Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

25. Pelaku Tidak Terduga


Pulang sekolah, Varo bergegas keluar dari kelasnya. Ia ingin menemui seseorang untuk mendapat penjelasan. Ia berlari kencang menuju kelas XI IPA 2. Beruntung, anak-anak kelas itu baru keluar, berpas-pasan dengan kedatangannya. Ia menunggu di depan pintu, hingga sosok yang ingin ditemui keluar.

Klara dan kedua temannya keluar dari kelas mereka. Tiba-tiba saja Varo menarik tangannya, lalu menyeretnya ke tepi dinding. Varo hempaskan badan gadis cantik itu ke dinding kelas dan menatap tajam Klara. Klara mengerutkan dahinya, bingung dengan sikap cowok di hadapannya itu. Varo mendekatkan wajahnya dengan wajah Klara, lalu meletakkan tangan kanannya ke dinding. Klara tidak nyaman dengan kelakuan Varo dan ia mendorong tubuh cowok bermata sipit itu.

“Apa-apain sih lu?!” tanya Klara sembari mendorong Varo.

Varo membulatkan matanya, hingga membuat Klara takut.

“Lu kan yang membuat kekacauan ini?” tanya Varo.

“Hah, maksud lu apa? Gue nggak paham lu ngomong apaan?”

Felly mendorong bahu Varo. “Ngapain sih lu gangguin Klara? Pergi sana! Klara nggak suka sama cowok kayak lu!” ucapnya ketus mengusir Varo.

“Kalian nggak usah ikut campur! Ini urusan gue sama bos lu.” Varo marah dan menatap tajam Felly dan Dila.

“Fell, kita pergi aja dari sini. Gue takut,” ucap Dila dengan raut wajah ketakutan sambil memegang pergelangan Felly.

“Sorry, Klar, kami pulang dulu!” pamit Felly meninggalkan mereka berdua.

“Kalian kok tega sih ninggalin gue. Felly! Dila! jangan pulang dulu. Tungguin gue!” pinta Klara berteriak menatap kedua punggung sahabatnya yang semakin jauh dari pandangannya.

Klara kesal dengan kedua sahabatnya yang meninggalkannya bersama Varo.

“Lu jelasin deh, maksud kedatangan lu!” pinta Klara.

“Kedatangan gue kemari, mau pastiin. Lu kan yang menyebarkan foto Putri dan buat postingan di sosmed, ngatain Putri yang bukan-bukan. Itu semua kerjaan lu kan?” tanya Varo sembari menunjuk wajah Klara penuh emosi.

Klara risih, lalu mengibaskan tangan Varo dan menatap tajam cowok itu. “Eh, jangan asal nuduh. Postingan itu nggak ada kaitannya sama gue. Malah gue seneng banget, karena berita itu membuat semua orang sadar, bahwa gadis cupu itu sebenarnya penipu. Selama ini dia pake topeng.”

“Jujur aja deh. Emang lu yang posting itu. Cuma lu satu-satunya orang yang benci Putri.”

“Serah lu mau percaya apa kagak. Yang jelas itu bukan kerjaan gue.”

Klara pergi meninggalkan Varo yang masih berdiri di posisinya. Cowok itu penasaran siapa dalang semua ini.

***

Putri duduk di atas ranjangnya, menyandarkan punggungnya ke kepala ranjang, lalu membuka ponselnya. Ia melihat notif chat dan juga sosial media-nya. Di akun miliknya, sudah ada banyak postingan di berandanya. Semua itu berisikan caci-maki warga net. Putri membaca semua postingan dan juga komentar-komentarnya. Seketika, air matanya jatuh, ia sedih dan juga kesal karena tidak ada satu pun komentar yang bagus.

Ketika sedang membaca komentar-komentar warga net, Bi Ayu mengetuk pintu kamarnya.

Tok! Tok! Tok!

“Putri, ayuk kita makan malam. Ibu udah masakin sop ayam kesukaan kamu. Ibu tunggu di meja makan ya!” Suara Bi Ayu di balik pintu.

“Iya Bu. Bentar lagi Putri ke situ!” Putri berteriak agar Bi Ayu mendengar suaranya dari luar sana.

“Baiklah kalau gitu!” Bi Ayu beranjak dari pintu kamar Putri.

Putri bangkit dari ranjangnya, lalu membuka lacinya. Ia mengambil sapu tangan berwarna merah hati, lalu menyeka air mata di pipinya. Kemudian, di lemparnya asal ke atas ranjang dan keluar dari kamarnya, melangkahkan kaki menuju meja makan.

Malam ini, ia tidak menghabiskan makan malamnya. Ia tidak nafsu, karena komentar-komentar jahat terbayang-bayang di benaknya. Padahal saat ini yang ia makan adalah makanan kesukaannya. Terasa hambar kerena mood yang buruk.

***

Di lain tempat, tampak Varo dan Yono di dalam kamar.Yono sedang memeriksa buku-buku milik Varo. Ia periksa seluruhnya untuk melihat nilai yang di peroleh anak sulungnya. Seperti dugaannya, nilai Varo banyak yang rendah dan hanya beberapa yang bagus, itu pun PR yang di buat Putri beberapa hari yang lalu.

“Besok kamu harus berhenti bekerja!” pinta Yono.

Varo terkejut mendengar ucapan ayahnya. Ia yang tadinya duduk di tepi ranjang, langsung berdiri.

“Kenapa harus berhenti bekerja Pa? Varo nggak mau!” batah Varo.

“Kalau kamu masih bekerja, bagaimana kamu mau menaikkan nilai-nilai? Papa mau di hari libur kamu belajar. Apa perlu kamu ikut bimbel biar kamu pintar?”

“Ya tapi nggak perlu berhenti kerja juga dong, Pa. Varo akan berusaha menaikan nilai-nilai Varo. Setiap malam kan Varo bisa belajar di rumah. Nggak perlu ikutan bimbel, biayanya mahal, Pa.”

“Kalau kamu masih ngotot mau bekerja, Papa akan ninggalin kamu sendirian di sini.” Ancam Yono yang menginginkan anaknya belajar di hari libur.

Varo tidak ingin ayahnya meninggalkannya. Dengan berat hati ia menyetujui permintaan sang ayah. “Baiklah, Varo berhenti kerja. Varo janji setiap libur akan belajar lebih giat untuk menaikkan nilai-nilai Varo.”

Sudut bibir Yono tertarik. “Gitu dong! Kamu harus nurut sama Papa biar jadi anak yang baik,” ucap Yono sembari menepuk halus bahu anaknya.

***

Minggu siang, Varo ingin menemui Putri untuk di ajarkan materi-materi pelajaran. Namun, ia teringat bahwa tidak bisa menemui gadis itu sekarang karena Putri marah kepadanya. Akhirnya, ia memutuskan untuk menemui temannya, Erwin.

Di tempat Erwin bekerja, Varo meminta bantuan untuk mencari tau akun penyebar postingan buruk tentang Putri. Erwin sangat mahir dalam bidang IT, salah satunya melacak yang berhubungan dengan dunia maya. Selagi Erwin bekerja, Varo belajar di ponselnya dengan membaca materi pelajarannya berbentuk format PDF itu. Walaupun banyak yang tidak ia pahami, tetap saja di bacanya.

Dalam kurun waktu kurang dari sejam, Erwin menemukan akun penyebar postingan tersebut. Ia menemukan foto pemilik akun itu, lalu di tunjukkanya kepada Varo.

Varo membulatkan matanya, terkejut melihat foto di layar komputer milik Erwin. Ia tidak menduga pelakunya adalah orang yang tidak pernah terbayangkan olehnya.

Tbc...

👓

Pelakunya akan diketahui di chapter selanjunya
Tinggal 5 chapter lagi work ini akan tamat

Jangan lupa votment-nya
Thank's udah mampir
😄

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro