#2)72. Mawar Putih
Kusambut hangat sesosok rapuh itu,
warna polosnya damaikan iris yang memandang,
kucium aromanya,
pekat dalam ingatan,
meski raganya,
perlahan-lahan rapuh—
menunggu waktu luruh.
Kulepaskan raga rapuh itu;
burai dalam angin yang bertiup—
sayu.
—M1N3
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro