Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Thriller Mini Story (2)

Nuansa gelap yang dihiasi dengan gemerlap bintang dan cahaya rembulan menghiasi langit malam.

Peluh keringat membanjiri tubuh seorang pemuda bersurai blonde yang tengah berlari di sebuah jalan yang sepi. Napasnya tersengal-sengal tak beraturan.

Pemuda itu menghentikan langkahnya begitu tahu di hadapannya ada sebuah tembok. Jalan buntu. Pemuda itu habis pikir. Cara apapun yang ia coba untuk kabur tak akan berhasil jika sudah berhadapan dengan sang psikopat gila yang tengah mengejarnya.

Neraka. Ia tak mau kembali ke neraka itu lagi.

Psikopat yang tadi mengejarnya entah bagaimana tiba-tiba bisa berada beberapa langkah di belakang sang pemuda.

'Celaka!' batin pemuda itu meringis.

"Nero, menyerahlah. Kalau tidak, pisau ini akan membunuhmu, lho," ancam psikopat itu tenang sembari menyeringai.

Suara langkah kaki sang psikopat terdengar dari belakang Nero--si pemuda bersurai blonde. Sang psikopat menodongkan sebilah pisaunya ke leher Nero.

Nero meneguk salivanya seraya menggeleng pelan. Napasnya kian memburu. Nero memberanikan diri untuk membalikkan badannya.

Deg!

Detak jantung Nero seakan berhenti. Netranya menangkap seorang berjubah hitam yang tidak jelas gendernya sedang berdiri tepat di hadapannya dengan sebilah pisau yang ditodong ke leher pemuda blonde itu.

Nero menjawab, "Ka-kalau aku ti-tidak mau ba-bagaimana?"

Nyatanya, tubuhnya gemetaran hebat karena takut.

Psikopat itu malah tersenyum misterius. "Hm ... tidak mau ya? Kalau begitu ...."

Psikopat itu tambah melangkah mendekat, sedangkan Nero melangkah mundur sampai tak sadar di belakangnya benar-benar mentok karena tembok yang menjulang tinggi. Nero menjerit dalam hati karena merasakan firasat buruk.

Netra Nero membulat seketika kala psikopat itu tiba-tiba mengayunkan pisaunya. Nahasnya, pisau itu tepat menusuk jantung Nero.

Nero tak dapat berkata-kata. Netranya mulai menutup perlahan.

Psikopat itu membisikkan sesuatu tepat di telinga Nero sebelum sang pemuda mengembuskan napas terakhirnya.

" ... matilah."

Pisau berlumuran darah itu ditarik dari jantung Nero---membuat tubuh si pemuda bersurai blonde ambruk seketika.

"Nahasnya dirimu ... Nero de Luca," bisik sang psikopat lirih sebelum akhirnya meninggalkan tubuh Nero yang sudah tak bernyawa dengan senyum kemenangan yang menghiasi wajahnya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro