perpisahan yang sesungguhnya
Semua kalian pasti punya sahabat bukan?
Ya semua pasti punya kisah yang sangat mengenang banget ya...
Walau itu sedang bahagia, sedih, ketawa, tersenyum dan lain-lainnya.
Dan kisahku ini sangat sedih banget dimana tepat tanggal 2 mei 2019, aku dan semuanya melaksanakan hari wisuda angkatan 24.
Ada rasa bahagia dan juga kabar duka di dalam acara tersebut.
Dimana sahabatku sekaligus teman sekelasku yang telah menemani hari-hari di sekolah selama 3 tahun berakhir..
Dia telah tiada dan pergi dari dunia ini...
Dan itu tepat sekali hari kebahagiaan kami di hari wisuda juga peresmian masjid di sekolah, juga tepat di hari peringatan pendidikan Nasional.
Temanku di nyatakan telah meninggal dunia tepat sekitar jam 06.30 wib, akibat penyakit yang di deritanya yaitu radang selabut otak dalam keadaan tidak sadarkan diri di rumah sakit setelah sehari di rujuk.
Kabar memilukan itupun datang terdengar di telingaku saat menjelang acara tersebut.
Sekitar jam 07.00 wib, aku sudah berada di sekolah untuk datang keacara perpisahanku namun in benar-benar perpisahan yang sesungguhnya dimana temanku telah pergi untuk selama-lamanya.
Semua teman sekelasku pada menangis dan aku berusaha tidak meneteskan air mata karena aku pake make-up dan khawatir luntur.
Aku hanya menangis di dalam hati saja agar tidak ada yang mengetahuinya bahwa aku juga menangis dan sedih.
Gak hanya sekelas namun seluruh penghuni sekolahku pada sedih dengan kabar yang memilukan itu.
Padahal aku dan beberapa sahabatku telah berjanji ingin sekali berfoto bersama tepat di hari haflah(wisuda) dan menggunakan pakaian yang indah sekali, dimana kita berdandan dan mengenakan baju saat perpisahan itu.
Namun tuhan berkehendak lain bahwa temanku terlebih dahulu di panggilan untuk menghadap kepadanya.
Tepat selesai dan sampai di rumah...
Aku langsung menagis histeris bahwa temanku Telah tiada untuk selama-lamanya...
Aku terus menangis dimana masih menggunakan baju perpisahanku serta perhargaan dan ijaza yang aku pegang.
Aku menatap foto temanku dan menangis dimana kenyataan bahwa temanku Telah pergi jauh di atas sana...
Tepat di hari perpisahan, sehingga aku merasa tidak percaya bahwa dia telah gak ada.
Dan ia di panggilan oleh sang pencipta tepat di hari wisuda dan peringatan hari pendidikan.
Sehingga dalam perpisahan tahun ini benar-benar bersejarah untukku dan semua angkatanku bahwa tahun ini benar-benar tercantup sebuah sejarah sekali bahwa teman seangkatan Telah tiada tepat di hari wisuda ini.
Bahkan belum menikmati hari perpisahannya sebagai calon alumni pada tahun ini.
Sungguh...
Sebenarnya aku punya rasa menyesal karena ada hal beberapa keinginannya yang belum terlaksanakan.
Dimana ia minta ke padaku bahwa ingin punya lagu fatin yang berjudul jingga dan ia ingin di hari perpisahannya itu ingin berdandan sendiri dan mengenakan bajunya hasil uangnya sendiri.
Maupun mendukungnya dengan perkataannya itu.
Namun...
Itu gak kesampaian...
Dimana ia harusnya menghadiri hari wisudanya dan duduk di sebelahku juga aku bisa melihat hasil dandannya yang terhias cantik di wajahnya namun..
Malah engkau mengenakan kain kafan tepat di hari perpisahan itu sehingga bangku yang harusnya terisi di sebelahku menjadi tatapan kosong di kursimu dimana kamu Telah tiada.
.
.
..
.
Semoga kamu tenang di alam sana ya sahabatku dan jangan sungkan kamu mampir di mimpiku...
.
.
.
Kisah motivasi ini dimana kalian dapat hikmah bahwa kalian jangan sia-siakan kehadiran sahabatmu selagi mereka masih ada di dunia ini dan jagalah tali hubungan baik pada teman kalian.
Takdir itu juga ada di tuhan yang menentukan arahnya ke padamu.
.
...
.
.
Baik semoga kisah ini juga bisa membuat kalian mengerti dari motivasiku ya...
Dan maaf apa bila ada kata-kata yang kurang berkenan ya...
----Novita Amelia-----
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro