Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Alvan

    Alvan keluar dari ruang OSIS  dengan langkah yang begitu cepat, tujuannya saat itu ialah  ingin segera sampai ke lantai 2 dan mengakhiri pembullian yang sedang terjadi disana, dan Yeay, tentu saja semua ini di pelopori Katria, si ratu pembully yang kasar dan keras kepala itu.

Setibanya disana, Alvan disuguhi pemandangan yang sudah terbiasa dia lihat semenjak setahun belakangan ini. Disana Katria berdiri dan sedang tersenyum ke arahnya tak lupa pula ada Cristiano yang masih berlutut dihadapannya.

Alvan berjalan semakin mendekat ke arah kerumunan itu, hampir semua siswa berkumpul disana, ada yang menyempatkan diri untuk mengabadikan kejadian seperti itu di snapgram nya. Alvan selaku ketua OSIS ingin segera mengakhiri kegaduhan ini.

"Cristiano sekali lagi gue bilang! Kalau gue gak bisa cinta sama orang lain selain Alvan" ujar Katria

"Kasih gue kesempatan Kat, siapa tau setelah kita jalani hubungan ini kamu akan ngerasa nyaman dan lo bakalan suka sama gue" ujar Cristiano

"Cukup Kat, lo gak pernah bosan buat keributan! Hah?" Tegas Alvan

"Kalau gue gak kayak gini, lo gak bakalan peduli sama gue Van" balas Katria sengit

"Ikut gue" Alvan menarik pergelangan tangan Katria

"Urusan gue sama dia belum selesai, dia belum jawab pernyataan cinta gue" Cristiano menghentikan langkah Alvan yang hendak membawa Katria

"Gue rasa lo udah tau jawabannya, jangan buat harga diri lo semakin rendah, lo gak mau kan kalau sampek satu sekolah ini tau, kalau kapten basket ditolak sama kapten modern dance. Lo gak mau kehilangan kepopuleran lo kan" ujar Alvan

Cristiano terdiam di tempatnya berdiri, benar kata Alvan kalau Katria tidak mungkin menerima cintanya yang ada harga dirinya semakin di rendahkan oleh ratu bullying itu.

Alvan menarik pergelangan tangan Katria dan membawa nya menuju rooftop sekolah. Katria yang tangannya di genggam oleh Alvan hanya tersenyum malu-malu.

"Apa lagi alasan lo nolak cowok yang benar-benar suka sama lo?" Tanya Alvan setelah melepaskan genggaman tangannya

"Darimana lo tau kalau Cristiano beneran suka sama gue" Katria kembali bertanya

"Dia suka sama lo sejak MOS, gue tau karena setiap lo latihan dia mau belain pulang telat hanya untuk memastikan kalau lo pulang dengan selamat Kat, apa itu gak cukup buat membuktikan bahwa dia beneran tulus mencintai lo,apa lo gak mau kasih dia kesempatan? Mungkin setelah itu lo bisa cinta sama dia, Cristiano lelaki baik Kat. Jangan sia-siain cowok kayak dia "ucap Alvan

"Kalau gue terima cintanya Cristiano, gimana sama perasaan lo Van? Lo udah siap patah hati?" Tantang Katria

"Maksud lo?"

"Gak usah pura-pura bodoh Van, kita itu udah temenan sejak bayi, kita sama-sama suka sejak kelas 1 SMP. Tapi entah kenapa setahun belakangan ini sikap lo berubah sama gue Van, lo menjauh dari gue, dari Rhea, dari Zela, kenapa? Kita sahabat dari kecil dan entah kenapa lo tiba-tiba berubah, kenapa harus lo yang berubah Van, kenapa bukan Alvian sama Rayyan? Kenapa orang yang gue suka yang harus berubah Van? Gue kangen sama perhatian lo, gue kangen masa-masa kita selalu sama-sama, gue kangen ngehabisin waktu sama lo. kenapa lo memilih menjauh? Lo gak tau gimana perasaan gue saat kehilangan orang yang gue sayang, gue sayang banget sama mama, tapi mama malah ninggalin gue dan setelah kepergian mama lo juga mulai menjauh dari gue, apa lo mau temenan sama gue karena nyokap kita sahabatan, dan setelah kepergian mama gue. Lo malah milih menjauh, apa gak cukup penderitaan yang gue rasain karena kepergian mama? kenapa lo juga milih menjauh dari gue Van?" Suara Katria terdengar serak dan mata cokelat indahnya itu mulai berkaca-kaca.

Alvan yang melihat Katria menangis, menarik gadis itu kedalam dekapannya, membelai lembut rambut gadis itu untuk menenangkannya.

"Maafin gue Kat, gue menjauh dari lo bukan karena kepergian tante Dinda, gue sekarang kayak gak kenal sama sifat lo, setelah kepergian tante Dinda. Kenapa lo harus berubah? Gue gak suka sikap lo yang sekarang yang suka nindas orang yang menurut lo  lemah, gue gak suka sama Katria yang kasar, kemana Katria yang gue kenal, Katria yang baik, Katria yang suka bantu orang lain, Katria yang ceria, Katria yang pintar. Gue tau lo tertekan karena kepergian mama lo, tapi gak seharusnya lo merubah sikap lo Kat, dan lo gak lupa kan kalau mama gue udah anggap lo kayak anaknya sendiri, tante Dinda sahabat yang paling dekat sama mama, mama juga sempat terpukul saat sahabat yang paling disayang meninggalkan dunia ini, Mama sayang sama lo Kat, sama kayak mama sayang sama gue, gue mau lo jadi Katria yang dulu bukan Katria yang tempramen kayak sekarang, lo mau kan kembaliin sifat lo yang dulu" Alvan melepas dekapannya dan menatap gadis mungil itu dengan tersenyum tulus

"Maaf! Gue gak bisa Van, Katria yang dulu sudah mati. dengan bertingkah seperti sekarang gue merasa ceria Van gue bisa ngelupain kesedihan karena mama udah gak ada, suka gak sukanya lo sama sikap gue, gue gak peduli Van! Karena lo gak pernah tau rasanya ditinggalkan oleh orang yang paling lo sayang" Katria menghapus kasar air matanya, dia tidak boleh terlihat cengeng, setelah itu dia berlari  meninggalkan Alvan.

Alvan memandangi kepergian Katria dia tidak pernah menyangka akan sejauh ini depresi yang dirasakan Katria karena kepergian mamanya, Katria berubah total, sifat Katria yang sekarang sangat jauh beda dengan sifatnya yang dulu. Alvan juga merasa bersalah kenapa dia tidak mencoba untuk berada di samping Katria? Kenapa dia juga mencoba menjauhi gadis itu disaat gadis itu begitu tersiksa.

Alvan bertekad dalam dirinya untuk menjaga Katria sahabat sekaligus orang yang di cintainya, semaksimal mungkin.

******

Vote&comment nya guys😊

Kalau banyak yang vote aku bakalan sering update

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro