Random Story - Janji Musim Panas
WELCOME BACK TO MY STORY
Request : Akame x Mia Shizuka
Dari : Mark_Gaming27
Menantikan seseorang yang tidak akan kembali, sama saja seperti mengharapkan sesuatu yang tidak akan bisa Kamu dapatkan. Seperti Aku yang tetap berdiam di tempat ini, berharap Keajaiban datang menghampiriku dan mengubah Hidupku jauh lebih berwarna.
"Wahh… Indah sekali" Ucap seorang Anak Perempuan sembari memandangi Hamparan Laut yang sangat luas di depannya dengan Takjub.
Dengan riang, Anak itu berlari kecil di pinggiran Pantai. Kemudian ia mengalihkan pandangannya ke bawah, mengamati setiap butiran Pasir yang hanyut karena terbawa oleh Air Laut.
"Sudah kubilang kan, tempat ini hebat bukan?" Ucap Seorang Anak Laki Laki di sebelahnya. Sambil berkata begitu, ia mengambil segenggam Pasir dan memberikannya kepada Anak Perempuan di sebelahnya itu.
"Pasir" Katanya dengan sangat lembut.
"Pasir" Ulang Anak Perempuan itu lambat. Pandangannya tertuju pada kedua tangannya yang sekarang sedang menggenggam Pasir.
Pasir itu mulai turun sedikit demi sedikit, sampai akhirnya tak ada lagi Pasir yang tersisa di tangannya.
Anak Laki Laki itu tersenyum sambil memandang Lautan Luas di hadapannya yang seperti tak berujung. Mereka terdiam selama beberapa saat, membiarkan Air Laut melewatinya, membiarkan angin berhembus menerpa wajah mereka dan menerbangkan rambut mereka.
"Akame, apa ini?" Tanya Anak
Perempuan itu sambil menunjuk seekor Hewan Bercapit dengan tubuh berwarna merah.
Anak Laki Laki yang dipanggil Akame itu, segera berlutut dan menangkap Binatang yang dimaksud tersebut.
"Ini kepiting" Kata Akame. Ia pun kemudian membiarkan Kepiting tersebut berjalan di atas telapak tangannya.
Beberapa saat setelah menunjukkannya kepada Anak Perempuan itu, Akame kembali mengulurkan tangannya ke atas Pasir, lalu membiarkan Kepiting itu kembali ke asalnya.
"Kenapa? Kenapa kamu biarkan dia pergi?" Tanya Anak Perempuan itu.
"Dia juga memiliki Keluarga" Ucap Akame.
"Ia juga pasti ingin Pulang menemui Keluarganya" Ucap Akame. Anak Perempuan itu mengangguk cepat, tanda bahwa ia sudah mengerti apa yang dikatakan oleh Akame.
"Tempat ini sangat luar biasa. Begitu Indah dan Menenangkan" Ucap si Anak Perempuan. Membuat Akame tersenyum. Ia lega, melihat Kegembiraan Anak Perempuan di sebelahnya dapat kembali, setelah apa yang dia lalui selama ini.
"Akame, kapan kita bisa pergi lagi ke tempat ini?" Tanya Anak Perempuan itu sambil memainkan butiran Pasir dengan jemari kecilnya.
Akame terdiam. Senyumnya mendadak hilang, suasana yang menyenangkan tadi dia rasakan hilang dalam sekejap dan berubah menjadi rasa Takut. Ia menyadari, bahwa ini adalah Pertemuan terakhirnya dengan Anak Perempuan itu.
"Musim Panas" Ucap Akame cepat.
"Eh?"
"Musim Panas 10 tahun lagi, kita akan bertemu kembali, disini, di tempat ini"
"Sungguh? 10 tahun lagi Aku berusia 22 tahun dan kamu berusia 25 tahun. Aku menanti paras Tampanmu berubah haha. Ketika nanti Kamu Dewasa jangan lupakan Aku yaa, walaupun Aku tahu Kamu akan tumbuh menjadi Laki Laki Dewasa yang Tampan dan banyak Perempuan yang Mengantri untuk menjadi Kekasihmu" Ucap si Anak Perempuan itu.
"Mia..." Panggil Akame.
"Apa Akame?" Ucap Anak Perempuan yang bernama Mia itu.
"Aku tidak akan melupakanmu, Kamu tidak perlu menanti Aku 10 tahun lagi. Karena Aku akan selalu ada di setiap langkahmu dan simpan Aku di Hatimu. Dan satu lagi, Kamu adalah satu-satunya Wanita yang akan selalu tersimpan di Hatiku. Aku ingin Kamu Bahagia tanpa merasakan Sedih yang berkepanjangan. Hiduplah dengan Bahagia dan Hiasi Harimu dengan senyum yaa Yaya" Ucap Akame dengan cukup panjang.
Mia sedikit terkejut dengan perkataan Akame.
"Seperti akan pergi jauh?" Ucap Mia dalam Hati.
"Kamu akan terus menemaniku? Kamu sudah janji yaa. Dan jangan pergi jauh dari Aku, Aku takut menjalani semua ini sendirian" Ujar Mia dengan sangat Lembut dan menahan isak Tangis.
Akame yang sedang menatap Ombak Laut, langsung beralih kepada Anak Perempuan itu. Menatap matanya yang sangat Indah itu. Lalu, Ia memeluk Perempuan itu dengan sangat erat seakan tak ingin ia lepas dan berkata dalam Hati.
"Andai Tuhan memberikan Aku kesempatan untuk Menemanimu tanpa rasa Takut"
..........
Ingatan itu kembali berputar di dalam kepala Mia. Memenuhi pikiran setiap saat, setiap waktu, kapanpun, dimanapun. Akame nama itu. Nama seseorang yang telah menyelamatkan Mia dari kehancuran Hidup.
Nama seseorang yang telah memberikan secercah Cahaya pada Mia yang waktu itu sedang berada jauh di dalam Kegelapan.
Mia menjadi pengingat yang baik untuk beberapa waktu ini. Seolah kejadian bersama Akame baru kemarin terjadi. Senyum yang menghiasi wajah Tampannya seakan baru Mia lihat kemarin dan membuat Mia ingin terus-menerus melihat senyumnya.
Saat Mia sedang berada diambang keputusasaan dan kehancuran, ia selalu ada menolong Mia memberi alasan untuk tetap bertahan Hidup. Akame seseorang yang tak akan Mia lupakan sampai kapanpun.
Dan janji itu, janji di Pantai saat itu, akan selalu dikenang, dan dianggap sebagai Hadiah terakhir yang ia berikan kepada Mia, sebelum benar-benar berpisah.
10 tahun pun berlalu. Kini usia Mia tepat 22 tahun dan Mia mempunyai karir yang cukup bagus. Mia mendirikan sebuah Toko Busana yang Mia isi dengan desain baju hasil Karya sendiri, membuat banyak Konsumen yang datang dan mengantri untuk mendapatkan baju yang Mia buat.
Membuat Mia bangga dengan diri sendiri, dan semua ini Mia peroleh tak luput dari dukungan Akame. Mia tidak akan sampai di titik ini kalau bukan karena Laki Laki itu.
Siang ini, Tepat pada Musim Panas yang ke 10 tahun ini, Mia akan menuju ke Pantai dengan berangkat dari Toko Busana miliknya. Tempat dimana Mia dan Akame melihat Indahnya Laut, tempat dimana Mia merasakan Kehangatan untuk pertama kalinya. Segera Mia panggil Siska Karyawanku.
"Siska, hari ini Aku ingin ke Pantai. Tolong jaga Toko ini yaa. Ah tolong tutup Toko tepat Matahari terbenam yaa? Hari ini Aku memberikan kalian waktu untuk menikmati Musim Panas dengan keluarga kalian" Ucap Mia kepada Siska.
"Baik Kak, tapi Kakak akan sendirian ke Pantai? Masih ingin mengenang tentangnya?" tanya Siska dengan hati-hati.
"Aku akan selalu kesana pada saat Musim Panas, Aku ingin Dia tahu bahwa Dia memang selalu ada di setiap langkah Hidupku. Tidak, Aku tidak sendiri, akan ada yang menyusulku nanti" Ucap Mia sambil tersenyum.
Setelah melewati Perjalanan selama 2 jam. Akhirnya Mia tiba di tempat yang sama pada saat Mia dan Akame bertemu 10 tahun yang lalu.
Pantai dengan Laut Biru dan Pasir Putih, tempat dimana Mia pertama kali merasakan Kehangatan. Mia pun berjalan sedikit lambat menulusuri Luasnya Pantai.
Melepaskan lelah dan penatnya Kehidupan. Seketika Matahari mulai menurun, itu pertanda Malam akan tiba dan Matahari akan terganti dengan kehadiran Bulan dan Bintang.
Setelah menulusuri Pantai, Mia duduk di pinggiran Pantai. Mia masih mengingat jelas kejadian itu. Hangatnya Air Laut, butiran-butiran Pasir, serta hembusan angin disini masih sama dengan yang dirasakan 10 tahun yang lalu.
Seandainya saja, Akame, Laki Laki Dingin itu yang sekarang pastinya sudah jauh lebih besar dibandingkan waktu itu masih mengingat janjinya. Ia pasti berada di sini, disamping Mia sekarang ini.
Mia tertawa pelan. Kalau saja Ia mengatakan Tanggal Pertemuannya, Mia tak perlu menunggu sepanjang Musim Panas, kan. Dasar Akame si Kulkas Berjalan.
Matahari makin terbenam dan Cahaya Matahari masih ada terlihat walau hanya sedikit.
"Akame, apa Kamu tidak menepati janji mu?" Ucap Mia mulai sedih karena Dia tidak tiba juga.
Mia pun duduk di Pasir Pantai dan menyembunyikan wajah di kedua kaki. Tanpa disadari, air mata mengalir melewati Pipi Mia.
"Akame, apakah Kamu lupa dengan janji mu? Apa Kamu sudah memiliki Pasangan Hidup? Kalau sudah, kenapa Kamu tidak datang dan mengabari Ku?" Ucap Mia sembari menghapus air mata.
Setelah mengatakan itu, terdengar suara seseorang yang mengejutkan Mia.
"Menunggu seseorang? Menunggu seseorang yang tidak pernah datang itu rasanya sakit. Tapi, kalau seseorang itu datang rasanya sangat senang sekali. Apalagi seseorang itu adalah orang yang Kita Cintai" Ucap orang itu.
Mia pun melihat ke belakang dan ternyata terihat seseorang yang sangat Mia Rindukan.
Pria didepannya sangat Tampan, Gagah, Tinggi, dan Berjas Rapi. Terlihat Pria itu sudah Sukses.
Ya, dia Akame.
"Akame?!!" Ucap Mia terkejut dan berlari menuju Akame. Mia pun meloncar ke dalam pelukan Hangat Akame. Akame pun membalas pelukannya.
"Hay, apa kabar? Ternyata Kamu sudah Dewasa ya. Tidak seperti dulu, Pendek" Ucap Akame meledek Mia.
"Ihhh... Kamu mah selalu gitu. Lagi Rindu nya, malah dibawa Bercanda" Ucap Mia memukul Dada Akame pelan dan meletakkan dagu nya di bahu Akame.
"Hehehe... Ya maaf" Ucap Akame tertawa pelan. Akame pun melepaskan pelukannya dan Mia pun turun.
"Sekarang Kamu lagi Kerja apa?" Tanya Akame sembari duduk dan diikuti Mia yang duduk disampingnya.
"Lagi Bisnis Toko Busana" Ucap Mia sembari memainkan Pasir Pantai.
"Waw, bagus dong. Hebat Kamu ya" Ucap Akame terpukau.
Akame terpukau dengan Bisnis yang dikembangkan oleh Mia. Mia sangat Berbakat dan Hebat.
"Makasih. Oh iya, sekarang Kamu lagi Kerja apa? Kok pakai Jas?" Tanya Mia.
Kenapa bingung? Ya karena Akame memakai Jas yang selalu dipakai oleh Pekerja Kantoran.
"Oh ini, Aku lagi melanjutkan Bisnis Perusahaan punya Ayah Ku" Ucap Akame menatap Jas nya sebentar dan kembali menatap Laut.
"Wih, bagus dong. Udah Sukses" Ucap Mia terpukau dan Akame hanya menganggukkan kepalanya.
"Gimana? Janji Ku udah lunas kan?" Tanya Akame menatap mata Mia dengan lekat.
"Iya, terimakasih ya..." Ucap Mia kembali memeluk Akame.
"Akhirnya Kita bertemu lagi sepertu dulu, berduaan menatap Laut yang Indah. Ku harap Kita bisa seperti ini terus, Aku ingin melindungi Mu. Apakah Kamu mau bersama Ku selamanya?" Ucap dan Tanya Akame kepada Mia.
"Iya... Aku mau, Aku mau bersama Mu selamanya" Ucap Mia memeluk Akame semakin erat.
"Will You Marry Me?" Ucap Akame dengan percaya diri.
"Yes..." Ucap Mia sembari menganggukkan kepalanya.
Seketika Akame memeluk Mia dengan erat, sedangkan Mia meneteskan air mata Bahagia.
Sore telah berganti dengan Malam yang Indah. Keindahan Malam itu dihiasi dengan Kebahagiaan Akame dan Mia.
Kau tahu? Seseorang yang telah pergi mungkin tidak akan kembali lagi. Namun percayalah, jika Dia Mencintai Mu, Dia pasti akan datang. Kau hanya cukup Bersabar dan percaya akan ada Pelangi setelah Hujan. Begitupun dengan Kebahagiaan yang hadir setelah Kesedihan.
Selesai
Yuhuuu... Akhirnya selesai juga Cerita Request ini.
Terimakasih kepada Mark_Gaming27 yang telah memberikan Request Ceritanya.
Maaf juga kalau Ceritanya tidak sesuai, Gaje, tidak jelas, dan Aura Romantis nya kurang. Tapi, semoga suka dengan Ceritanya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Gimana Ceritanya?
Jangan lupa Vote dan Komen ya
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro