40. Gila
Biru langit terbentang,
kadang masih diselit awan kelabu.
Riuh unggas menyanyi,
kadang masih diganggu ngauman jentera liar.
Merdu senandung bayu musim luruh,
kadang mengganas di musim tengkujuh.
Siuman alam dinikmati,
kadang tenggelam dek gilanya duniawi.
Tak terduga bintang yang indah menari,
di langit malam diteman sang rembulan,
akhirnya kan gugur bagai dedaunan;
saat semesta menghitung detik punah.
Dan kamu,
masih gila melihat dunia?
Sabar...
Esok masih ada; untuk kau terus gila.
-M1N3
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro