Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

5. T E T A N G G A M A S A G I T U ?

Berulang kali, Orion menghubungi Rain namun gadisnya itu tidak kunjung meresponnya.

Beberapa panggilan pun, tidak kunjung dijawab. Fokusnya teralihkan ketika seseorang lelaki seusianya menyengol minuman bubble drink miliknya.

Bukan Orion marah, lelaki yang sedari jelas-jelas menyengol minumannnya itu pun menatapnya narkas.

"Jalan pakek mata, dong! Mau gue jahit?" narkas lawan bicaranya itu dengan kasar.

Orion memilih tidak menanggapinya, beralih ke apartement kekasihnya selagi membawakan makan malam.

Ia menekan nomer tangal lahir Rain yang digunakan sebagai kunci, setelah selesai, Orion hanya memperhatikan gadis itu tertidur dengan telentang.

Orion menarik selimut bermotif melody itu selagi membenarkan hingga ke bagaian leher.

Tatapan sendu di wajah Rain, gadis itu bisa mengubahnya ketika bersamanya. Senyuman bahagia itu, Orion berharap tidak hanya berkamuflase.

"Gadis hebat!" seru Orion berkata dalam hati mengelus rambut gadisnya dengan hangat.

Gadis itu selalu menyembunyikan setiap kesedihan. Tidak jarang pula, Rain menangis karena hal kecil ketika hatinya berada dalam keadaan sensitive.

Rain yang merasakan adanya kedatangan seseorang, gadis itu belahan membuka matanya. Ia tersenyum ketika orang itu adalah Orion, tidak lain kekasihnya.

"Whe ... aku ganggu?"

Rain hanya mengelengkan kepala meraih tangan Orion mengusap jemarinya lalu bangkit dari tempat tidur, memindahkan badannya bersender di dekat dinding selagi masih dengan selimut menutupi ujung kakinya.

"Dingin?" Orion menaikan selimut di jemari kaki Rain hingga dengan iseng menutup seluruh badannya.

"Aku kayak mayat hidup, dong!"

"Emang!" cengir Orion mendapat pelototan.

Orion beralih membuka bungkusan makannya, lalu membuka kulkas, dilihatnya makanan Rain telah habis habis stok. "Makan dulu, gih! Ntar aku aja yang beli sayur, empat sehat lima sempurna, snack aku kurangin, eskrimnya aku hitung, biar gak kelebihan dosis."

"Jahad!" celah Rain merengek, ia tidak menyetui ucapan Orion ketika snack dan eksrimnya di batasi. "Aku beli sendiri aja, deh!"

"Entar, Queen capek."

Gadis itu tetap merengek selagi mengesot turun dari ranjang selagi meraih makanan yang Orion bawakan dengan tangannya yang mengulur ke atas.

"Rain. Jangan males," tegur Orion.

Rain tidak menanggapi.

"Satu ...."

Ingin berdiri dengan normal, namun kakinya sulit digerakan dengan metode malas gerak. "Gendooong ...." Raih mengulurkan kedua tangannya ke arah Orion.

"Rain ...," tutur Orion menghibas kedua tangannya. Kekasihnya itu sangatlah malas, ketika telah menempel dengan hawa ranjang.

"Maunya gendong!" tekan Rain sekali lagi.

Orion segera meraih badan gadis itu mengendongnya dengan ala bridal style.

"Turunin dong, Sayang! Jangan bengek, lu!"

Tanpa disadari, sesorang dari balik pintu memperhatikan kedua remaja itu yang sedari saling merujuk, hingga tidak disadarinya ia menyengol tong sampah didekatnya, menimbulkan bunyian.

Buru-buru Orion menaruh tubuh Rain di kursi meja makan lalu beralih ke arah luar memperlihatkan kiri dan kanan.

Sedangkan Rain yang sedari tadi merasa diperlihatkan dari balik cendela, gadis itu reflek memperhatikan arah tersebut.

"Mungkin ada tikus?" Rain berbalik arah mengarah ke Orion lalu mengarah ke cendela. Seseorang yang ia kenali kini telah menghilang dari tempatnya.

***

Neil buru-buru meninggalkan tempat persembunyiannya. Lelaki itu tidak sengaja memperlihatkan kedekatan kedua remaja itu.

Entah mengapa, Neil tidak menyukai kedatangan lelaki yang berstatus menjadi kekasih Rain itu. Sedangkan Rain, gadis itu masih menatapnya dengan datar. Tidak berubah semenjak mereka bertemu di SMA Antariksa.

Satu hal yang Neil simpulkan, pertemanan mereka tidaklah sebaik sebelumnya.

Ada kecewa dimana memori yang ia ingat akan menjadi kenangan untuk dirinya sendiri.

Neil akan berlarian, menerobos kecametan ke toko minuman kasta tidak jauh dari tempat apartmentnya. Belum sehari, dia menginap disini, kebiasaan lamanya yang sempat hilang, bermunculan lagi.

Terkadang minuman kasta baginya sangat mengubah mood menjadi lebih baik.

Orion yang tidak sengaja memperhatikan lelaki itu dari seberang jalan membuatnya tak bisa memendung rasa keinginantauannya. "Itu tetangga baru kamu?"

Rain menerjap ke arah Neil, namun lelaki itu menatapnya lebih melembut ketika dibanding tatapannya dengan kekasihnya. "Iya," ujarnya singkat memasuki area parkiran.

Neil memperhatikan kedua remaja itu dengan mengambil arah lain menuju toko kasta terdekat.

Dengan penampilan Neil yang awut-awutan membuat Orion meragukannya ketika lelaki itu menjadi tetangga kekasihnya. "Kamu gak pengen pindah apart?ato tinggal sama aku, aja?"

Hening.

"Aku cuma khuawtir," bisik Orion lembut mengacak rambut Rain.

Rain yang menaikan secuil bibirnya sebagai pertanda merasa baik, setidaknya itu membuat Orion merasa lega.

***

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro