17(2016)—
awal penentu; sebuah kisah baharu.

18(2017)—
Mereka berlumba memburu impian,
sedang aku cuma mampu;
memburu harapan di dalam doa.

19(2018)—
Mereka kini bersayap; terbang tinggi  hingga ke puncak gading,
sedang aku masih bertatih tak berkaki; cuba meniti waktu rapuh penuh  tabah.

20(2019)—
Mereka yang bertempur di medan ilmu,
sedang aku bergelut berjuang di medan hayat.

21(2020)—
Mereka mengintai di balik jendela—ke luar,
sedang aku mengintai di balik tirai hijau— ke sebelah.

22(2021)—
Mereka bangga menggenggam gulungan,
aku juga gembira mendapat kaki (untuk kembali berlari).

23(2022)—
Mereka yang dijengah alam dewasa,
aku yang dihidang warna-warni kehidupan (dari balik tirai hijau).

24(2023)—
Tahniah!

Mereka sudah mampu mengenal dewasa,
namun aku...

Tidak apa,
sekurangnya aku sudah mampu mengenal dunia; hitam, putih, juga kelabu,
meskipun mataku sering menatap dinding putih.

Umur—
pada mereka itu cuma angka,
sedang pada aku; nilainya semahal doa yang dititip.

Angka; seberapa besar maknanya,
hanya yang menyimpannya sebagai kenangan— yang akan menghargainya.

—M1N3