6. Noktah
Selendang hidup disingkap,
masih tidak terserlah bening wajahnya,
yang terbias cuma bayang wayang,
hingga menipu hati yang lelah mimpikan harapan palsu...
Dan kamu,
Terlahir dengan fitrah manusia,
terbiasa ditabur mimpi indah nan palsu,
berpura untuk tidak melihat,
takdir juga ada pahitnya untuk kau telan...
Namun hatimu cuba kau butakan,
di saat hidupmu yang fana terasa gelita bagimu,
mimpi gelap yang membelenggu,
bagaikan penjara mimpi yang tak berpenghujung untukmu,
hingga kamu tidak sedar,
ada Dia yang setia menunggu kamu pulang,
kepada-Nya...
Di balik heningnya alam yang mengujimu,
suara-Nya lembut menyeru kamu...
"Wahai hamba-Ku yang melampaui batas..."
Walau hingga ke titik hitam terakhir yang kau tinggalkan dalam hatimu,
walau di saat kau merasa engkau manusia yang paling hina tak berguna,
walau kau merasa dunia ini tempat terkutuk untukmu...
Namun suara-Nya masih saja lembut memanggilmu...
"Wahai hamba-Ku yang melampaui batas, janganlah engkau berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni segala dosamu, sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihi..."
Nikmat apa lagi yang telah engkau
dustakan?
-M1N3
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro