Prolog 🍂
Rintikan hujan mengguyur dengan deras ke permukaan bumi hingga membuat apa yang diguyurnya menjadi basah. Tercium aroma tanah yang menguar akibat rintikan air tersebut. Terlebih disertai dengan angin yang berhembus cukup kencang. Membuat rintikan air itu bergerak searah dengan angin yang berhembus.
Di depan sebuah tokoh yang bertuliskan 'tutup', seorang gadis remaja dengan surai bewarna hitam lekat dan manik crimson itu menunggu dengan sabar hingga hujan berhenti mengguyur permukaan bumi. Gadis itu memeluk tubuhnya sendiri menggunakan kedua tangan. Hujan angin yang sedang terjadi itu membuat seragam sekolah gadis itu menjadi basah.
"Ck! Hujan mulu aja tiap hari! Ngeselin dih! Mana bajuku jadi basah gini, gimana kalau ntar ada om² mesum yang nyamperin?!" omel sang gadis sembari meratapi nasib yang tidak bisa segera pulang ke rumah untuk rebahan.
Mendengus kecil gadis itu menatap ke arah langit yang gelap "Aku benci hujan" gumamnya.
...
Selang beberapa menit hanya terdengar suara rintikan hujan, gadis itu sontak melirikkan manik crimsonnya ketika menyadari seseorang berlari mendekatinya dengan tergesa-gesa. Sepertinya dia juga menjadi korban dari hujan angin itu.
Lelaki itu sampai di sana dan mengatur nafasnya yang terengah-engah. Lantas ia menoleh kepadaku yang juga menatapnya. Ia tersenyum ramah "Halo! Sepertinya kita terjebak di sini," ucapnya menyapa.
"Uhm ya... Malang sekali nasib kita yang harus basah kuyub begini," balas gadis itu.
"Ah! Seragam mu..." Lelaki itu mengamati seragam yang kupakai, dari tatapannya kuyakin dia bukan om² mesum.
Aku mengamati penampilan lelaki itu yang juga basah kuyup sama sepertiku dan aku mengerti maksut dari lelaki itu "Oh?! Kita satu SMA?!"
"Benar! Aku merasa familiar saat menyapamu tadi"
"Pantas... Aku juga merasa kek pernah liat kamu"
"Anak kelas berapa?"
"Kelas 3-2"
"Are? Kelas tetangga toh.... Aku di kelas 3-1"
"Oh"
"..."
Seketika terdengar sound effect *krik krik
Percakapan diantara mereka telah terhenti dan kini malah suasana menjadi canggung.
"Ano-" oops.. Mereka berdua secara serempak ingin berbicara.
Lelaki itu masih mempertahankan senyum cerianya. "Namaku Robin Laffite," ujarnya mengulurkan tangan padaku.
Membalas uluran tangan bermaksut berjabat tangan gadis itu memberikan senyum kecil "Aku Zelia Grisella, yoroshiku Robin!"
"Yoroshiku Zelia!"
Dan... Begitulah awal mula pertemuan Zelia Grisella dengan lelaki bersurai merah muda dengan nama Robin Laffite.
▬▬ι══════════════ι▬▬
Penasaran dengan kisah Zelia dan Robin?
-Ga
..../angkat sapu/otw gebukin- .g
*menghilang
₊❏❜ 🥛⋮[5 Januari 2022] ⌒⌒
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro