Tanah yang dipijak,
beburung yang dipuja.

Pohon yang dipanjat,
kejora yang didamba.

Dan masih tanah menjadi tempat
jatuhnya ludah,
masih pohon menjadi tempat menanggung bebanmu.

Namun tetap,
bulan yang jauh dari indra,
yang masih diharap untuk kau jadikan landasan impianmu,
sedang tanah yang kau injak kau pandang jijik,
pohon yang kau panjat kau pandang hina.

Sedarlah...

Tanpa tanah,
jatuhmu tanpa berpasak pada
yang nyata.

Tanpa pohon,
kau takkan tahu apa itu
"puncak".

Kaulah sebenarnya yang paling kotor.

Kau yang mendamba kejora dan bulan,
sedang di hatimu masih dilonggok
nafsu sampah.

Engkau,
memang sampah.

-M1N3