Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

+ Mr. Chu pt. 2 +

Warn 15+

“Apa yang sedang kau kerjakan?” tanya Dahyun seraya mencondongkan tubuhnya untuk mengintip apa yang sedang Jungkook kerjakan. Lelaki itu meliriknya sekilas seraya tersenyum tipis lalu menggeser duduknya supaya gadis itu bisa melihat karyanya. “Aku baru saja menyelesaikan konsep proyek galery-ku yang akan digelar bulan depan.”

“Woah …” Dahyun menatap kagum konsep yang baru saja dibuat Jungkook. Walau baru sketsanya, tapi sudah terlihat sangat jelas dan bagus. “Kau seorang seniman rupanya.”

“Ya, begitulah … kau pikir aku pengangguran?”

Dengan polosnya Dahyun mengangguk lalu menunjuk salah satu foto yang agak tertutup kertas. “Itu foto apa? Aku boleh lihat?”

“Ah ini?” Jungkook mengeluarkan foto itu lalu diberikan pada Dahyun. “Oh, kau membiarkan wanita ini mencium bibirmu,” ceplos Dahyun saat melihat potret seorang gadis yang tengah mencium bibir Jungkook.

“Ya, itu yang pertama dan terakhir kalinya. aku bahkan tidak ingat masih menyimpan foto itu sampai sekarang.” Jungkook menggaruk tengkuknya lalu mendelik saat menyadari arah pemikiran gadis di sampingnya saat ini. “Kenapa wajahmu seperti itu? sepertinya kau benar-benar terobsesi dengan bibirku ya?”

Dahyun mengeleng, “Bukan terobsesi. Tapi sungguh, aku perlu mencium bibirmu supaya bisa kembali ke duniaku. Mungkin ini terdengar gila dan sangat mendadak, tapi aku ini seorang cupid.”

“Cupid?”

“Iya, cupid, lebih tepatnya dewa yang menyebar percintaan di muka bumi ini.”

Ppffttt—hahaha.” Jungkook malah tertawa dengan bebasnya, membuat wajah Dahyun semakin memerah kesal. “Ya! Aku serius!”

“Kau? Cupid? Hahahaha.” Jungkook malah semakin tergelak melihat wajah tak terima Dahyun. Dengan kesal, gadis itu memukul bahu Jungkook bertubi-tubi dan mendorongnya hingga terjatuh ke atas ranjang.

Dahyun menelan ludahnya payah saat menyadari posisinya saat ini. Tubuh Dahyun menimpa tubuh Jungkook yang saat ini berada di bawahnya. Seharusnya, dengan jarak sepeti ini Dahyun bisa mengambil kesempatan untuk mencium bibirnya tapi Jungkook malah memalingkan wajahnya, membuat bibir Dahyun mendarat mulus di leher jenjangnya.

“Hey, kau pikir kau bisa menciumku dengan mudah?” tanya Jungkook jahil sementara Dahyun masih mempertahankan posisinya di tengkuk Jungkook. Ia sangat malu.

“Baiklah, anggap saja aku percaya kalau kau seorang cupid. Lalu apa yang terjadi kalau kau berhasil menciumku? Kau akan menghilang dari sini lalu kembali ke duniamu, begitu?” Jungkook bertanya lagi sementara Dahyun hanya mengangguk, masih menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Jungkook.

“Tapi … apa yang bisa kau buktikan kalau kau benar-benar seorang cupid? Kau bahkan tidak punya sayap.” Tiga detik setelah Jungkook mengatakan hal itu, Dahyun langsung menegakkan tubuhnya, dan dalam beberapa saat, sebuah sayap berwarna putih mengkilap muncul di punggungnya.

Jungkook ternganga, terkagum dan—wah, benar-benar cantik, batinnya, tanpa sadar mengagumi aura cantik Dahyun yang semakin terpancar saat sayapnya ke luar.

Dahyun melipat kedua tangannya di depan dada, lantas menatap Jungkook dengan senyum angkuh, “Bagaimana? Sudah percaya?”

“Eoh, itu … sungguhan, kan? Aku boleh menyentuhnya?”

“Tidak! Kecuali … “ Dahyun kembali mendekatkan tubuhnya. Menatap Jungkook intens seraya menyentuh dadanya menggoda. “Kau mengizinkanku untuk mencium bibirmu. Baru kau boleh menyentuh sayapku.”

Jungkook balas tersenyum lantas menyentuh bibir Dahyun dengan jempolnya, “Benarkah? Memangnya kau bisa melakukannya?”

“Tentu saja.”

“Baiklah, lakukan saja.” Jungkook menutup matanya, membiarkan Dahyun mencium bibirnya seperti yang ia inginkan. Dahyun mulai mendekatkan wajahnya lalu menyentuhkan kedua belah bibirnya pada bibirnya Jungkook secepat kilat membuat kening Jungkook berkerut. “Sudah?”

“I-iya.” Dahyun menggaruk pelipisnya bingung, “Aneh, kenapa aku masih tidak menghilang?” gumamnya yang masih dapat di dengar Jungkook.

“Kau bilang tadi kau sudah menciumku? Tadi itu ciuman?”

“Iya, lalu apa lagi? Kau melakukan itu juga kan saat di café.”

Jungkook berdecak, “Ck, katanya kau seorang cupid tapi tidak bisa membedakan ciuman dan kecupan?” lelaki itu lalu menyentuh wajah Dahyun dan kembali disejajarkan dengan wajahnya. “Perhatikan aku baik-baik ya.”

Dahyun hanya mengangguk dan mengerjap polos. Jungkook lalu memperagakan apa yang Dahyun lakukan tadi pada bibirnya. Menyentuhkan kedua belah bibir mereka sepersekian detik sebelum melepaskannya.

Cup!

“Ini namanya kecupan. Jadi yang kau lakukan tadi hanya mengecup bibirku, bukan mencium bibirku.”

Wajah Dahyun semakin memerah. “Y-ya! Mana aku tahu!”

“Mau tahu apa itu ciuman?”

Dahyun tak menjawab. Entah sudah semerah apa wajahnya saat ini, sementara Jungkook malah tersenyum gemas melihat tingkah Dahyun. “Ciuman itu yang seperti ini,” ujarnya sebelum kembali menyatukan bibirnya dengan bibir Dahyun. Ia mulai menyesap bibir semanis cherry itu perlahan saat tubuh Dahyun tak lagi menegang. Lidahnya dengan lihai membelai permukaan bibir Dahyun, meminta gadis itu untuk membuka mulutnya, dan memberinya akses.

Sementara Dahyun hanya memejamkan matanya tanpa menggerakan bibirnya. Jungkook menggeram kesal, ia lalu menggigit bibir bawah Dahyun dan ketika gadis itu tanpa sadar membuka mulutnya, ia melesakkan lidahnya ke dalam, membuat Dahyun dapat merasakan sensasi yang aneh dan—liar.

Cukup lama ciuman sepihak itu terjalin hingga Dahyun meninju dada Jungkook berulang kali untuk melepas pangutannya. “Hah … kau … hah, kau mau membuatku mati kehabisan napas?” bentaknya ketika Jungkook baru saja menyudahi ciumannya.

Jungkook mengusap bibirnya kasar seraya menatap Dahyun kesal, “Kau benar-benar payah. Belum pernah ciuman, ya?” tanyanya frontal membuat Dahyun melotot. “Mwo?!”

“Iya, kau benar-benar payah. Sangat amatiran, untung bibirmu manis.”

Dahyun langsung memukul wajah Jungkook menggunakan guling. “Ya! Kau benar-benar menyebalkan!”

“Barusan aku memuji bibirmu tahu!”

“Iya, tapi kau juga mengejekku!”

“Aku benar, kan? Kau hanya menutup matamu saja, bahkan saat aku memintamu untuk membuka mulut kau malah diam saja. Dengan kemampuanmu yang seperti itu, mana bisa kau menciumku? Sudahlah, menyerah saja. Mustahil kau bisa melakukannya.”

“Ani! Aku tidak mau berakhir menjadi debu atau tinggal di dunia yang kotor ini! aku mau kembali ke duniaku!”

“Kalau begitu tunjukan kemampuanmu. Kau bisa menonton drama atau mencari tutorialnya di internet lalu mempraktekannya denganku.” Jungkook tersenyum menggoda dan lagi-lagi mendapat pukulan guling di wajahnya.

“Dasar mesum! Bisa-bisanya aku terjebak dengan lelaki sepertimu!”

Jungkook memejamkan matanya menahan kesal, “Kalau begitu, kau keluar saja dari flatku! Aku juga tidak mau menghabiskan waktu bersama wanita amatir sepertimu.”

Jungkook membalikan tubuhnya seraya menekuk wajahnya kesal. Ia bahkan langsung membuang muka saat Dahyun mencoba bicara dengannya. “Kau … marah?” tanya Dahyun, dan seperti tadi, lelaki itu langsung membuang muka tanpa mau menatap wajah gadis itu.

Merasa usahanya sia-sia, Dahyun kembali menurunkan tangannya yang baru saja terangkat untuk menyentuh pundak Jungkook. Gadis itu merasa bersalah, karena biar bagaimana pun, lelaki itu sudah berbaik hati menampungnya di flat ini. Ia juga sadar kalau permintaannya terlalu berlebihan untuk orang yang baru ditemui beberapa minggu lalu. Apalagi mereka tidak terikat status apapun, jadi Dahyun sadar diri kalau Jungkook pasti lama-lama muak dengannya.
“Maaf. Mungkin selama ini aku hanya menjadi parasit yang merepotkan untukmu. Lupakan masalah ciuman itu, mungkin perkataanmu itu ada benarnya. Mustahil bagiku untuk bisa menciummu.” Dahyun kembali mengeluarkan sayap di punggungnya lantas menoleh ke arah Jungkook yang masih memunggunginya itu sekilas. “Aku pergi, terimakasih atas tumpangannya selama ini.”

Dahyun mengepakkan sayapnya, lalu terbang melewati jendela flat yang agak besar. Sementara Jungkook menatap kepergian gadis itu dengan raut wajah yang sulit diartikan. Ia tidak bermaksud mengusir Dahyun barusan, apalagi ada rasa sesak yang tak asing saat ia melihat gadis itu yang terus terbang hingga menghilang dari pandangannya.

“Kita … masih bisa bertemu, kan?”

Ini makin aneh T^T
Berasa sampah banget (╥﹏╥)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro