Teruntuk sahabatku
Teruntuk-mu sahabatku,
Terima kasih atas segala cerita yang telah kau berikan padaku, entah itu duka maupun suka.
Teruntuk-mu sahabatku,
Terima kasih telah bersamaku, terima kasih telah berusaha menerima ku, walalu pun sudah rahasia umum jika aku tak pantas untuk itu.
Teruntuk-mu sahabatku,
Terima kasih telah memberikan pengalaman hidup yang berarti untukku, mengajarkan ku arti dari rasa sakit.
Teruntuk-mu sahabatku,
Tertawalah, tersenyum-lah, teruslah bahagia. Walaupun aku sedang menderita dibawah sini, tertawalah untukku karena ku tau duka ku tak berarti apapun untukmu.
Maafkan aku yang kurang dimata-mu, maafkan aku jika aku tak pantas menjadi sahabatmu, sampai kau tega menertawakan dukaku, sampai kau tega menginjak harga diriku, sampai kau tega meninggalkan ku disaat aku membutuhkan mu.
Kau tau? Aku sudah berjuang sebisa ku, aku sudah berjuang semampu ku, aku sudah memperjuangkan mu lebih dari temanku yang lain.
Maaf jika ada waktu dimana aku tak bisa didekat mu disaat kau sedang terpuruk namun ketahuilah aku selalu berusaha tuk selalu ada disisi mu.
Aku selalu berusaha menjagamu, sebisaku, semampu ku. Karna kau adalah sahabatku, temanku, tempatku melupakan segala dukaku.
Walau pada akhirnya kau malah menghancurkan ku, meninggalkan ku, menginjak harga diriku, menertawakan ku.
Maaf jika aku tak cukup bagimu, namun kau harus tau bahwa aku selalu berusaha yang terbaik untukmu.
Teruntukmu sahabatku,
Memang dalam sebuah pertemanan banyak duka dan suka yang akan datang, merenggangkan sebuah ikatan. Kau tau, aku tak kuat bertahan sendirian, sedangkan kau saja sudah lepas tangan, memilih pergi dan mengabaikan, mementingkan ego dan kepopuleran, seolah aku hanyalah angin sore yang dapat kau nikmati walau hanya sesaat.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro