" Ucap Mark. Mereka pun tertawa bersama sama.

"Yup, seperti yang kita lihat. Disini sudah tergeletak Seorang Pria yang kira kira berumur 40 Tahun. Sepertinya telah terjadi Pembunuhan karena terlihat Luka Tusukan di Perut serta di Dada. Dan juga... Kepalanya lepas" Ucap Sang Pembawa Acara.

"Sepertinya Kepala Lepas disebabkan ada yang memotongnya menggunakan.... Gergaji Mesin kah? Sepertinya" Ucap Sang Pembawa Acara.

"Kemungkinan di potong oleh Gergaji Mesin karena Potongannya mirip seperti bergelomban dan bergerigi ya" Ucap Sang Pembawa Acara lagi.

"Apakah ini disebabkan oleh Jason yang dikabarkan Seorang Pembunuh Psikopat Sadis? Entahlah, tidak mungkin ada Jason di Dunia Nyata" Ucap Sang Pembawa Acara.

"Kalian yakin nggak Jason itu ada?" Tanya Lyra.

"Hmm... Menurut Aku sih nggak, karena kan Jason itu cuman ada di Game" Ucap Nana. Mereka mengangguk.

Mereka yakin Jason itu tidak ada dan hanya di dalam Game. Mereka yakin itu.

"Apakah kita perlu membuktikannya?" Tanya Rheyn.

"Maksud mu... Kita mencarinya?" Tanya Lyra memastikan.

"Iya, biar kita tahu siapa yanh Meneror Warga Kota" Ucap Rheyn.

Mereka pun terdiam dan menatap Noran serta Mark. Mereka berdua yang ditatap mereka risih.

"Kenapa natap kayak gitu?" Tanya Noran.

"Muehehehe... Kita cari yuk" Ucap Nana.

"Lah kalian bodoh mencari Jason? Jason nggak ada dan kalau kalian cari sampai ke Ujung Dunia pun nggak akan ada" Ucap Mark.

"Jika Jason benar benar ada, lebih baik jangan dicari deh. Sama aja kalian cari Mati" Ucap Noran melanjutkan.

"Ya kami kan penasaran" Ucap Dhira.

"Ya, paling kalau ketemu tinggal lari" Ucap Dea.

"Lari? Hahaha... Jika kalian lari, sama aja kalian membawa Dia pergi dengan kalian" Ucap Noran ketawa sembari geleng geleng.

"Maksudnya?" Tanya Rayhana tidak paham.

"Gini... Jika kalian ketemu Jason dan kalian lari, itu seolah olah kalian meminta Dia mengejar kalian. Ingat! Jason itu bukan hanya Seorang Pembunuh saja, Dia hebat dalam mengejar Mangsa" Ucap Mark.

Mereka terdiam dan tidak tahu mau ngomong apa.

"Ya walaupun ini hanya Teori dari Game, tapi kan mana tau Dia seperti itu" Ucap Noran.

"Iya juga sih... Tapi... Kami akan tetap mencarinya" Ucap Lyra bersemangat.

"Keras kepala..." Ucap Noran dan Mark menepuk keningnya.

"Terserah kalian aja dah" Ucap Mark.

"Bodo amat" Ucap Noran nggak peduli.

Mereka semua saling menatap dan mengangguk setuju, kecuali Noran dan Mark.

"Bakso bakso... Baksooooo!!!" Teriak Seorang Penjual Bakso di depan Rumah mereka.

"Bakso, beli bakso!!!" Teriak Rayhana, Risqya, dan Nana.

Mereka langsung berlari keluar Rumah seperti Anak Kecil yang diberi Permen.

"Haduh... Dengar bakso, langsung lari keluar" Ucap Rheyn geleng geleng dan ikut pergi keluar.

Mereka keluar menemui Penjual Bakso dan memesan Bakso masing masing.

"Wih datang lagi ya, udah banyak yang beli Dit?" Tanya Noran kepada Penjual Bakso.

Ya, Penjual Bakso adalah Raditya.

"Alhamdulillah banyak tadi Pagi dan sekarang kalian yang beli. Tentunya, mau hampir nih Bakso" Ucap Raditya sembari membungkus Bakso.

"Wih rejeki lancar ya dan semoga lancar kedepannya" Ucap Mark mendoakan.

"Aamiin.. Terimakasih bro" Ucap Raditya sembari memberikan Bakso. Noran dan Mark mengangguk saja.

Raditya Sang Penjual Bakso keliling Komplek tiap hari untuk mencari Uang agar memenuhi Kebutuhan sehari hari menggantikan Sang Ayah.

Sudah 1 Tahun Raditya menjual Bakso dan makin banyak Pembelinya tiap hari. Sungguh rejeki yang melimpah.

Kini, Semuanya telah masuk ke Rumah dan tinggal Noran serta Mark yang ngobrol dengan Raditya.

"Oh iya, kalian udah dengar kabar tentang Jason?" Tanya Raditya.

"Udah, emang beneran ada ya?" Tanya Noran.

Raditya yang mendengar Pertanyaan Noran menatap sekelilingnya dan mendekat.

"Iya, Aku pernah ketemu dengannya" Ucap Raditya agak berbisik dan hanya Noran serta Mark yang mendengarnya.

"Eh serius? Kapan?" Tanya Noran dan Mark seketika.

"Hah... Itu saat Malam Jumat" Ucap Raditya mengingat Kejadian saat bertemu Jason.

Noran dan Mark saling menatap tidak percaya dengan Perkataan Raditya barusan.

"Jadi... Selama ini kita diteror Jason dan bukan Pembunuh Berantai?" Tanya Noran.

"Iya benar dan kalian mengira Pembunuh Berantai yang melakukannya? Kalian salah, mana mungkin Pembunuh Berantai membiarkan Mayatnya ditemukan Orang" Ucap Raditya menjelaskan.

"Dan juga... Mana mungkin Pembunuh Berantai membunuh Korbannya dengan Gergaji Mesin dan di Tempat Terbuka" Ucap Raditya.

Yup, Seorang Pembunuh Berantai mana mungkin membiarkan Korbannya ditemukan Orang dan juga tidak mungkin membunuh Korbannya di Tempat Terbuka.

Noran dan Mark seketika mencerna Perkataan Raditya barusan. Mereka menganggap Perkataan Raditya ada benarnya.

"Gimana? Kalian percaya?" Tanya Raditya.

"Ya kami percaya" Ucap Noran dan Mark mengangguk.

"Terus, bagaimana Kau selamat waktu bertemu Jason?" Tanya Noran.

"Oh waktu itu, Aku pulang Malam Malam karena membeli Makanan. Terus, Aku bertemu di Tengah Jalan di Persimpangan Kompleks" Ucap Raditya menjelaskan.

"Bagaimana Kau kabur?" Tanya Mark.

"Aku kabur berlari menuju Cafe Terdekat dan masuk ke dalam Cafe. Waktu berlari, Jason tidak berlari melainkan Jalan Cepat" Ucap Raditya agak bergetar mengingat Kejadian itu.

"Untung pas Aku masuk Cafe, Dia pergi saja. Nah sejak itu, Malam Jumat Aku tidak pernah keluar Rumah" Ucap Raditya.

"Oh begitu, baiklah" Ucap Noran.

"Ingat! Jason bertindak saat Malam Jumat dan jangan diantara kalian keluar jam 8 Malam" Ucap Raditya pergi membawa Dagangan Baksonya. Noran dan Mark mengangguk.

Mereka berdua masuk ke dalam Rumah dan mereka memakan Bakso yang baru saja dibeli.

.....

Keesokan harinya, Noran dan Mark bangun dari Tidurnya. Mereka pun pergi ke Kamar Mandi untuk bersih bersih.

"Eh yang lain pada kemana?" Ucap Noran ketika melihat Rumah sepi.

"Bentar... Jangan jangan..." Ucap Noran sembari berlari memeriksa sekeliling Rumah.

Mereka semua tidak ada di berbagai tempat di Rumah tersebut.

"Ah tidak, mereka ternyata sudah pergi" Ucap Noran segera berlari.

"MARK!!! MEREKA PERGI MENCARI JASON!!!" Teriak Noran menggelegar di dalam Rumah.

Mark yang sedang nyantai sembari menyelesaikan Panggilan Alam seketika terkejut dan menyelesaikan Kegiatannya.

"APA?!" Ucap Mark terkejut.

"Cepat cari mereka" Ucap Mark seketika.

Noran dan Mark segera mempersipkan diri. Mereka pun pergi menggunakan Mobil di Garasi.

Saat mereka di Jalan, mereka bertemu dengan Raditya yang berkeliling Menjual Bakso.

"Dit, Kau ada lihat Rheyn dan lainnya nggak?" Tanya Noran berhenti di depan Raditya.

"Pasti mereka menggunakan Mobil warna Hitam dengan Atap terbuka kan?" Tanya Raditya memastikan.

"Ya karena Mobil itu tidak ada di Garasi Ku" Ucap Noran mengangguk.

Ya, sejak Noran dan Mark keluar dari Rumah tidak ada Mobil milik Rheyn dan lainny dalam Garasi.

"Aku lihat mereka pergi ke arah Pusat Kota sambil bawa Makanan dan Minuman kayaknya" Ucap Raditya mengingat.

"Emang ada apa sih?" Tanya Raditya.

"Mereka akan mencari Jason!" Ucap Noran segera menaiki Mobil.

"Hah?! Serius?" Tanya Raditya tidak percaya. Noran dan Mark mengangguk.

"Segera cari mereka!" Ucap Raditya. Noran dan Mark segera pergi.

"Semoga kalian selamat... Mungkin ini saatnya..." Ucap Raditya memperbaiki Posisi Topinya dan pergi dengan cepat.

Kini, Noran dan Mark telah tiba di Pusat Kota. Mereka mengelilingi Kota mencari keberadaan Rheyn dan lainnya. Bahkan, mereka bertanya kepada Warga Kota.

Ada yang tidak tau dan ada yang tau. Warga Kota tidak tau hanya bergeleng dan tidak lihat. Warga Kota yang tau hanya bilang kalau mereka pergi ke arah Selatan Kota.

Noran dan Mark segera mencari keberadaan Rheyn dan lainnya sebelum Malam tiba karena Malam ini adalah Malam Jumat Kliwon.

Bersambung....

Nah begitulah Cerita Psikopat kali ini ya.

Apakah Noran dan Mark akan bertemu dengan Rheyn dan lainnya sebelum Malam Jumat Kliwon tiba? Apakah mereka akan selamat?

Mari kita lihat di chapter selanjutnya...

Maaf kalau Ceritanya Gaje, Jelek dan tidak sesuai Harapan.

Mark_Gaming27
LyraKuHigh
EmRahmi06
RheynUzuna
KartiniTini771
Nana_yaoi114
Eny_Risqya
DhiraNeva13
DeaPutriThePyscho

Semoga kalian suka dan jangan lupa Vote serta Komen ya.

Sampai jumpa di chapter selanjutnya ya...
See you...

Ttd
Senin, 04 Oktober 2021

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro