Chapter 6 : Permintaan Maaf & Kebenaran
Mungkin, ini sudah seminggu lamanya bagi (Name) yang telah mendiamkan atau lebih tepatnya mengacuhkan Natsume. Bukan tanpa alasan, ia melakukan itu karena Natsume terlalu mencampuri urusan hidupnya.
Mulai dari pertemanan, jadwal, dan lain sebagainya. Bukannya (Name) tidak menghargai usahanya sebagai sahabat. Hanya saja, ia ingin kembali bebas seperti biasanya.
Ya, seperti saat sebelum Sakuma bersaudara dan Eichi Tenshouin datang.
Hari ini, (Name) makan siang bersama dengan Anzu. Walaupun ada Natsume di sebelahnya, (Name) benar-benar menganggap jika Natsume tidak ada.
Mungkin, benar kata orang, 'Jangan buat orang pendiam marah. Karena, marahnya orang pendiam jauh lebih menyeramkan dibandingkan orang biasa.'
"(Name)," panggil Natsume. Namun, tidak diindahkan sedikitpun oleh gadis dihadapannya.
"(Name)," ulangnya.
Anzu pun membantu dengan menyenggol tangan (Name). (Name) hanya membalas panggilan Natsume dengan lirikan sejenak.
"Aku akan menjelaskan semua hal yang kau cari. Tapi, maafkan aku terlebih dahulu," pinta Natsume. Sementara (Name) hanya diam, ia hanya menikmati makanannya saja.
Anzu hanya menonton drama gratis yang dilakukan oleh kedua sahabatnya. Bukannya ia tidak peduli. Hanya saja, (Name) terlalu menyeramkan jika ia marah. Dan cenderung tidak ingin diganggu sedikitpun.
"Baiklah, aku maafkan. Tapi janji kalau mau menjelaskan," ucap (Name) sembari memanyunkan bibirnya.
"Baiklah, apapun agar kau memaafkan aku, Koneko-chan," ucap Natsume dengan pasrah.
"Kalian sudah berbaikan?" timpal Anzu dengan tatapan polos.
"Hah? Berbaikan? Tidak, kami hanya pura-pura baik," balas (Name) yang membuat Anzu berkedip bingung.
"Tentu, kami sudah berbaikan," sambung (Name).
"Oh, kalau begitu ... selamat untuk kalian," ucap Anzu yang diakhiri dengan tawa ringan darinya.
*****
Setelah perkuliahan siang, kebetulan mereka berdua tidak ada jadwal untuk perkuliahan di sore hari. Dan Natsume pun memutuskan untuk mengajak (Name) ke perpustakaannya.
Tentunya, ia melakukan itu agar (Name) benar-benar menerima permintaan maafnya lalu menjauhi kedua Sakuma itu. Memang cukup berat bagi Natsume untuk memulai darimana ia harus menjelaskan. Tetapi, sebelumnya, ia sudah dibantu oleh kedua rekannya untuk menjelaskan darimana.
Ya, Natsume menjelaskan tentang asal-usul keluarga Sakuma. Mulai dari sang ayah, Sakuma Harold yang merupakan bangsawan tertinggi dalam sejarah vampir. Dan sang ibu, Sakuma Hana yang hanya seorang manusia biasa, tetapi ia memiliki sedikit darah penyihir.
Secara turun-temurun, keluarga Sakuma tidak memangsa manusia sedikitpun. Mereka mengganti darah manusia dengan darah hewan, seperti rusa ataupun kelinci. Keluarga mereka juga tinggal jauh di dalam hutan yang tertutupi oleh kabut.
Tidak banyak orang yang bisa kesana. Hanya vampir tertentu ataupun orang yang diundang saja yang bisa kesana, termasuk Hana.
Hana adalah manusia pertama yang berhasil memasuki rumah itu disaat rumah keluarga Sakuma melakukan pesta dansa tahunan. Ia tidak takut sama sekali akan keluarga Sakuma. Meskipun ia tahu kebenaran jika Harold adalah sosok predator, tetapi ia yakin jika ada sisi Harold yang masih menunjukkan sisi kemanusiaan.
Ya, Harold jatuh cinta pada Hana pada pandangan pertama. Hal itu cukup menggemparkan dunia kegelapan. Tetapi, cinta mereka begitu kuat sehingga mereka tidak terpisahkan hingga mereka melanjutkan ke jenjang yang lebih serius lagi.
Meskipun ada sedikit pertentangan dari pihak Hana, Harold berhasil meredamnya dengan memberikan banyak hal positif mengenai vampir. Dan ajaibnya, keluarga Hana mempercayai itu dan mengizinkan Hana untuk menikah dengan Harold.
Setelah pernikahan itu, Hana hamil dan melahirkan anak pertamanya, Sakuma Rei dengan lancar. Akan tetapi, saat ia melahirkan anak keduanya, Sakuma Ritsu, ia tewas mengenaskan ditangan sang pemburu vampir yang sangat menentang fakta jika mangsa dan pemangsa bisa hidup bersama.
Ritsu yang baru lahir dan Rei yang masih berusia satu tahun berhasil dibawa pergi oleh Harold lalu mereka dititipkan oleh nenek mereka. Hingga sekarang, keberadaan Harold masih diragukan.
Banyak orang yang mengatakan jika Harold ikut tewas dalam kejadian itu. Dan ada juga beberapa bukti-bukti yang ditemukan jika Harold masih berkelana untuk mengusir rasa sedihnya akibat kematian istrinya.
"Kejamnya," komentar (Name) setelah mendapatkan apa yang ia cari selama ini.
"Begitulah dunia mereka. Predator sebaik apapun, mereka tetap dianggap sebagai predator dan cap 'pemangsa' tidak akan pernah hilang dari mereka secara turun-temurun," jelas Natsume.
"Tapi ... apa kau juga ada hubungan dengan Hana ataupun Harold?"
Natsume mengepalkan tangan saat mendengar pertanyaan itu. Ya, itulah pertanyaan yang selama ini ia hindari.
"Ada. Jelas-jelas aku ini penyihir, bukan? Penyihir melindungi manusia dari pemangsa seperti mereka."
"Tapi, kau juga tahu jika Sakuma bersaudara tidak menyakiti orang, bukan? Apakah kau akan melakukan hal yang sama seperti pemburu itu?"
Natsume melipat tangannya di dada. Ia menutup matanya rapat-rapat, "Mungkin. Aku bisa melakukan keduanya. Jika mereka menyakitimu, maka aku akan bertindak. Jika mereka melakukan sebaliknya, aku tetap mengawasimu."
"Bagaimana dengan Eichi Tenshouin?"
"Eichi Tenshouin, dia juga seorang demon."
"Demon?"
"Demon memiliki sifat yang lebih kejam dari manusia, vampir, penyihir, ataupun manusia serigala. Terkadang, mereka memiliki kemampuan khusus untuk menghancurkan sistem pemulihan tubuh seorang vampir yang membuat vampir itu mati secara perlahan. Sama halnya dengan vampir, mereka juga melakukan itu manusia serigala, penyihir, dan manusia biasa."
(Name) menutup mulutnya sendiri. Ia pun baru mengerti mengapa Natsume sangat marah saat melihat Eichi. Dan ia juga baru mengerti alasan Rei meminta dirinya untuk tidak mendekati Eichi sedikitpun.
"Maaf, sudah membuatmu repot, Natsume-kun. Tapi, jika kau mengatakan hal ini sedari awal, mungkin tidak ada salah paham diantara kita," ucap (Name) sembari menundukkan kepalanya.
"Tidak masalah, Koneko-chan. Yang terpenting, kau sekarang mengerti semuanya," balas Natsume dengan senyuman yang terukir di wajahnya.
Tetapi, entah mengapa (Name) masih merasa jika Natsume menyimpan hal yang tidak ia sampaikan padanya. Ia ingin bertanya lagi, tapi ia merasa jika Natsume sudah cukup jujur padanya.
Mungkin, ada baiknya jika ia menunggu waktu yang tepat agar Natsume mau berbicara padanya. Utamanya, agar Natsume lebih menceritakan masa lalu dirinya yang sebenarnya.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro