Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Heshikiri Hasebe

HALOOOOOO!!!!

Saya pendatang baru wattpad, dan pertama kalinya ikut project.., hwhehwhew.

Gimana puasa kalian udah ada yang bolong belum?, tarawehnya udah ada yang lewat belum?, udah ada yang nemenin belum?// eh,

Karna gk bisa ngabuburit, semoga cerita cringe ini bisa menemani kalian,

Bagaimana rasanya puasa pertama sama husbu tertjintah?,

Selamat membaca cerita CRINGE ALAY buatan saya ini, maafkan atas kekurangan kata, typo, dan tanda baca yang tidak jelas.

Akhir kata,

"HARTA, TAHTA, HUSBUMU TAK NYATA",

Sekian terimakasih.

NB: Jangan hujat saya:'),

BY:  Maanna_


——  ——

"SAHORRR SAHORR!" Teriak Imanotsurugi dengan suara cemprengnya,

DUNG, DUNG, DUNG..

Suara gedukan yang lebih kencang muncul setelahnya,

"TERIAKNYA KENCENGIN LAGI!" Perintah Iwatoshii ngegas,

"GASKEUN." Kata Imanotsurugi tidak selow, 

"NYALAIN SPEAKERNYA!!" Suruh Namazuou,

"SIPP" pedang Sakamoto Ryouma itu, menunjukkan jempolnya,

Suara latunan yang biasanya di MN ekhem CTV terdengar,

Tsurumaru berjoged ria, sambil membawa obor api (baca: akrobat)

RAMADHAN TIBA!, RAMADHAN TIBA!, HORE!, HORE! // Eh salah lagu,

Balik ke yang bener.

RAMADHAN TIBA 

"JENGG" Sahut mereka ngegas

RAMADHAN TIBA

"JENGG" Sahut mereka lagi

RAMADHAN TIBA

"JENGG" Lagi *bosen juga nulis bagian ini,

MARHABAN YAA RAMADHAN.. 

MARHABAAN YAA RAMADHAN..

MARHABAN YAA RAMADHAN..

MaRHaBAN Yaa RAmADHaN..,                                                                                                               ... حتى الآخر

Honebami hanya bisa melihat sedih kelakuan saudaranya itu.

Lagu Op*ck menyemarakkan shubuh pertama kalian,

Mendengar keributan tersebut, para pedangpun bangun,

keadaan bangun mereka bermacam macam, ada yang langsung semangat, ada yang misuh-misuh, dan ada yang masih tidur *gk usah ditanya siapa.

Hasebe hanya bisa melihat pasrah fenomena alam yang satu ini,

"Sabar aja" Ucap shoukudaikiri sambil menepuk pundak Hasebe.

-----

"Aruji, belom bangunn!!" Ucap Hasebe panik, 

dia langsung tancap gas menuju kamarmu, terkagum-kagum akan pulasnya kamu tidur, 

Tok.. tok..

"Aruji, saya izin masuk." Hasebe dengan pelan dia masuk ke kamarmu,

"Aruji bangunn.." Dia membangunkanmu lembutmu, kau tak berkutik,

"Arujii..." dia mengulanginya lagi,

"Huftt.." Hasebe menghela nafas, dia sadar kau takkan bangun dengan semudah itu, dia mencari cara di otaknya yang luas itu,

 "Aruji bangun sekarang, kalau g aku cium."  *ini boong.

"Aruji, aruji.. bangun dah mau subuh."  Hasebe mengakali kata-katanya.

 "Hhnn, apaan sih dari tadi.., belom adzan jugaa" Jawabmu,

jadi dia lupa kalo hari ini puasa?, Hasebe bertanya-bertanya.

"Hari ini, hari pertama puasa aruji,.. ayo bangun.." Hasebe mengguncang-guncang tubuhmu,

"ASTAGHFIRULLAH!", kau bangun terkaget-kaget, "kok, gak bangunin aku dari tadi sih."

  "....",   

*sabar ya Hasebe :(.

Kau mengucek-ngucek matamu, yang masih penuh dengan belek, 

"Sini, saya bersihin."  Hasebe mengambil tisu dari sakunya, dan mengelap matamu,

 "Ihh, jorok tauu.." Kau menutup matamu, Hasebe asik sekali mengelap-ngelap matamu,

"Ha'i, ha'i, sudah kok" kau membuka matamu, jarak wajah antara Hasebe dan dirimu begitu dekat,

"Hasebe, kalo deket-deket ama aku, nanti puasanya batal lo." jawabmu ngawur, kau mengusir wajah Hasebe agar menjauh dari mukamu, kau tak ingin dia melihat mukamu memerah.

 "Emang Hasebe gak jijik ama kotoran orang?" Tanyamu,

 "Kalau kotoran aruji sihh, gak pa-pa"  Ucapnya bangga, dengan gaya alay-alaynya.

D’:

"Dikit lagi adzan Aruji... kalau Aruji gk sahur, nanti aruji laper, kalau Aruji laper nanti Aruji bakal males kerja, kalau Aruji gk kerja nanti kerjaan numpuk, kalau gk percaya tanya aja ama pak haji.." Jelas Hasebe,

barang apa sih, yang telahku beri kepada para touken danshiku,sedih juga liat kelakuannya,

kau berdiri dari futonmu, baru selangkah kau berjalan-

"Kok gk rapihin futon dulu?"

"Dikit ligi idzin" 

*Astaghfirullah.

----

Kalian berdua berjalan santuy menuju tempat makan,

 hatimu senang sekali, melihat para toudan kesayanganmu semangat menjalani puasa, bahkan para tantou yang masih kiyowo ikut menjalani puasa.

Hebat sekali ustadz Ishikirimaru dalam mengajari  mereka semua, kau terharu melihatnya,

"Waaahh, Arujii.. sahur bareng kita!!!" Teriak Akita senang.

seluruh atensi menuju padamu sekarang, Kau tak tau harus bersikap apa, karna pada kenyataannya kau jarang menghabiskan waktu bersama mereka.

"ADA PANCI PANAS MINGGIR! MINGGIR!" Perintah Taikogane Sadamune,

kau segera memberi jalan kepada kepada tantou itu,

"Ohayou.. Aruji" sapa Shokudaikiri Matsusada,

"Ohayouu."kau menyapa balik.

Keadaan tempat makan saat ini sangat ramai, penuh dengan pedang-pedang kesayanganmu. 

Kau agak terkejut setelah menyadari, kalau para tantou memakai celana panjang, semoga mereka istiqamah.

"Ayo duduk." ajak Hasebe, kau mengikutinya,

"Aku mau makan bareng Aruji!",

"Aku juga mau!",

"Aku pengen duduk samping Aruji!" para tantou Awataguchi memintamu untuk duduk bersama mereka, 

Ichigo Hitofuri kakak tertua mereka terlihat kewalahan,

 kau tertawa gemas melihat para tantou Awataguchi,

"Besok aku akan duduk bersama kalian." jawabmu lembut, entah kenapa kau sangat ingin duduk disamping Hasebe.

Merekapun bersorak gembira,

Lucu banget sih...

Akhirnya kau duduk, Hasebe segera mengambilkan lauk sahurmu, setelah doa bersama yang dipimpin oleh Ishikirimaru, kalian makan dengan lahap.

"IMSAK!, IMSAK!"teriak Tsurumaru,

"HAH?"teriak kau kaget, kau mempercepat makanmu, gk cuma kamu, tapi seluruh pedang,

"Tapi boong" 

:(

"KALAU TIDAK ADA KEJUTAN, KEHIDUPAN GK BAKAL SERU.." Tsurumaru cengengesan.

Kalian melanjutkan sahur kalian dengan tenang,

----

Adzan subuh berkumandang dibenteng Honmaru kesayangan kalian, kalian telah berhenti makan, dan pergi berwudhu,

Midare kalo shalat pake mukena atau enggak ya?, kau bertanya-tanya,

"Arujicepetan udah mau mulai" teriak Midare,

kau tersadar dari lamunanmu, dan melihat Midare udah pake sarung,

Ooo, Midare kalo shalat gk pake mukena, pertanyaanmu telah terjawab,

"A-R-U-J-I" panggilnya lagi,

"E-eh iya"jawabmu,

Shalat subuh kalian diimami oleh Ishikirimaru, selaku yang paling beragama dibenteng,

"Assalamu'alaikum Warahmatullah" Ishikirimaru menengokan kepalanya ke arah kanan dan kiri, tanda shalat telah selesai,

"HOAAM"kau menguap ngantuk,

"Aruji, kalau mau tidur lagi gak pa-pa"Kata Hasebe,

kau mangut-mangut, dan segera kembali kekamarmu tertjintah.

----

Tok tok,

"Aruji.."  Panggil Hasebe,

kau terbangun dari tidurmu,

"Iya.. masuk aja.." Hasebe masuk dengan membawa tumpukan kerjaan,

"Kok banyak banget sihhh?" Tanyamu,

"Aruji-kan sering ngulur-ngulur waktu.." Jawab Hasebe,

"Gk ada retrograde army yang menyerang?" Giliran Hasebe bertanya,

kau menggeleng-geleng, 

Hasebe menyerahkan seluruh kerjaan yang telah kau tumpuk dari sebelum bulan puasa, kau mulai mencermatinya, ini tentang peristiwa Honnoji,

Tuan yang dilayani Hasebe mati saat peristiwa ini, batinmu.

"Hasebe menurutmu tuanmu yang sebelumnya seperti apa?" Tanyamu penasaran, kau tahu Hasebe tidak suka dengan tuannya yang sebelumnya, tapi rasa penasaran mengalahkanmu,

"Oda Nobunaga adalah orang yang tak bisa dimaafkan." Ucapnya dingin,

kau terkejut dengan cara bicara pedang itu,

"Membunuh seseorang saat upacara minum teh, karena orang itu menghinanya tidak bisa dimaaf-kan" Lanjutnya lagi,

kau terdiam, menyesal telah mempertanyakan hal itu,

"Lalu dia mulai menyebutku Heshikiri Hasebe yang berarti 'Hasebe pemotong yang kuat'.." Dia mengakhiri kata-katanya, dia menundukan mukanya,

"Hasebe, sumimasen.." Kau meminta maaf,

"A-aruji, tidak apa-apa.. maafkan saya telah membuat Aruji merasa bersalah",

sekarang kau yang menundukan muka,

Pukk,

"Jangan tanyakan hal itu lagi yaa.." dia mengelus kepalamu pelan,

"Aruji adalah tuanku sekarang, aku akan selalu setia padamu" dia tersenyum hangat padamu,

mukamu memerah, "Aku tau kok, Hasebe pasti setia padaku" kata itu langsung keluar dari mulutmu,

Hasebe terdiam beberapa saat, 

"E-ekhem Aruji, saya harus nyicil makanan buat buka", 

"I-iya, silahkan" Kau mempersilahkan,

Hasebe keluar dari kamarmu, dan kau mulai berkutat lagi dengan perkerjaanmu,

Kalau Hasebe masih disini.. kayaknya aku gak bisa fokus, batinmu.

----

Pekerjaanmu yang telah menumpuk sudah kau selesaikan beberapa, waktu menunjukan jam 17.00, kau telah melewati shalat Dzuhur dan Ashar berjamaah, karena merasa tidak enak, kau memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama pedang-pedangmu.

Kau berjalan ke arah aula,

"Aruji!, aku mau rapihin rambut Aruji!" Teriak Midare, 

"W-AAH" Kau terkaget-kaget,

"Midare jangan ngejutin dong" Tegurmu

"Ehe" Dia menuntunmu untuk duduk dipinggir aula,

"Aruji rambutnya halus bangeett" Puji Midare,

"Arigatou..",

Dia mulai merapihkan rambutmu, menyisirnya pelan-pelan,

"Aruji.. rambutnya kuiket yaa"

Kau hanya mengangguk setuju,

"IHH LUCUU.. KYAA KYAA" Midare teriak-teriak alay,

"IH, JANGAN GEDE-GEDE" Ucapmu ngegas,

"AAA, ARUJIII" Dia teriak tambah keras,

Kau menutup mulutnya cepat,

"Midare, jangan kayak gitu" Ucapmu kesal,

"Gomen, gomen", 

"Jangan gitu lagi ya.." Suruhmu,

Dia tersenyum cengengesan.

BRAKK,

"ARUJIII!" Teriak Hasebe, dia membanting pintu aula,

"HASEBE?!" Kau ikut berteriak,

"Tadi saya mendengar suara teriakan, apa yang terjadi?" Tanya-nya cemas,

"SITU YANG TERIAK!" Kau menunjuk ke arah Midare,

"HEHEHE" Midare ketawa-ketiwi doang,

"Midare.." Panggil Hasebe geram,

"Bantu kakakmu, kasian dia",

Kau dan Midare terkejut melihat Hasebe tidak mengeluarkan celotehan ceum emak-emaknya,

"Tumben gk cerewet?" Tanya Midare,

"LAGI PUASA" Jawab Hasebe sambil senyum serem,

Midare langsung berlari, takut nambah dosa.

----

Sisa kalian berdua diaula ini, kau masih tidak enak dengan Hasebe,

"Aruji masih penasaran?" Tanyanya,

Sebenernya penasaran....tapi kau gak mau melihat wajah Hasebe seperti itu lagi,

"Gk usah, gk boleh ghibahin orang" Jawabmu sambil cengengesan,

"Beneran?" Tanyanya,

"IYA" Jawabmu,

Kau segera keluar dari aula,

"Aruji cantik kalau rambutnya diikat" tuturnya,

langkahmu berhenti, mukamu merah tak karuan,

"Hm?, Aruji kenapa berhenti?",

"A-aku nungguin kamu, gece" kau memberi alasan asal,

"O-oke" Jawabnya,

----

Latunan Al-Quran mulai terdengar, tanda buka puasa sebentar lagi, tempat makan telah dipenuhi oleh para Touken Danshi,

"Aruji, saya mau bantu-bantu didapur" Kata Hasebe, 

kau mengangguk,

Kau berjalan santuy menuju ke tempatmu, sambil menguping apa yang dibicarakan oleh pedang-pedangmu,

"Eh tau gk!?!, iklan marjan udah keluar" Seru Atsushi,

"EHH, MASAA?!?!" Kau yang tadi nguping, jadi kepengen ikutan,

"IYA.. ARUJI BELOM LIAT?" Tanyanya,

Kau menggeleng-geleng,

"YAH KASIAN" Ucapnya,

"Kalau bungkus Indomie bikin greget tau gk?" Tanya Atsushi lagi.

"Belom jugaa" 

"ARUJI KUDET" Ucapnya tak selow,

"HEH, GAK GITU YA.., ARUJI LAGI BANYAK KERJAAN" Balasmu tak selow juga,

"Lagian kerjaan dibikin numpuk" Ucap Yagen,

"HUH" Kau mem-pout bibirmu,

"Yaudah.. Ayo streaming rame-rame" Ichigo selaku kakak tertua melerai,

lalu kalian ber-streaming ria, sampai akhirnya dimarahin Ishikirimaru,

"Kalau udah mau buka puasa, harus banyak-banyak baca doa" Jelas Ishikirimaru,

kalian yang tadi streaming akhirnya buru-buru baca doa.

----

Dan akhirnya setelah menahan lapar, amarah, dan hawa nafsu seharian, suara adzan berkumandang. Para pedang yang tadi didapur, sudah berkumpul bersama disini,

"ALHAMDULILLAH" Ucap kalian semua,

kau mulai dengan kurma sesuai sunnah Nabi, lalu kau merasakan aura aneh disekitarmu,

"Kenapa liat-liat?" Kau bertanya kepada Muramasa, yang sedari tadi dia melihatmu,

"Kalau buka puasa harus diawali yang manis, Aruji-kan manis.."

"NAJI-",

"Aruji, jangan ngomong kasar" Hasebe mengingatkan,

"Tapi itu bukan bahasa kasar..." Jelasmu,

"Kalau perempuan yang ngomong jadi kasar Aruji.." Ucapnya,

lalu dia memegang mulutmu, langsung menyentuh gigi putihmu

"Aruji.. ada kurma nyelip digigi Aruji"

Nyawamu terbang entah kemana, setelah ambyar berkali-kali hari ini.. , kenapa akhirnya kau cuma bikin malu.

KOKORO INI GAK KUAT :(


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro