Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 3 : Kembalinya Sang Hafidz

"Kau-"

Lensa xiao terbelalak melihat seorang yang selalu dirindukan imam crepus setelah bertahun-tahun lamanya meninggalkan kampung teyvat.

"Albedo?"

Pria berlensa biru langit itu tersenyum pada Xiao.
Tepat dibelakangnya, Diluc dan Imam Crepus muncul.

Diluc : "Assalamualaikum, Xiao. Sepertinya kau sedang sibuk mengajar anak-anak."

Xiao : "Ya... hanya sebentar."

Xiao : "Juga, jadi Imam daritadu tidak muncul-"

Crepus : "Benar, saya sedang menjemput Albedo dari bandara."

Crepus : "Dia baru terlfon saya tadi pagi untuk dijemput setelah ashar."

Xiao : "Begitu ya."

Albedo berjalan ke arah salah satu anak kecil yang tampak sedikit bingung membaca iqro'.

Albedo : "Yang ini Syafaa a'tun. Bukan Safaa atun."

Anak itu mengangguk-angguk, kemudian mencobanya sekali lagi dan berhasil.

Albedo : "Bagus, sekarang lanjut ke sebelahnya. Ghofuu ron."

Anak B : "Ghofuu ron."

Albedo : "Hm, seperti itu, lanjutkan."

Kemudian dia beralih ke anak sebelahnya lagi, yang sudah memegang al-qur'an lebih dahulu daripada teman-temannya.

Anak itu tampak kebingungan dengan tajwid. Dia berusaha sebaik mungkin untuk membacanya, tapi tak juga benar.

Albedo : "Bukan, bukan, bukan Layunbazana. Tapi, Layumbazana. Disini terdapat tajwid iqlab, karena ba' bertemu nun sukun, maka pembacaannya menjadi mim."

Albedo : "Coba baca lagi, dengan Iqlab."

Anak C : "Iqlab, ya? Kalau begitu, Layumbazana."

Albedo : "Bagus, lanjutkan sebelahnya, Idgham."

Anak C : "Idgham... berarti berdengung?"

Albedo : "Lalu bagaimana bacanya?"

Anak C : "Uhh, Lahabiw watab."

Albedo tersenyum, tangannya mengusap lembut kepala anak itu.

Albedo : "Anak pandai. Lanjutkan bacanya, kakak akan perhatikan tajwidnya."

Lensa anak itu berkilau, anggukan mantap dia tampakkan. Dengan senang hati melanjutkan bacaan al-qur'an nya.

=================

Usai juga jam mengaji mereka, tak terasa adzan maghrib terdengar.
Tak lain Venti yang selalu menjadi muadzin. Suaranya yang merdu selalu mendinginkan hati tiap orang yang mendengarnya.

Albedo : "Shadaqallahul adzim. Alhamdulillah sudah maghrib. Kita lanjut mengajinya setelah tarawih, ya? Sekarang kita berbuka dulu."

Anak-anak : "Baik, kak!!"

Anak-anak itu kemudian berlari ke arah lemari, tempat dimana alqur'an dan Iqro' ditata rapi.

Xiao kagum melihat Albedo yang mengajar anak-anak mengaji dengan begitu fasih.

Xiao : "Subhanallah, Albedo hebat sekali."

Albedo : "Ahaha, saya hanya membantu saja disini. Alhamdulillah, allah swt memberi kemudahan untuk mengajar anak-anak."

Xiao mengangguk-angguk.

Tiba-tiba seorang gadis manis berkerudung putih dengan renda biru muda muncul diantara mereka, itu Barbara.

"Assalamualaikum semuanya. Takjilnya sudah disediakan di depan masjid. Kalian jangan sampai lupa untuk segera membatalkan puasa, ya!"

Albedo dan Xiao saling menatap, kemudian berjalan bersama ke depan masjid untuk mengambil takjil mereka.

Saat sedang berbuka puasa, Albedo bertemu dengan dua rekannya yang sudah lama sekali tidak bertemu.

Bennett : "Lho, itu kan."

Razor : "Albedo!!"

Mereka berdua berlari ke arah Albedo. Memeluknya dalam pelukan erat penuh kehangatan.

Bennett nyaris menangis melihat temannya yang selama setahun tidak terlihat.

Bennett : "Alhamdulillah, kamu sudah pulang. Kami merindukanmu, Albedo.."

Razor : " Hiks, Razor, rindu."

Albedo tersenyum haru melihat dua kawan santrinya. Tangannya membalas pelukan mereka.

"Aku juga merindukan kalian.", ucapnya.

Albedo, Razor, Bennett, mereka bertiga adalah anak santri di pesatren teyvat.
Tiga sahabat itu sebelumnya berjuang bersama untuk lolos di lomba hafidz qur'an tahun itu.
Namun hanya Albedo seorang yang berhasil lolos sampai babak final. Bahkan dia menghilang selama setahun lamanya karena pergi ke luar negeri untuk mengikuti babak final hafidz qur'an itu.

Bennett melepas pelukannya, dia mulai berbincang dengan Albedo.

"Jadi, berapa lomba yang sudah kau menangkan?"

Albedo berusaha mengingingat apa saja lomba yang diikutinya.
Setahun lamanya di luar negri, tak hanya dia gunakan untuk sekali lomba, tapi berbagai lomba hafidz disana, direnggutnya begitu saja.

Albedo : "Kalau tidak salah, mungkin lima lomba."

Razor : "Subhanallah!!"

Bennett : "Hehehe, sudah kubilang kan, Zor. Tidak perlu khawatirkan Albedo, dia itu jenius!"

Albedo : "Jenius? Aku tidak berpikir kalau aku... jenius."

Bennett dan Razor menatap Albedo lelah. Sudah kesekian kali Albedo menampakkan kejeniusannya dan dia masih tidak percaya akan hal itu.

Tawa kecil keluar dari mulut Albedo, dia tak kuasa menahan geli saat teman-temannya menampakkan wajah lelah begitu.

"Iya iya, maaf. Alhamdulillah, Allah memberi kelebihan padaku."

"Kalian juga bisa, kok. Kita hanya perlu latihan bersama lagi seperti dulu."

Kini Bennett dan Razor tersenyum, sekaligus mengangguk mantap.

Bennett : "Gimana kalau tadarus habis tarawih? Ada waktu luang, kan itu."

Razor : "Hm! Tadarus!"

Albedo : "Eee... tapi aku harus mengajar anak-anak."

Bennett : "Begitu ya, sayang sekali..."

Albedo : "Bagaimana kalau setelah tahajud sampai subuh? Daripada tidur lagi, kan?"

Razor : "T-tapi. Razor. Ngantuk."

Bennett : "Ayolah, Zor! Lawan ngantuknya! Kita berlomba-lomba nyari agama di bulan puasa!"

Bennett : "Kamu mau tidur atau dapet pahala buat ke surga?"

Razor : "Oh! Surga! Razor mau ketemu papa mama."

Bennett : "Kan? Kalau gitu, nanti habis tahajud, bangun. Tadarus bareng, ngumpulin pahala. Biar papa mama kamu seneng lihat kamu."

Razor tersenyum simpul melihat Bennett.

Razor : "Razor pasti. Buat papa mama senang di surga."

Albedo : "Baiklah, kalau begitu srtrlah tahajud. Sekarang kita sholat maghrib dulu."

Bennnett + Razor : "Ayok, sholat!!"

Tiga sahabat itu kemudian berjalan masuk ke masjid untuk melaksanakan sholat maghrib berjamaah setelah menghabiskan takjil mereka.

================
To be continued
.
.
.
.
.
.
Ya allah, manis banget kalian betiga.
Thor sampe nggak kuat nulisnya T_T

Oh ya, barangkali ada pembaca yang ingin berbagi fanart Genshin Impact versi ramadhan, boleh kontak instagram Baakaneko, ya!

Biar nanti Neko upload di Fanfict ini.
Itung-itung ada gambaran-gambaran adegannya, hehehe.

(mentang-mentang nggak bisa nggambar, minta ke orang lain :3)

Oke deh, semangat menunaikan ibadah puasa semuanya!

Stay tune and assalamualaikum ^^)/

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro