Yuki
✧༺❄️༻∞
Sebuah dongeng membosankan tentang si gadis penuh dengan kebebasan.
✧༺❄️༻∞
"Hei~"
"Si...siapa kau !?"
"Aku ? Aku adalah dirimu"
"Eh? Maksud mu—"
"Ne...., Daripada itu ..., Aku memiliki banyak pertanyaan maukah kau menjawab ku ?"
"......,"
"Diam mu aku anggap iya~ untuk yang pertama...., Apa kau benar-benar menyayangi orang disekitar mu ?"
"Apa maksudmu ?"
"Jawab saja dengan iya atau tidak"
"Hmm...., Tentu saja !!! Aku menyayangi mereka semua!!!"
"Hee...., Apa kah itu benar-benar rasa sayang ?"
"Tentu saja! Memang nya apalagi !?"
"Kalau begitu...., Apa kau benar-benar berfikir mereka semua menyayangi mu ?"
"Tentu saja!"
"Hmm...., Kau yakin sekali ya ...., Kalau begitu kenapa kau selalu memaksa diri mu untuk membantu semua orang ? Apa itu semua benar-benar keinginan mu membantu ?"
"Te.....,tentu saja!"
"Hee...., Kau yakin ? Bukannya itu hanya karena kau takut untuk ditinggalkan ?"
"......,"
"Kau bersikap baik pada semua orang, kau membantu orang yang meminta bantuan pada mu, bukannya itu semua hanya karena kau takut ditinggalkan ?"
"......,"
"Kau hanya takut untuk sendiri, kau selalu memakai topeng mu, tersenyum seakan tak ada masalah, membuang semua emosi untuk terus tertawa, membuang semua amarah untuk menjaga suasana riang"
"......,"
"Ketakutan mu itu membuat kau sering berbohong—"
"Di....diam ...,"
"Kau berlaku baik hanya untuk membuat orang-orang tetap tinggal di sisimu, membuat orang-orang tidak meninggalkan mu sendiri, bukankah itu munafik ?"
"Diam!!!"
"Kau sudah membohongi semua orang, sudah pasti semua orang kecewa padamu"
"DIAM!!!"
"Orang seperti mu tak lebih dari sebuah sampah yang tak berharga"
"DIAM!!!!"
"ja~ kalau begitu kenapa kau masih membenci diri mu sendiri ?"
✧༺❄️༻∞
Suara tawa riang dari sekumpulan anak kecil yang berlarian, tertawa akan candaan, bermain bersama membuat sebuah suasana hangat.
Seorang gadis kecil ber-surai hitam-merah dengan senyum diwajahnya berjalan mendekati sekumpulan anak kecil tersebut.
Seketika suasana menjadi hening, semua tawa bahagia itu hilang, tergantikan oleh wajah tak suka melihat kedatangan sang gadis kecil.
"Aku boleh ikut—" ucap gadis kecil itu masih dengan senyumannya.
"Tidak!"
"Eh ? Kenapa ?"
"Kenapa ? Tentu saja anak seperti mu tidak pantas bermain bersama kami!"
"Ya!!! Kau pantas nya bermain bersama monster saja!!!"
"Iya benar!!! Anak seperti mu lebih baik bersama monster jelek! Itu baru cocok ahahahahha"
"Yaa!!! Monster jelekk hahahahahha"
Sang gadis kecil hanya menunduk kan kepalanya, ia hanya berbalik berjalan pulang berusaha tak menghiraukan tawa anak-anak yang sudah jelas menertawai dirinya.
✧༺❄️༻∞
*Cklek*
"Aku pulang.....,"
Netra merah gadis itu menatap sendu seisi rumah yang baru saja ia masuki, terasa sangat sepi, tangan gadis kecil tersebut bergerak menutup pintu kemudian berjalan menuju kamar nya.
Suasana dingin tanpa ada kehangatan gadis kecil itu hanya terduduk disamping kasur nya, memeluk kedua kakinya.
"Kenapa semua orang menjauh ? Dingin....," Ucap nya sembari menenggelamkan wajah nya di balik kedua kakinya.
Sang salju yang takut akan kesendirian, sang salju yang takut akan suasana sepi, sang salju yang takut akan udara dingin, sang salju yang hanya ingin kehangatan.
"Apa aku memang tak pantas untuk berbahagia ?"
469 word
❒Yuki Supriadi❒
Entah aku kerasukan apa bikin kek gini.....,
Ya cmn curhatan tentang masa lalu—
TAPI BOOONG HAHA~
ya cmn ide nyasar ya ku tulis aja
(*´ω`*)
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro