#2)54. Bayang
Aku;
cuma sekadar bayang,
dari sisa-sisa rasa yang kau buang,
saat bahagia menjadi musimmu.
Aku;
cuma kau anggap bayang,
yang terselindung di balik gelita,
saat matamu dibiar buta dari melihat(wujudku).
Aku;
masih sekadar bayang,
walau pedih terguris dihiris bilah-bilah pilu,
tetap kau biar aku bungkam—meronta sekadar
batinku cuma.
Aku;
cumalah bayang,
yang hanya kan kau sedar,
saat sinarmu mula didakap pekat malam.
Aku...
apakah kini masih menjadi bayangmu,
sedang jiwa kita sudah sebati?
—M1N3
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro