Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

jokes

Hidaka Hokuto x Rein
✧༺♥༻∞

Rintik hujan membuat sinar sang senja terlihat berkilau dibalik jendela sana membuat seorang pemuda tak dapat mengalihkan pandangannya dari gambaran sang alam yang terlihat indah.

Netra birunya memandang jauh membuat fikir tak bisa menjauh dari seorang gadis yang menurut pemuda itu sama indahnya dengan pemandangan itu, sunyi tak bersuara untuk beberapa lama ia termenung, namun sebuah kebisingan tiba-tiba saja datang menghampiri nya.

"Hokuto-kyuunnn~ ternyata kau masih ada disini amazingguuu!!" Seorang pemuda ber-surai biru terang memasuki ruangan tempat pemuda bernama Hokuto itu duduk dalam renungan nya.

"Bu....bucho— wataru-senpai bukankah tidak seharusnya kau ada disini ? Orang yang bukan lagi siswa di sekolah ini tidak diperbolehkan untuk masuk ?!"

"Fufu~ tidak perlu bersikap dingin seperti itu~ aku hanya ada sedikit urusan dan memutuskan untuk mampir sebentar~ daripada itu, Hokuto apa kau sedang memiliki masalah yang membuat mu sampai termenung di hari senja yang indah ini ?"

"itu bukan urusan mu"

"Fufu! bagaimana pun aku ini tetap senpai mu~ bukankah meminta saran dari orang yang lebih tua darimu juga salah satu jalan keluar dari masalah mu~?"

"Hum....Benar juga...., Baiklah akan aku ceritakan, ini tentang Rein"

"Hum~ gadis yang terlihat dingin itu~ entah kenapa aku merasa dirinya sedikit mirip dengan mu~"

"Hm? Mirip ?" Ucap Hokuto menatap bingung senpai nya itu Namun hanya mendapat senyuman dengan seribu arti miliki wataru membuatnya hanya bisa menghela nafas nya kemudian melanjutkan ceritanya.

"Akhir-akhir dia terlihat lelah dan aku ingin berbuat sesuatu untuk menyemangati nya, tapi aku bukan akehoshi yang bisa dengan mudah nya membuat suasana menjadi bersemangat"

"Fufu~ kalau begitu mau aku ajari sesuatu yang bisa dilakukan oleh mu dan membuat nya kembali bersemangat~?" Ucap wataru tersenyum.

"Hmm..., Apa ada caranya?"

"Tentu~"

"Baiklah bucho bisa tolong ajarkan aku ?"

"Dengan senang hati~ fufu~"

✧༺♥༻∞

"Hmm...., Terlihat tidak meyakinkan..tapi jika itu dari bucho mungkin akan berhasil" ucap Hokuto

"Tentu akan berhasil~"

"Baiklah, terimakasih bucho aku akan menghampiri rein, mungkin sekarang dia sudah selesai kelas producer nya bersama anzu" ucap Hokuto sembari berlalu keluar ruangan yang tadi ia tempati.

"Semoga berhasil hokuto-kun~ fufu~" ucap wataru sembari tersenyum dan melambaikan satu tangannya pada Hokuto.

Netra biru itu memperhatikan sekitar , kakinya terus berjalan disepanjang koridor yang telah sepi sampai netra nya menangkap seorang gadis yang baru saja keluar dari ruangan di ujung koridor tersebut.

Saat netra sang gadis bertemu dengan netra biru pemuda itu, Hokuto tersenyum tipis membuat gadis itu berjalan kearah nya.

"Hoku ? Ada apa ?" Ucap sang gadis.

"Rein kelas mu sudah selesai ?"

"Sudah sih...,"

"Kalau begitu mau pulang bersama ?"

"Boleh saja, tapi aku ga bawa payung mungkin aku akan menunggu hujan sedikit reda—"

"Kalau begitu bagaimana dengan satu payung bersama ?"

"Eh ? Tidak perlu repot-repot seperti itu nanti malah membuat hoke kebasahan karena huja—"

"Tidak perlu khawatir, kuingat ada satu payung yang cukup besar untuk dipakai bersama, bagaimana ?"

"Hmm kalau begitu tidak masalah"

"Baiklah"

✧༺♥༻∞

Rintik hujan yang tak ada lelah nya untuk terus berjatuhan dari sang langit senja, kedua insan terlihat berjalan pelan dibawah teduh sebuah payung yang di genggam salah satu dari mereka.

Sunyi, hanya suara rintik hujan dengan semilir angin yang saling berpadu menyebar pentichor yang membuat hati tenang.

"Ekhm, Rein" ucap pemuda ber-surai hitam kebiruan itu memecah sunyi diantara keduanya.

"Ya ?"

"Aku punya tebak-tebakan mau dengar ?"

"Boleh"

"Rein kamu tau ga persamaan you're welcome Sama terimakasih kembali?"

"Apa ?"

"Sama-sama, sama-sama, sama-sama "

"......" Sang gadis hanya terdiam menatap bingung pemuda itu.

"Oh ada lagi, tau ga ada telur yang sangar ?"

"Emang telur bisa sangar ? Kan ga ada wajah—"

"Telur asin, karena ada tatonya"

"......" Saat ini sang gadis merasa ada yang aneh pada pemuda didepan nya.

"Tapi kamu tahu ? Telor asin punya bos"

"Ha—?"

"Telur puyuh soalnya tato nya lebih banyak"

"Beneran deh..., Hoku..., Kamu ga salah makan kan ?" Ucap menatap pemuda itu dengan tatapan khawatir.

"Huh, sudah kuduga ajaran yang bucho ajarkan sedikit tidak meyakinkan"

"Bucho— wataru-senpai ? Kamu minta diajarin apa ?"

"Aku hanya sedikit khawatir rein terlihat sedikit lelah dan tak bersemangat, karena itu aku meminta saran buchou untuk menyemangati mu, tapi ternyata aku salah orang yang aku mintai saran" ucap Hokuto menghela nafas berat nya.

"Pfft— ahaha~ hoku kenapa kamu ga bilang dari tadi ? Jadi hoku ingin membuat ku semangat ? Terimakasih bahkan niat mu itu saja aku sudah merasa senang"

"Benarkah? Syukurlah jika itu membuat mu sedikit bersemangat rein~ rein yang tertawa seperti ini terlihat jauh lebih manis" ucap Hokuto sembari tersenyum membuat wajah sang gadis memerah dan dengan sekuat tenaga ia sembunyikan dari pemuda didepan nya itu.

744 word
❒Yuki Supriadi❒

Setelah berfikir lama siapa yang aku culik dan aku kepikiran bikin aja yang chat tadi siang
Peee horuinzum   bueheheh aku culik kamu! ( ꈍᴗꈍ)

Aku dah lama ga up berasa gimana ya— mau ngetik tapi waktu nya ga ada znjsjsjsjjsjsjsj

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro

Tags: #random