StudyTour
Musim panas adalah waktu dimana kebahagiaan bermekaran tanpa menghiraukan suhu yang menyesakkan, sebuah memori yang terukir manis dalam ingatan menjadi harta yang tak tergantikan.
Sebuah nyanyian bahagia terdengar dalam perjalanan para siswa/i jurusan idol dan produser.
Tawa bahagia tanpa sesal yang terlihat indah membuat sang bunga tertawa menyapa, kebahagiaan yang disambut hangat oleh semilir angin membawa daun-daun berterbangan.
Ditengah-tengah kebahagiaan terlihat seorang gadis yang sama sekali tak mempedulikan sorak-sorai kebahagiaan itu dan memilih hanya melihat pemandangan yang terlihat dari balik jendela bus yang membawanya.
Menatap tak tertarik pada segala hal yang dilewati, bukan berarti ia tak ingin terlibat dalam lingkaran kebahagiaan itu, ia hanya merasa Canggung untuk bergabung, entah apa yang harus dilakukan nya untuk memulai ia tak tahu pasti, maka dari itu ia hanya memilih diam dan memperhatikan pemandangan.
"Reeiiinn~"
Saat fokus nya terpaku pada jalanan seorang gadis lainnya menghampiri kursi yang ia duduki dan langsung duduk disampingnya yang kebetulan kosong.
Karena ia mengaggap gadis yang baru datang itu sedikit merepotkan ia hanya mengabaikannya.
"Reiiiiinn!! Kok aku ga di gubris sih!!!?? Rein ga tidur kan!?"
"Iya iya ada apa Keiko ?" Ucap rein menghela nafas beratnya.
"Rein aku punya ide bagus—"
"Pasti ngadi-ngadi"
"Ihh engga denger dulu!!!" Ucap Keiko sambil sedikit kesal.
"Apa kalau aku dengerin kamu mau diam ?"
"Um!"
"Ya udh apa ide nya?" Ucap rein pasrah.
"Jadi gini.....," Keiko pun membisikkan ide nya di telinga rein, rein hanya mengerutkan keningnya, seperti dugaan nya ide Keiko memang selalu ngadi-ngadi....., Tapi tidak ada salahnya untuk dicoba, mungkin akan ada sesuatu yang menarik akan terjadi.
"Hmm...., Tidak buruk—"
"KAN KAN!!! JADI AYOOO!!"
"Tapi kalo ketauan gimana ?"
"Engga tenang saja serahkan itu semua pada Keiko ini!!!" Entah kenapa rein malah merasa tambah cemas untuk menyerahkan semua pada Keiko...., Namun apa yang bisa ia perbuat ? Ia hanya bisa berdoa tidak menyesali keputusan nya mengikuti ide Keiko.
✧༺♥༻∞
Malam telah tiba, para siswa/i telah beristirahat melepas penat setelah seharian bermain-main, namun berbeda dengan kedua gadis yang sedang berjalan mengendap-endap, karena tak ingin diketahui oleh para guru yang keliling memeriksa muridnya agar kejadian tak diinginkan terjadi.
Setelah sampai disebuah pintu salah satu gadis itu mengetuk pintu tersebut.
'tok tok'
"Ha'i ha'i siapa disana ?" Ucap seseorang dari balik pintu.
"Keiko disini!"
"Password nya ?" Ucap seseorang itu.
"Kira-kira!!!"
"Um! Password diterimaa ayo masuk keikei!!!" Ucap seseorang itu dengan membukakan pintu mempersilahkan dua gadis itu masuk kedalam ruangan, kemudian ia menutup kembali setelah memastikan tidak ada siapapun yang melihat.
"Um...., Halo kalian(?)"
"Holaaa hokuto-senpai!!"
"Um...., Halo—"
"Keikeiii kau bawa barang nya kan !?"
"pasti dong!!!" Ucap Keiko memperlihatkan satu pack kartu Remi pada Subaru.
"Oke!! Ayo mulai main!!!"
"Ayo ayoo!!"
Hokuto dan Rein hanya bisa bersabar melihat kelakuan teman nya itu, entah kenapa mereka bisa setuju terseret pada situasi ini.
"Ayoo rein jangan diam aja disituu sinii!!" Ucap Keiko yang sudah duduk didepan Subaru yang sibuk melihat kartu Remi yang dibawanya.
"Rein duduk disini saja" ucap Hokuto sambil menepuk lantai disampingnya, dengan ragu-ragu rein pun berjalan dan duduk di samping Hokuto namun—
"Lihat keikei ini seperti kira-kira!!!!!" Ucap Subaru sambil memperlihatkan sebuah kartu wajik.
"Mana mana liattttt!!" Ucap Keiko sambil mendekat ke kartu yang diperlihatkan Subaru tanpa sadar ia menyenggol rein yang baru saja ingin duduk menyebabkan dirinya terjatuh, namun sebelum itu Hokuto menahan rein agar tidak benar-benar jatuh, untuk sesaat rein yang masih mencerna apa yang terjadi hanya bisa menatap Hokuto yang juga menatap balik padanya.
"Woaahhh rein jangan natap kelamaan nanti jatuh cinta lohhh" ucap Keiko dengan tidak ada akhlaknya.
"Hokke modusss niiii!!!!"
Teriakan dari dua insan yang tadi ribut hanya karena kartu wajik itu menyadarkan rein akan posisinya yang masih ditompang Hokuto, dengan segera ia pun memperbaiki posisinya dan duduk dengan jarak yang agak jauh dari Hokuto, dengan harapan Hokuto— semua orang tidak melihat wajahnya yang kini sudah sangat memerah.
"Pfft—"
"!!?"
"A— maaf aku hanya tidak menyangka rein yang terlihat dingin bisa memasang ekspresi imut seperti itu" ucap Hokuto menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.
Oke kini detak jantung rein sudah seperti pacu kuda, sangat tak sehat jika diteruskan.
"Waahhh rein mukanya merah tuhhh~" ucap Keiko yang semakin senang menggoda rein.
"Di.... diam!" Rein merasakan wajahnya yang kian memanas.
"Sudah sudah tidak tadi mau main kartu Remi kan ? oi baka Akehoshi jangan mengacau dan mulai permainan nya!, Rein tidak apa ayo kita main bersama" ucap Hokuto tersenyum pada rein.
"Mooouuu hokke jahat! Aku ini tidak bodoh!!! Aaah sudahlah ayoo berkumpul memutar aku akan membagikan kartunya dan ayo kita mulai mainn!!!!!!"
"Ayo!!!!"
Malam itu dihabiskan oleh canda tawa bahagia, rein yang canggung untuk memulai terlarut dalam kebahagiaan kecil itu dan saat bermain telah selesai, kedua gadis itu pun kembali ke kamar nya tanpa kesulitan.
Alasannya adalah Keiko sudah menyogok Jin-sensei dengan alkohol pemberian dari Yuki yang entah ia dapat darimana, yang jelas saat bagian Jin-sensei berpatroli tidak ada siapapun dan waktu yang aman untuk kembali tanpa ketahuan, sepertinya mengikuti ide Keiko sesekali bukanlah hal buruk.
823 word
Y korban pertama rein sama sedikit Keiko (. ❛ ᴗ ❛.)
Kalian aku culik...,
Btw REIN BUKA BLOK WA NYAAA JANGAN JAHATTT °^°
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro