[B] #RCMJTheSoundtrack!
SPOILER ALERT! Part ini mengandung spoiler dari seluruh cerita RCMJ hingga ke Bab 30-R. Jika kamu tidak suka spoiler, sebaiknya selesaikan membaca RCMJ dulu.
Ini bonus yang kusiapkan karena aku gagal posting semua revisi dalam satu hari. Jadi, silakan dinikmati!
Peringatan: sebagian besar lagu ini kupilih karena melodi dan nuansanya, dan bukan karena liriknya. Jadi, tidak perlu repot-repot mencari lirik atau berusaha mendengarkan kata-katanya ... kecuali jika kusebutkan secara eksplisit, hehe. Oh, dan jika kau juga punya saran lagu untuk adegan tertentu atau adegan-adegan yang kusebutkan di bawah ini, jangan segan-segan untuk menitipkan komentar berserta lagunya dan kenapa kamu memilih lagu itu. Ayo saling perkaya library musik sesama pembaca RCMJ! (Dan library musik penulisnya juga, HEHE.)
1. Luke & Claire's Theme
Lagu: To Build a Home
Oleh: The Cinematic Orchestra
Lagu yang menurutku cocok untuk digunakan dalam setiap adegan Luke dengan Claire. Hei, bukannya aku ingin mereka inses atau bagaimana (walaupun banyak yang menyarankan ini, jujur saja), tetapi kuakui saja, mereka memang pantas punya lagu tema sendiri.
Lagunya lembut dan manis. Aku sangat mudah melihat saat Claire mati-matian minta dipeluk oleh Luke saat mendengarkan lagu ini. Entahlah, rasanya cocok saja. Hehe.
2. Best Friends (the Trio)
Lagu: Let Me In
Oleh: Snowmine
Lagu yang nadanya sangat playful. Pertama kali aku mendengar lagu ini, aku terpikir adegan bernostalgia sore dengan orang-orang tersayang tentang sebuah petualangan bersama teman-teman yang sangat menyenangkan. Padahal liriknya tidak berhubungan sama sekali dengan itu, hahahah. Entahlah. Tapi itu jadi membuat lagu ini, menurutku, cocok diputar setiap melihat Luke, Laura, dan James bermain bersama.
3. Oil Exchange
Lagu: Tonight, Tonight, Tonight
Oleh: Low Roar
Lagu yang menurutku tepat untuk melatari perjalanan Abner Andrews dan keluarganya dalam usaha putus asa mereka mencari persediaan minyak sebelum terlambat, demi bertahan hidup di awal Fimbulwinter—dari menyimpulkan berita tentang listrik, persiapan keluar, hingga kekacauan di kota dan keputusan mereka mengambil arah memutar. Ada kesan putus asa yang sangat terasa di iringan lagu ini yang membuatnya terdengar nyaris sangat miris, dan iringan drum yang mengikuti—dengan ending lagu yang menggunakan efek suara komputer yang rusak—menurutku cocok untuk membangun nuansa dan mengakhiri adegan tanpa kehilangan ketukan.
4. The Silent House
Lagu: Still
Oleh: Daughter
Lagu yang menurutku cocok untuk menggambarkan bagaimana Luke semakin mendekati kegilaan setelah Claire jatuh sakit dan terlumpuhkan, ibunya menjadi agresif tanpa alasan, dan ayahnya pergi mencari obat untuk Claire. Ketika rumah menjadi sepi, kecuali untuk suara salju di luar sana.
Videoklip dan lirik lagunya tidak berhubungan sama sekali, tentu, tetapi nuansa yang dibawakan lagunya sangat pas. Lagu-lagu Daughter dan Low Roar memang mampu menarik banyak senar #feels di saat bersamaan hingga kadang aku ngeri sendiri.
5. Welcome to Radnor
Lagu: Adiemus
Oleh: Karl Jenkins (vokal oleh Miriam Stockley)
Sebenarnya Karl Jenkins di sini berperan sebagai composer dan penulis lirik, walaupun lagu ini juga tidak memiliki lirik dalam bahasa mana pun. Jenkins sengaja mengatur setiap suku kata yang diucapkan dan dinyanyikan oleh vokalis lagu ini, Miriam Stockley, supaya berakhiran di huruf terbuka dan memiliki kesan melodis yang kuat.
Lagu ini adalah lagu orkestraik yang memiliki elemen tribal dari lagu-lagu Afrika dan juga melibatkan gaya Keltik dalam penyusunan aransemennya, jadi ada kesan liar, kuno, megah, kuat, dan elegan di saat bersamaan ketika mendengar lagu ini. Kurasa, untuk menggambarkan sebuah koloni berisi naga-naga yang bersembunyi dari umat manusia, lagu ini cukup cocok untuk menggambarkan saat Luke dan Laura pertama tiba di Koloni Radnor dan benar-benar melihat para naga masih hidup hingga sekarang.
6. The Loss of a Mother
Lagu: I Don't Think About You Anymore But, I Don't Think About You Anyless
Oleh: Hungry Ghosts
Untuk suatu alasan, lagu instrumental ini sangat bisa kudengar setelah Ray berpaling dari mayat ibunya. Rasanya menyayat hati, dan di saat bersamaan, ada kesan yang mendorong untuk terus berjalan. Sedih, iya, tetapi bukan jenis sedih berkabung. Jenis sedih yang muncul karena sebuah nuansa, atau karena tidak sengaja teringat sebuah kenangan pahit, di saat yang salah di malam hari. Mengesampingkan latar waktu pembunuhan ibu Ray yang di tengah siang, aku bisa melihat Ray kembali masuk ke Koloni Radnor, sebatang kara, perlahan, dengan lagu ini di latar belakangnya.
7. Prejudiced Err
Lagu: Crossfire
Oleh: Stephen
Aku membayangkan lagu ini sepertinya cocok untuk menunjukkan flashback kisah Abdul-Massih, ayah Shafira. Bahkan, tidak perlu seluruh detail petualangannya pun, lagu ini tetap cocok. Pertemuannya dengan Ra, selamat dari kereta Al-Ayyat tahun 2002, berada di dalam kebakaran Istana Budaya Beni Suef tahun 2005, hingga bertarung dengan orang-orang jahat yang menggunakan agama sebagai alasan mereka berbuat jahat—termasuk berusaha menyelamatkan putrinya dan gagal, hingga akhirnya harus menyerahkan Restu Ra kepada Shafira demi keselamatannya, mengorbankan nyawanya sendiri di tengah jalan.
Kebetulan, lagu ini juga memiliki lirik yang mengkritik perang berkepanjangan, terutama perang yang mengibarkan panji-panji agama, dan membuatmu mempertanyakan lagi nilai kemanusiaan. Sangat cocok untuk latar yang ingin kuceritakan.
8. Doomed Encounter/Dragonslayers
Lagu: Assassin's Creed
Oleh: Zyrah
Lagu ini aslinya adalah lagu yang ditulis oleh Jesper Kyd dan Lorne Balfe untuk permainan Assassin's Creed: Revelations, tetapi akhirnya berujung menjadi lagu Assassin's Creed paling berkesan di sepanjang sejarah seri game itu. Zyrah, grup vokal dari Britain's Got Talent, terutama terkenal karena sering melakukan cover terhadap lagu-lagu dari game dan film, memutuskan untuk meng-cover lagu ini dengan lirik bahasa Latin yang diambil dari lagu Requiem oleh Mozart.
Aku membayangkan lagu ini untuk dua pertarungan terakhir Luke melawan Kur—satu, pertarungan yang akhirnya berujung dengan mereka semua terpencar di Yunani dan berkenalan dengan Will. Pertarungan yang gagal total dengan mengerikan, tetapi tetap dengan perjuangan yang bersemangat ... atau, lebih tepatnya, perjuangan yang putus asa. Kedua, pertarungan terakhir mereka melawan Kur di Laut Ionia. Dua-duanya terasa sama cocoknya dengan build-up lagu ini, dan ending-nya juga sama klimaksnya, walaupun yang satu klimaks yang berakhir dengan kekalahan sementara yang satu lagi berakhir dengan kemenangan.
9. The Madares Cabin
Lagu: The Quarantine Zone (20 Years Later)
Oleh: Gustavo Santaolalla
Diambil dari album soundtrack original permainan The Last of Us, lagu ini terasa kalem dan berbahaya di saat bersamaan. Ada kesan ketidakmampuan, kesan kelemahan, dan kesan kesadaran penuh bahwa ada bahaya di luar sana dalam lagu ini. Kabin di Madares—nama lokal untuk pegunungan Lefka di Kreta, Yunani—adalah tempat John Goulielmakis menyendiri, dan akhirnya menjadi tempat tinggal keluarganya setelah bencana seputar perang geng dan penyelamatan Will.
Luke dan teman-temannya diselamatkan oleh Will setelah mereka jatuh di Kreta, dan Will membawa mereka semua ke kabinnya untuk dirawat. Menurutku lagu ini cocok untuk saat sebelum Luke akhirnya menenangkan diri dan jatuh tertidur lagi (dan akhirnya terbangun lagi karena Hermes), di masa-masa ketika Luke sadar bahwa dia dan teman-temannya semua terluka parah, bahwa nasib naga sahabatnya tidak jelas, bahwa dia cemas setengah mati ketika Laura mati-matian berusaha melihatnya dan malah pingsan. Sepinya kabin Will dan keputusasaan mereka cukup tergambar jelas di lagu ini.
Bonus trivia: Gustavo Santaolalla, composer dari semua lagu di The Last of Us, tidak bisa menulis dan membaca not balok. Semua lagunya adalah hasil improvisasi dan live recording, persis ketika dia tahu apa yang harus dilakukan, karena semua alat musiknya sengaja diutak-atik hingga setelannya tidak normal sebelum dia mulai mencari nada. Orang itu genius.
10. Himinbjörg (Without Her)
Lagu: The Last of Us (You and Me)
Oleh: Gustavo Santaolalla
Masih soundtrack dari permainan The Last of Us, versi You and Me membawakan lagu tema game itu dengan aransemen yang lebih sepi dan tenang, dengan tekstur yang terasa lebih rapuh. Entah kenapa menurutku ini cocok untuk saat Luke tiba di Himinbjörg, menggendong mayat Laura, merasa berbagai emosi mengerikan di saat bersamaan, dan disadarkan paksa oleh Heimdall betapa dia lemah dan tidak bisa bertindak sembarangan.
Nuansanya terlalu pas sampai jadi agak seram.
11. Shiva (Part 1)
Lagu: Home from Home
Oleh: Davidge (feat. Low Roar)
Lagu ini liriknya memang tidak berhubungan sama sekali dengan Shiva, tetapi ada kesan menyeret dan orkestraik, diiringi juga dengan kesan misterius yang kuat di saat-saat yang tepat, dan ini membuatku merasa lagu ini entah bagaimana cukup bisa diletakkan di pertarungan pertama para Myth Jumpers di Everest melawan Shiva. Yah, pertarungan yang berakhir dengan James tertembak di bahu dan Ray luka-luka.
12. Shiva (Part 2)
Lagu: HeavyDirtySoul
Oleh: twenty øne piløts
Sekali lagi, liriknya memang tidak berhubungan dengan adegannya, kecuali kalau dicocoklogi. Yha. Namun lagu ini beat-nya sangat cepat, dan melibatkan kord minor dan mayor dengan seimbang di bagian-bagian yang tepat. Bahkan ada bagian di mana beat-nya melambat dengan cukup signifikan pada saat bridge, yang menurutku cukup menggambarkan adegan saat Vishnu dan para Myth Jumpers mengambil formasi defensif sebelum melanjutkan serangan pada Shiva.
Jadi, ya, karena aku mengatakan Vishnu, itu dia adegan yang kubayangkan dengan lagu ini: pertarungan terakhir para Myth Jumpers dan Vishnu melawan Shiva, yang akhirnya menghentikan Fimbulwinter.
13. To Hell and Back
Lagu: Everything in Its Right Place
Oleh: Radiohead
Lagu yang menurutku cocok untuk menggambarkan perjalanan Luke ke Dunia Bawah imajiner dan menarik Laura keluar dari Hades, saat dia memasuki Gerbang Orpheus dan berusaha membangkitkan Laura dari kematian.
Tidak, lagu ini tidak terlalu mengerikan ... paling tidak, menurutku. Lalu, progresi kordnya juga memiliki kesan semi-tradisional, walaupun instrumen yang digunakan modern semua. Namun bukan itu yang membuatku merasa lagu ini cocok untuk adegan ini.
Aku memilih lagu ini untuk adegan ini, karena Radiohead bermain seenak udel dalam membuat lagu ini. Mereka melemparkan segala macam vokalisasi dan kata-kata dalam lagu ini sementara lagunya sendiri tetap mengiringi di belakang. Coba dengarkan lagu ini dengan speaker, dan kau pasti akan pusing. Dengarkan dengan earset, aku bisa menjamin kau akan lebih pusing lagi. Lagu ini memiliki kesan distorsi dan disorientasi yang sangat-sangat-sangat kuat, belum lagi bagaimana vokalnya terkadang diawali dan diakhiri dengan akhiran bass yang sangat kuat, seakan suara vokalnya tenggelam begitu saja di titik-titik tertentu. Disorientasi seperti inilah kira-kira dialami oleh Luke di Gerbang Orpheus.
Kesan-kesan inilah yang membuatku merasa lagu ini cocok untuk adegan Gerbang Orpheus. Bagaimana denganmu?
14. Laura
Lagu: Somewhere Only We Know
Oleh: Lily Allen
Ini adalah cover Lily Allen untuk salah satu lagu terbaik Keane (menurutku), dan ia berhasil membuat lagu yang sudah terasa sangat manis dan rapuh menjadi lebih menenangkan lagi. Lagu ini entah bagaimana bisa membuatku merasa aman dan sangat tenang, dan ini yang membuatku merasa bahwa lagu ini cocok untuk menggambarkan perasaan Laura pada Luke.
Ya, Laura pada Luke, walaupun sebaliknya juga cocok. Namun, untuk suatu alasan yang tidak bisa kujelaskan, bagiku lagu ini lebih terasa pantas untuk menunjukkan kolase #Lura (Luke-Laura, shipname dari @alemanaxuan) dari perspektif Laura. Apalagi jika ending lagu ini ditutup dengan adegan ciuman pertama mereka setelah Laura bangkit lagi. Astaga, malah aku yang baper. :")
15. The Osbourne House
Lagu: All Gone
Oleh: Gustavo Santaolalla
Ya, aku memang sangat suka The Last of Us. Jangan terlalu heran, toh game itu memenangkan sangat banyak penghargaan Game of the Year dan Best Game of All Time yang tak terhitung lagi, dan salah satu award yang diterimanya adalah dari segi soundtrack oleh Santaolalla.
Jika aku tadi menggambarkan The Last of Us (You and Me) sebagai rapuh, ini jauh lebih rapuh lagi, dengan instrumental gesek sederhana yang terasa sangat kasar permukaannya, seakan-akan alat musik itu tengah menahan diri agar tidak pecah menangis.
Sesuai untuk menggambarkan rumah James yang sepi ketika mereka ke sana untuk packing, serta untuk menceritakan latar belakang keluarganya sepanjang Fimbulwinter.
16. Wartorn
Lagu: Take Me Somewhere Nice
Oleh: Mogwai
Aku jujur saja—saat menulis adegan mengheningkan cipta di akhir Bab 30-R, persis sebelum Will memutuskan mencoba bercanda untuk memperbaiki mood mereka yang hancur, aku menyetel lagu ini untuk membantuku masuk ke dalam mood saat itu. Lagu ini pelan, dan iringan drum juga tidak mengubah itu. Ada kesan kehilangan di lagu ini yang sangat kuat, entah karena nada minornya yang menguasai sepanjang lagu atau kenapa. Namun aku bisa mendengar lagu ini saat melihat para Myth Jumpers menangisi semua kehilangan mereka akibat Fimbulwinter—dan menyadari fakta bahwa semuanya tidak akan lagi sama.
17. The Author
Lagu: Lagu Jorok
Oleh: Baon Cikadap
Gak deng, yang ini bukan entri serius kok HAHAHA cuma ingin memaki diri sadja karena aku merasa sudah mengecewakan kalian dengan gagal posting seluruh revisi mayor kemarin. Sumpah, gak bohong, aku merasa bersalah. Jadi kalau kamu juga kesal padaku seperti aku sendiri kesal padaku, setel saja lagu ini dan arahkan maki-makian di dalamnya padaku, ganti lirik '... lo semua' di refrainnya menjadi '... lo, Alfi', aku ikhlas kok. ;-;
Ini diinspirasi oleh story playlist oleh alemanaxuan yang, omong-omong, pernah menyusun character playlist untuk RCMJ dengan satu lagu untuk tiap satu karakter utama (yang belum kususun sampai sekarang karena ponselku yang waktu itu menerima inputnya sekarang sudah rusak. Yha. Susun lagi yuk?).
Bagaimana denganmu? Apa ada saran lagu lainnya atau lagu untuk adegan lainnya? Silakan disuarakan di komentar di bawah!
Terima kasih telah menamatkan RCMJ, aku menunggumu di Ragnarok Cycle berikutnya!
***
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro