× Reason ×
Langit bersemu biru ketika manik legam itu menatapnya penuh harapan. Jari telunjuk dan ibu jarinya membentuk sebuah kotak, diarahkannya pada presensi seorang lelaki yang masih tertidur dengan pulas itu hingga mengundang senyum geli. Bagi Dahyun, wajah Jimin yang tengah tertidur itu sangat menggemaskan.
Ia beringsut mendekat ke arah lelaki itu, mencondongkan tubuhnya ke depan sementara kaki telanjangnya jongkok di pinggir ranjang. Ia memangku wajah dengan kedua tangan, terlihat begitu menikmati pemandangan yang sedang ia lihat saat ini. sesekali ia meniup wajah Jimin perlahan hingga menggerakan surai berawarna abunya.
Jimin mengernyit, tidurnya mulai terganggu, membuat gadis dengan dress putih di atas lutut itu refleks berdiri. Lelaki itu menguap seraya merentangkan tangannya. Matanya menyipit, masih enggan untuk bangkit namun waktu yang terus berjalan membuatnya mau tak mau bangkit dan beranjak ke kamar mandi untuk melakukan ritualnya setiap pagi.
Dahyun yang tidak sengaja bersembunyi di kamar mandi jadi panik. Ia berlari ke arah bilik shower untuk kembali bersembunyi, namun naas, sang pemuda juga masuk ke dalam bilik itu. Jimin telah menanggalkan semua bajunya dan mulai membilas tubuhnya dengan air hangat. Sementara di pojok bilik itu, Dahyun tengah menutup matanya dengan kedua tangan-walau itu percuma karena ia masih curi-curi pandang untuk melihat tubuh Jimin.
Embun mulai memenuhi bilik kamar mandi itu sementara Jimin dengan santainya mulai menggosokan sabun ke seluruh tubuhnya. Mata Dahyun sudah melotot, ia bahkan sudah sulit meneguk air liurnya, ketika menatap pemdangan menggiurkan seperti ini dalam jarak yang sangat intens.
Pipinya bersemu, tangannya yang sejak tadi menutupi wajahnya mulai terbuka satu persatu. Ia meringis malu, merasa bodoh dengan tindakan yang saat ini sedang dilakukannya.
Tapi sebenarnya, sejak awal Dahyun tidak perlu malu atau berusaha bersembunyi karena sampai kapanpun, Jimin tidak akan melihatnya. Mungkin, ia hanya terlalu senang saja karena flatnya kini ditinggali oleh pemuda tampan setelah bertahun-tahun kosong karena kasus bunuh diri yang sempat terjadi di sini. Dan mungkin, hal itu juga menjadi salah satu alasan baginya untuk tetap berada di dunia walau jalan menuju alam baka telah terbentang luas untuknya.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro