Yamada Ichiro
"Puasa pertama ku dengan Ichiro-kun itu...."
×××
Pairing : Yamada Ichiro X (wife) Readers!
Warning : OOC, Gaje!
Hypnosis Microphone © King Record
Plot by © airalb
Happy Reading!!!
×××
"Ohayou Ikebukuro...."
Alarm membangunkan tidur mu, kau mengucak-ucak matamu. Kemudian mematikan alarm. Waktu menunjukkan pukul tiga pagi. Malam ini waktu yang ditunggu oleh semua orang. Ya 1 Ramadhan.
Kau menggoyangkan tubuh suamimu yang tertidur pulas saat ini. Manis, itulah yang dipikiranmu saat kau melihatnya tidur.
"Ichiro-kun, bangun ... kau tidak ingat ini hari apa?"
Tidak ada jawaban dari Ichiro. Yah memang jam segitu memang nyaman untuk tidur, tapi karena kewajiban kau membangunkannya. Kau menyingkirkan selimut yang menyelimutinya, dan ternyata kau ditipu!
"Astaga, Ichiro-kun kemana? Kenapa ada guling disini?" Ucapmu panik.
Kau langsung menuju ke dapur sembari panik, seketika tiba di dapur kau tersenyum ternyata suamimu sudah menyiapkan makanan untukmu dan adik-adik iparmu.
"Oh [y/n], kau sudah bangun?" Tanyanya perlahan.
"Dasar! Kau selalu membuatku panik." Kau berjalan mendekatinya.
Semuanya sudah terlambat, mulanya kau ingin memasak makanan untuk mereka pada puasa pertama. Namun sudah disiapkan oleh suamimu ini, dasar kau kemudian mencubit pipinya.
"Ittai! Aku salah apa sampe pipiku dicubit?" Ichiro memegang pipi yang dicubit mu tadi.
"Tidak, kau selalu menganggetkanku." Kau tersenyum sejenak.
Tidak mempedulikannya lagi, kau langsung mempersiapkan meja makan, mulai dari merapikan meja, menyiapkan piring dan sebagainya.
"Oh ya Jiro dan Saburo sudah kau bangunkan?" tanyamu.
"Ah itulah, aku sudah beberapa kali membangunkannya. Tapi tidak ada satupun dari mereka yang menjawab."
"Dasar! Kalau begitu aku akan membangunkannya!"
Selesai menyiapkan meja makan, kau berjalan menuju kamar Jiro dan Saburo. Kamar siapa yang kau tuju dulu? Tentu saja Saburo, Saburo mungkin mudah untuk dibangunkan.
Kau sudah sampai di depan pintunya, mengetuk pintu kamarnya.
"Saburo-kun, bangun kau tidak ingin sahur?"
Tidak ada jawaban dari dalam kamar, apakah dia masih tidur? Pikirmu. Tiba-tiba....
"Nee-chan, aku sudah bangun dari tadi loh." Seseorang menyapamu dan memegang pundakmu.
"Ah Saburo-kun, kupikir kau belum bangun."
"Nee-chan, jangan menganggap ku seperti bocah yang susah untuk dibangunkan."
"Tapi kau memang masih bocah." Gumammu.
"Nee-chan mengatakan sesuatu?" Tanyanya kebingungan.
"Ah tidak, sana ke dapur Ichiro-kun sudah menyiapkan makanan."
"Nee-chan mau kemana?"
"Aku akan membangunkan Jiro, jadi kau duluan saja." ucapmu tersenyum
Saburo tidak mempedulikan mu, dia langsung menuju ke dapur. Kaupun langsung menuju kamar Jiro saat ini.
"Jiro-kun...," ucapmu sembari mengetuk pintu.
"Zzzzzzzz....,"
"Dasar, apa dia masih tidur?" Pikirmu.
Tidak ada pilihan lain, kau memutuskan untuk mendobrak pintu kamarnya.
"Baiklah, 1....2....3...," Ucapmu mengambil Aba-aba.
"[Y/n] nee-chan, kau berisik." Pintu kamar tiba-tiba terbuka. Dan kau bersiap untuk membuka kamar Jiro lalu....,
"BRUK, GEDUBRAK, BRUKK!!"
Kau langsung menabrak pintu kamarnya, dasar.
"[Y/n] nee-chan, gapapa? Ada yang sakit?" Ucapnya khawatir.
"Tidak kok, kau langsung saja ke dapur." Ucapmu seraya memegang kepalamu yang terbentur pintu tadi.
Kau langsung menyusul Jiro kau tidak mempedulikan luka yang ada di kepalamu. Ichiro saat ini kaget karena dia melihat sesuatu di kepalamu.
"Oh iya kau tidak apa-apa kan? Kenapa kepalamu merah seperti itu?" Ucapnya khawatir.
"Ah tidak kok, ini hanya sedikit terbentur." Jelasmu.
"Terbentur kau bilang? Ini merah loh," Ichiro mendekati dirimu, memegang kepalamu yang terbentur tadi lalu, "yosh yosh semoga luka yang ada di kepalamu cepat sembuh." Ucapnya tersenyum sembari mengelus kepalamu.
"Ichi-nii! Aku mau dielus seperti Nee-chan juga!"
"Apa maksudmu? Nii-chan, aku juga ingin seperti itu."
Ichiro tersenyum melihatmu, dan berjalan ke Jiro dan Saburo kemudian mengelus kepala mereka berdua.
"Indah..."
×××
Malam berganti siang, bulan berganti matahari, waktupun berlalu. Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore, waktu yang sedikit lagi untuk menunggu berbuka puasa.
"Nee-chan, mau ngabuburit bareng Saburo tidak?"
"Apaan ini! Aku yang akan mengajak [Y/n]Nee-chan ngabuburit."
Kau tersenyum melihat tingkah kedua adik ipar mu ini. Lucu sekali.
"Jiro, Saburo ... daripada kalian ngabuburit mending bantuin [y/n] untuk nyiapin untuk buka puasa?"
"Tapi Nii-chan/Ichi-nii."
"Jadi kalian tidak mau? Yah aku juga membantunya padahal."
"Kalau begitu aku mau!"
Hanya dengan waktu satu jam kau dengan keluarga barumu menyiapkan ini. Hidangan dimana-mana, mulai dari kolak, sushi, ramen, popmie dan sebagainya.
Tidak lama menunggu, azan pun kemudian berbunyi.
"Jiro, kau yang pimpin doa ya." Ichiro tersenyum.
"Tapi Nii-chan....,"
"Halah bilang aja gahapal."
"Berisik lu Saburo!"
"Lu yang berisik!"
"Udah-udah mending biar Ichiro-kun aja yang pimpin doa." Kau mendamaikan mereka.
"Aku??" Ichiro menunjuk dirinya sendiri.
"Iyalah siapa lagi."
Ichiro hanya mengangguk, memejamkan matanya dan mengangkat tangan, kemudian berdoa.
"Aamiin." Ucap Saburo dan Jiro serempak.
Ichiro berdiri dari tempat duduknya, dia mendekatimu dan berbisik di telingamu, "aku ingin kita selalu seperti ini? Kau tidak keberatan kan?" Tanyanya.
"Tentu saja! Aku juga ingin selamanya bisa merasakan ini."
"Baguslah kalau begitu." ucapnya sembari tersenyum.
"Nee-chan, Ichii-ni, kalau kalian masih berbisik nanti makanan ini habis oleh Jiro loh."
"Berisik Saburo, jangan sok tau!"
"Kenyataan memang begitu bukan?"
"Sudah-sudah kalian jangan bertengkar. Baiklah Ichiro-kun Aaaaaaa~" kau menyodorkan sendok berniat menyuapi nya.
Ichiro tersipu, kemudian membuka mulutnya, dan memakan itu.
"Enak."
"Baguslah kalau kau suka."
Ichiro tersenyum, dan mengatakan, "terimakasih ya."
×××
Hadeh aku telat maaf banget!
Oke maaf kalau garing
See ya~
Tq dah udah ngizinin ikut.
Sekali lagi maaf telat😔👏
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro